Arshi jalan memasuki kamar Ellgar lalu menaruh nampan yang berisi makanan dan juga minuman itu diatas meja samping kasur Ellgar
Lalu Arshi menaruh tas totebag yang berisi lukisan yang ia buat itu di samping kasir Ellgar tepatnya dilantai.
Ia akan memberikan itu nanti.
Arshi menduduki ujung kasur Ellgar, melihat Ellgar dari jarak dekat.
Cukup dekat.
"Arshi harus bangunin sekarang nih?" Ucap Arshi pada dirinya sendiri.
Arshi mengelus rambut Ellgar pelan dan merapikan rambut Ellgar yang berantakan.
"Ellgar bangun... udah siang" ucap Arshi dan menepuk pelan pipi kanan dan kiri Ellgar bergantian.
"Enggrr" ucap Ellgar mendengkur di sela sela tidurnya.
Arshi melihat dengan jelas raut muka Ellgar dari alisnya yang sangat tebal dan berwarna hitam dan juga mata yang tertutup dengan dilengkapi bulu mata tebal.
Dan juga hidung mancung seperti belasteran di padukan dengan bibir pink alami yang sangat menggoda bagi Arshi.
"Kenapa manusia di depan Arshi ini sangatlah sempurna tuhan?" Ucap Arshi sembari melihat muka Ellgar dan memegang hidungnya yang mancung.
Arshi masih memandang muka Ellgar dari semua sudut muka Ellgar tanpa mengetahui bahwa Ellgar sudah bangun dan menatapinya balik.
Ellgar mengerjapkan matanya seperti layaknya orang yang baru bangun tidur.
Ia melihat Arshi yang tengah berada disampingnya sedang duduk diujung kasur yang juga lagi melihat Ellgar.
"Ngapain lo liatin gue?" Ucap Ellgar menatap Arshi dengan tajam.
Arshi langsung terbangun dari lamunannya melihat muka Ellgar.
"Eh? Ellgar kapan bangunnya?" Ucap Arshi yang langsung gelalapan karena melihat Ellgar yang bangun secara tiba tiba.
"Dari tadi" ucap Ellgar ingin mengagetkan Arshi.
Arshi hanya menjawab Ellgar dengan ber oh ria.
Ellgar duduk dari tidurnya dengan sendiri, Arshi yang menyadari Ellgar sedikit kesusahan langsung spontan memegang pundak dan punggung Ellgar membantunya duduk.
Ellgar bersandar di ujung kasur miliknya dan mencari posisi nyaman.
Setelah itu Arshi berdiri dari duduknya dan berjalan menuju jendela kamar Ellgar.
Ia membuka gorden kaca Ellgar dan langsung menampakkan balkon kecil yang mungkin hanya bisa di duduki beberapa orang.
Angin pagi dan juga dilengkapi panas matahari pagi memasuki kamar Ellgar.
Arshi kembali berjalan menuju kasur Ellgar lalu mengambil kursi yang dekat dengannya dan menduduki kursi tersebut.
"Ellgar mau makan dulu atau gimana?" Ucap Arshi menatap Ellgar yang sedang menatapnya juga.
"Gue mau mandi dulu" ucap Ellgar lalu berdiri dari duduknya.
Ia rasa tubuhnya sudah sangat mendingan dari pada beberapa hari hari yang lalu.
Ellgar memutuskan untuk mandi dikarenakan tadi ia baru saja bangun tidur dan belum mandi sama sekali lagi pula jam juga sudah menunjukkan pukul setengah sebelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...