Setelah Arshi mengeluari kelas Fattan, Fattan mengambil ponselnya untuk menghubungi Calista yang entah berada dimana.
"Halo Cal?" ucap Fattan meletakkan ponselnya di depan telinganya.
"Hmm? Kenapa?" ucap Calista dari ujung jaringan telefon.
"Tadi gue lihat Arshi bawa botol yang mungkin isinya adalah surat yang diberikan oleh orang yang sama dengan orang yang mengirimi Arshi kotak berwarna coklat itu" ucap Fattan menjelaskan kepada Calista dari jaringan ponselnya.
"Lo serius" ucap Calista yang sekarang sedang duduk di ujung kasurnya.
"Serius, coba lo cek Arshi dirumahnya dan tenangin dia takutnya dia parno atau kenapa napa" ucap Fattan yang langsung diangguki Calista dari ujung telefon tetapi tidak bisa terlihat.
"Tanpa lo suruh pasti bakalan gue cek" ucap Calista yang langsung mematikan panggilan sepihak.
Calista berdiri dari duduknya lalu mengambil pakaian luarnya karena melihat awan yang sudah menggelap yang artinya sebentar lagi akan malam dan cuaca juga akan mendingin.
Setelah itu Calista menjalankan mobilnya di jalanan kota Jakarta di tengah kemacetan yang melanda.
Hanya berlu beberapa menit Calista sudah tiba di depan rumah Arshi.
Calista memasuki rumah Arshi dan menyalami mama Arshi lalu kembali menaiki anak tangga demi anak tangga satu persatu.
Calista terlebih dahulu mengetuk pintu kamar Arshi lalu langsung saja menyosor membuka pintu kar Arshi karena dirinya memang sudah terbiasa.
Terlihat Arshi yang sedang rebahan sambil memegang labtopnya yang berada di depan matanya.
"Tumben Calcal kesini?" ucap Arshi menutup labtopnya lalu beralih fokus kepada Calista.
"Gue denger lo dapat surat lagi?" ucap Calista yang membuat Arshi langsung teringat.
"Oh iya Arshi belum buka suratnya karena lupa" ucap Arshi lalu membuka tasnya dan mengambil botol yang berisi surat yang telah Arshi masukkan ke dalam tasnya itu.
"Coba sini gue bantuin buka" ucap Calista melontarkan tangannyabdan langsung diberikan kepada Arshi.
"Calcal tahu dari mana kalau Arshi dapat surat ini?" ucap Arshi kepo dan ingin tahu.
"Tadi Fattan yang kasih tau" ucap Calista sembari membuka dengan lihat kertas yang berda di dalam botol tersebut.
Sementara Arshi hanya merespon dengan ber oh ria.
Calista membuka kertas yang berhasil ia congkel dari botol yang diketahuinya adalah botol yang jarang ia lihat.
Calista membuka pita berwarna hitam yang terdapat di atas kertas tersebut lalu membuka dengan perlahan kertas yang berada di genggaman tangan Calista.
Arshi yang berada di sebelah Calista hanya melihat.
Setelah melihat isi di dalam kertas itu Calista sempat bingung begitupun Arshi.
Belum ada yang mulai berbicara masih memikirkan satu sama lain.
"2log8?" ucap Calista kepada Arshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Roman pour AdolescentsLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...