36

57 3 0
                                    

Arshi menuruni anak tangga rumahnya sembari memegang tas totebag yang berisi lukisan yang ia lukis lalu berpamitan kepada Denis dan Desi yang sedang bersantai dan berbincang diruang tamu.

Arshi berjalan menuju ruang tamu menghampiri papa dan mamanya yang sedang duduk.

"Haii maa paa" ucap Arshi duduk di kursi depan Denis dan Desi.

"Hai sayang" ucap Desi tersenyum manis terhadap Arshi.

"Haii sayang" ucap Denis menjawab sapaan anak tunggalnya itu.

"Pa.. maa.. Arshi izin pergi ya?" Ucap Arshi dengan muka ynag dibuat buat imut dan memohon kepada mama dan papanya.

"Mau kemana hm?" Ucap Desi seperti ingin mengintimigasi Arshi.

"Mau ketemu pacarnya tu ma" ucap Denis langsung nyelocos sja dan membuat Arshi membesarkan matanya.

"Ih papa engga ih, mau jenguk teman lagi" ucap Arshi memperbaiki tuduhan papanya itu.

"Oh teman? Yakin teman?" ucap Denis mengejek Arshi membuat anak tunggalnya malu.

"Teman kok" ucap Arshi dengan muka yang sudah kesal dibuat papanya.

"Udah paa, nggausah diejek gitu anaknya kasihan" ucap Desi membela Arshi membuat Arshi mengejek papanya balik dengan mengeluarkan lidah Arshi dan memelet kepada papanya.

"Anaknya aja selalu di bela maa" ucap Denis menggeleng gelengkan kepalanya.

"Mama bolehin kamu pergi tapi pulangnya jangan malam malam ya?" Ucap Desi memperingati dan memberitahu Arshi terlebih dahulu.

"Siap maa" ucap Arshi sembari refleks berdiri dan memperagakan gerakan hormat kepada bendera.

"Arshi pergi dulu ya maa" ucap Arshi menyalimi mamanya namun tidak dengan papanya.

"Iyaa sayang" ucap Desi.

Setelah menyalimi mamanya Arshi langsung memberikan tatapan sinis dan tajam kepada papanya seakan ingin mengajak berantem.

"Ngga mau salim sama papa nih?" Ucap Denis saat Arshi sudah berjalan melewatinya.

"GAMAU PAPA NYEBELIN, MBLE" teriak Arshi saat sudah berada di depan pintu rumah lalu memeletkan lidahnya kearah papanya.

Arshi pergi dari balik pintu meninggalkan kedua orang tuanya tetapi sebelum itu ia melambaikan tangannya kepada Desi dan Denis.

"TATA PAPA" ucap Arshi dari luar rumah, Denis hanya menggelengkan kepalanya karema tingkah anaknya.

Arshi membuka kunci mobil lalu memasuki mobil dan menghidupkan mesin mobil.

Tidak butuh waktu lama untuk memanaskan, mobil Arshi pun melaju membelah jalanan kota jakarta yang lumayan rame.

"Semoga aja bisa sampe cepat" ucap Arshi lagi lagi kepada dirinya sembari melihat jalanan yang cukup ramai namun sepi.

Ya, kalian ngertilah maksud Arshi.

Butuh waktu sekitar setengah jam lebih akhirnya Arshi berhasil menerjang macet dan telah tiba di depan rumah Ellgar.

Arshi memakirkan mobilnya lalu mematikan mesin mobil dan menuruni mobilnya dengan membawa tas tentengan yang berisi lukisan yang ia buat.

Arshi berjalan menuju pagar rumah Ellgar lalu menyapa pak satpam yang menjaga hingga di buku gerbang itu untuk Arshi.

"Terimakasih banyak pak" ucap Arshi kepada Pak satpam.

"Sami sami Non" ucap Pak satpam membalas senyum Arshi.

"Deluan ya pak" ucap Arshi berpamitan kepada Pak Satpam.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang