Setelah mereka sama sama lelah akan perjalanan Arshi dan Ellgar yang sudah hampir enam jam karena mereka telah menghabiskan waktu sama sama dari mulai jam sepuluh hingga jam empat sore.
Dan sekarang belum ada yang mulai pembicaraan di dalam mobil.
Tepatnya menuju perjalanan pulang untuk ke rumah Arshi.
Mereka sudah sangat lelah saat ini dan memutuskan untuk saling istirahat.
Setelah sekitar satu jam mereka berhasil membelah kemacetan di kota Jakarta dan sekarang sedang berada di depan rumah Arshi.
Ellgar memberhentikan mobil di depan rumah Arshi dan membuka kunci mobilnya agar dapat di buka oleh Arshi kapan saja jika ia mau.
Arshi menatap Ellgar yang juga menatapnya sebentar lalu langsung mengalihkan pandangannya.
"Hmm... Arshi deluan ya Ellgar?" ucap Arshi menatap Ellgar kembali karena dirasanya ia sudah bisa melihat Ellgar lagi.
"Makasih untuk hari ini Arshi" ucap Ellgar menatap Arshi tersenyum.
Ellgar benar benar ingin mengubah sikapnya?
Ellgar sendiri juga tidak tahu itu adalah dirinya yang sebenarnya atau tidak.
"Arshi yang makasih dengan Ellgar" ucap Arshi tersenyum manis di depan Ellgar mmebuat sang empunya urubg uringan pasti nanti.
"Arshi" ucap Ellgar saat Arshi mengambil ancang ancang untuk keluar yaitu dengan ingin membuka pintu mobil.
"Iya Ellgar?" jawab Arshi yang membatalkan kegiatannya tadi yang ingin membuka pintu mobil Ellgar.
Ellgar menatap jalanan yang kosong yang berada di depannya tatapannya kosong sekaan tidak ada isi tetapi ada yang ingin ia ungkapkan.
"Ekhmm" ucap Ellgar menetralkan suaranya dan suhu tubuhnya yang sedikit memanas.
"Gue minta maaf ya si?" ucap Ellgar melihat Arshi yabg juga sedang melihatnya.
Arshi diam beberapa saat, apakah Ellgar mempunyai kesalahan? tetapi yang mana?
"Untuk apa Ellgar?" ucap Arshi bingung melihat Ellgar yang berada di depannya.
"Lo ngga mgerasa gue punya salah si?" ucap Ellgar yang langsung digelengkan kepala oleh Arshi.
Sontak Ellgar melanjutkan ucapannya.
"Soal yang di cafe si" ucap Ellgar yang membuat Arshi langsung paham dalam sedetik.
Arshi melihat Ellgar dalam dan ingin memahamkan Ellgar.
"Bagi Arshi.. Ellgar ngga punya kesalahan dalam diri Arshi kok" ucap Arshi menjeda ucapannya dan membuat Ellgar masih mendengar karena kalimat yang Arshi ucapkan masih menggantung.
"Bagi Arshi.. apapun yang Ellgar lakukan untuk Arshi dari sifat maupun sikap Ellgar, disengaja ataupun ngga disengaja, itu tergantung diri Ellgar sendiri mau menyikapinya bagaimana" ucap Arshi masih menggantungkan ucapannya.
"Dan lagi pula Arshi juga tidak mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan yang baik dan yang seperti Arshi pikirkan pula dari Ellgar" ucap Adhi kepada Ellgar membuat seorang lelaki yang sedang duduk di samping itu mulai terpesona oleh jalan fikiran Arshi.
Dari jalan fikiran Arshi, tutur kata Arshi, cara ketawa Arshi, raut wajah Arshi, sifat serta sikap yang Arshi lontarkan kepada Ellgar membuat Ellgar sedikit tertarik oleh perempuan itu.
"Jika begitu, kalau misalnya gue ada salah ataupun ada beberapa sikap atau sifat yang gue lontarkan ke lo dan membuat lo sakit hati" ucap Ellgar menjeda ucapannya dan menatap mata bulat berwarna hitam Arshi yang terlihat sangat cantik baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...