Setelah mendengar penjelasan dari papanya Arshi langsung berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarnya.
Sepertinya ia akan tidur lebih cepat hari ini.
Arshi memutup pintu kamarnya lalu menguncinya.
Ia berjalan menuju kasurnya lalu duduk di inggiran kasur.
"Besok Arshi kerumah Ellgar, kira kira Arshi kasih apaan ya?" Ucap Arshi pada dirinya semdiri lalu mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya di dagu.
Sebenarnya Arshi bingung harus membelikan Ellgar apa, tetapi tadi papanya berkata seharusnya lelaki yang membelikan sesuatu untuk perempuan bukan perempuan.
Dan Arshi bertanya lagi jika untuk kado laki laki apa, dan papanya bilang belikan saja jam ataupun parfum.
"Arshi jadi bingung" ucap Arshi pada dirinya sendiri lagi lalu mengambil ponselnya.
Arshi membuka google lalu mengetik di kolom pencaharian dengan ketikan 'kado berkesan untuk cowok' lalu Arshi searching.
Arshi membaca satu persatu hasil yang keluar dengan penghasilan yang sudah ia cari paling atas.
Arshi membacanya dalam hati.
Parfum? Bisa saja Arshi membeli parfum tetapi ia tidak tahu apa wangi kesukaan Ellgar. Apakah maskulin? Kebanyakan lelaki yang Arshi jumpai seperti itu.
Dompet? Pasti Ellgar sudah mempunyai dompet yang bahkan dompet ber branded.
Jam tangan? Papanya tudak pernah salah bisa saja Arshi membelikan Ellgar jam tangan tetapi itu sudah terlalu bisa.
Topi? Ellgar sudah banyak memiliki topi, bahkan setiap hari Ellgar berganti menggunakan topi.
Arshi mematikan ponselnya lalu membaringkan tubuhnya, ia masih berfikir keras untuk mencari sesuatu yang tepat.
"Arshi bikinin lukisan aja kali ya? Mumpung kanvas Arshi lagi nganggur" ucap Arshi lalu langsung refleks duduk dari tidurnya.
Arshi berdiri dari duduknya lalu langsung membuka laci yang berada disamping tempat tidurnya.
Terlihat ada beberapa kanvas yang sedang nganggur, lalu dilaci atas terdapat banyak warna cat minyak yang akan Arshi gunakan untuk melukis.
Ia mengambil satu kanvas yang berukuran besar lalu mengambil semua cat air dan menaruhnya di lantai.
Arshi mengambil sarung tangan plastik bening dan memakai di kedua tangannya untuk tidak mengotori tangannya.
Sebenarnya sejak SMP Arshi sudah mulai membuat lukisan simple, dan sejak berjalannya tahun lukisan Arshi semakin terlihat sangat bagus, walaupun tidak terlalu bagus.
Terapi Arshi akan terus berusaha lukisan kali ini akan lebih bagus dan berkesan dari pada sebelumnya.
Arshi mengambil kanvas berwarn aputih itu lalu langsung melukis dengan kuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...