"Dan ga akan bisa ngebalas perasaan lo" ucap Ellgar memperingati Arshi yang sudah berdiri dari duduknya.
Arshi tidak menyangka bahwa tanggapan Ellgar akan seperti ini.
"Kenapa?" ucap Arshi sangat terlihat di dalam matanya tersirat sedikit kekecewaan.
Arshi tidak menyangka bahwa tanggapan Ellgar tentang perasaannya akan sesakit ini.
Seketika raut wajah Arshi yang tadinya tampak bahagia berubah menjadi pucat.
"Karena gue ngga mau buat hati lo hancur" ucap Ellgar menjeda ucapannya.
Ellgar tahu Arshi tulus menyukainya, ia tidak ingin menyakiti hati siapapun.
"Selagi lo masih bisa menghindar, lebih baik menghindar dari pada merasakan rasa sait yang lebih dalam lagi" lanjut Ellgar.
Ellgar sengaja memperingati Arshi dari awal, ia tidak mau terjebak juga dalam omongannya sendiri.
Ellgar takut bahwa perasaannya juga akan tergoyah untuk memulai dunia percintaan.
"Jika begitu, Arshi bakalan buat Ellgar suka sama Arshi" ucap Arshi dengan senyuman yang ia paksakan.
"Gue tidak suka dicintai, karena itu membuat diri gue menjadi lemah" ucap Ellgar masih berdiri di pinggiran pintu kelas.
"Arshi suka sama Ellgar dari sebelum Ellgar mengetahui itu, yang artinya Arshi sudah berani menerima segala konsekuensi dan resikonya Ellgar" ucap Arshi serius dengan ucapannya.
Ellgar manarik nafasnya.
Ellgar berjalan mendekati Arshi.
"Gue sudah memperingati lo, gue nggamau tanggung jawab jika lo menyesal karena telah menyukai gue dikemudian harinya" ucap Ellgar, ucapannya juga terdengar serius.
"Arshi ngga peduli" ucap Arshi terlihat bahwa Arshi sedikit kecewa dari manik matanya.
"Arshi ke kelas dulu ya Ellgar, jangan lupa makanannya dimakan" ucap Arshi berpamitan kepada Ellgar sembari melambaikan tangannya.
Arshi berjalan keluar kelas lalu menuju ke kelasnya.
Hatinya sedikit sakit, namun ia tahan.
Arshi tidak boleh berhenti memperjuangkan Ellgar, Arshi harus bisa.
Arshi harus kuat.
Saat tiba di kelasnya ia sama sekali tidak berniat untuk melakukan apapun maupun belajar.
Arshi melipat kedua tangannya dan meletakkan di meja belajarnya lalu ia tidurkan kepalanya.
Calista datang duduk di sebelah Arshi.
"Tumbenan lo malas begini, ada apa hm?" ucap Calista mencoba untuk mencari tahu.
"Diem ih!!" ucap Arshi masih menelungkupkan kepalanya.
"Iya, iya gue diem. Baru juga ngomong" ucap Calista menggelengkan kepalanya.
"Calcal" ucap Arshi menaikkan kepalanya dan meluruskan tubuhnya.
"Hm" ucap Calista menatap layar ponselnya.
"Hari ini nginep dirumah Arshi mau ga?" ucap Arshi memohon kepada Calista.
Arshi menginginkan Calista mengetahui hal sekecil apapun yang terjadi pada Arshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...