76

42 1 0
                                    

Riana memasuki kamar Ellgar dan memperlihatkan Ellgar dan Nouval yang tengah saling bicara.

Riana datang dari balik pintu dengan membawa satu nampan yang berisi susu putih dengan cookies yang Riana bawa dengan menggunakan kedua tangannya.

Sementara itu, Ellgar dan Nouval kali ini berhenti berbicara satu sama lain.

Ellgar menatap Riana yang juga sedang menatapnya sembari tersenyum.

Riana meletakkan nampan yang berisi susu dan kue tersebut di sebelah meja kasur Ellgar.

Setelah itu Riana duduk di pinggir kasur Ellgar dengan menatap Nouval dan Ellgar bergantian.

"Dokternya udah dimana Nouval?" ucap Riana menatap Nouval yang sedang berdiri dengan satu tangannya memegang dinding.

"Palingan udah dijalan ma, beberapa menit lagi sampe" ucap Nouval yang langsung diangguki oleh mamanya.

Ellgar berusaha untuk duduk dari tidurnya di bantu dengan Nouval yang mengerti bahwa Ellgar kesusahan akan apa yang sedang ia lakukan.

Nouval memegang punggung bawah Ellgar untuk membantu Ellgar berdiri tetapi sang empunya malah meringis kesakitan.

Ellgar yang menatap Nouval karena dirinya kesakitan untuk mengode Nouval agar tidak memegang area sensitifnya yang bisa membuat Ellgar mati kesakitan.

Nouval yang seakan mengerti akan tatapan itu mengubah pegangannya dan kali ini Nouval memegang pundak Ellgar membuat Elgar lega dibuatnya.

"Hati hati Ellgar" ucap Riana kepada Ellgar melihat Ellgar yang kesakitan dengan ringisannya.

"Iya maa.." ucap Ellgar dan langsung memperbaiki posisi tidurnya saat dirasanya ia sudah bisa duduk sengan baik.

Ellgar menyandarkan tubuhnya di dinding kamarnya lalu ia menetralkan tubuhnya dengan menutup mata beberapa saat.

Ellgar masih berfikir tentang hal yang ia bahas tadi dengan Nouval.

Bagaimana jika mamanya tahu?

Dokter Denis? Tentu saja nama itu tudak asing bagi Ellgar nama itu adalah nama Dokter yang pernah mendiaknosa penyakit Ellgar dan bahkan tahu penyakit bawaan Ellgar sejak ia kecil.

Sudah dipastikan semua akan terbongkar begitu saja dan akan diketahui oleh mamanya sendiri.

Drtttt... Drtttt... Drtttt...

Ponsel Nouval berbunyi dan sudah dipastikan itu adalah Dokter Denis membuat Ellgar membuka matanya seketika setelah getaran ponsel itu berbunyi.

Nouval mengambil ponselnya yang berada di dalam sakunya lalu Nouval mengangkat ponselnya yang masih berbunyi dengan menampakkan dan tertera nama 'Dokter Denis' di ponsel Nouval.

Tidak butuh waktu lama Nouval langsung mengangkat telefon tersebut yang masih berbunyi.

"Halo dok?" ucap Nouval dan menatap Ellfar yang duduk di kasur dengan menatapnya.

"Maaf, Saya sudah berada di bawah tolong di buka pintunya ya" ucap Dokter Denis dari ujung jaringan dan juga merasa tidak enak karena dirinya seperti lancang untuk meminta membuka pintu.

"Iya Dok, saya kebawah sekarang" ucap Nouval yang masih memegang ponselnya dan menempelkan ponselnya di telinganya.

"Baik, saya tunggu terimakasih banyak" ucap Dokter Denis langsung mematikan telefonnya setelah diiyakan oleh Nouval.

Sementara itu Riana dan juga Ellgar sudah melihat dan juga menatap Nouval seakan menanyakan bahwa 'Kenapa?'.

"Dokter Denis udah ada di bawah, Nouval kebawah dulu ya maa" ucap Nouval meminta izin kepada Riana.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang