Arshi berjalan menuju parkiran motor Ellgar.
Terlihat belum ada siapapun disana, dan pastinya belum ada Ellgar.
Arshi berjalan santai menuju parkiran motor Ellgar dan menunggu dengan menyandarkan dirinya di jok motor Ellgar.
Terlihat dari jauh Ellgar tengah berjalan menuju dirinya dengan jaket hitamnya yang ia pakaikan di tubuhnya namun tidak tertutupi sehingga menampakkan baju sekolah yang menjadi dalaman Ellgat.
Ellgar memakai ransel berwarna hitam yang hanya ia pakai di tangan kanannya dan juga melihat Arshi sejenak sontak langsung membuat Arshi berdiri tegak dan tersenyum kepada Ellgar yang sekarang hanya beberapa langkah darinya.
"Haii Ellgar" ucap Arshi menyapa Ellgar dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya memegang tas totebag.
"Hai" ucap Ellgar dan langsung terfokus dengan motornya.
"ELLGAR!!" Ucap Flora yang membuat Ellgar dan Arshi saling melihat Flora yang sedang berlari kearah mereka.
Ellgar menghembuskan nafasnya.
Ujian apa lagi ini tuhan?
"Ellgar aku nebeng sampai depan gang ya" ucap Flora sembari melirik sinis Arshi lalu tersenyum manis kepada Ellgar.
"Gue mau antar Arshi" ucap Ellgar tidak peduli dengan Flora dan malah menatap Arshi yang berada di sebelahnya hanya sedang menunduk.
"Arshi lain kali aja ya? Gue aja" ucap Flora yang mengambil posisi Arshi yang berada di sebelah Ellgar.
Dengan cepat Ellgar langsung menarik Arshi sehingga membuat Arshi tertarik dan langsung di hempitkan oleh tangan Ellgar yang memegang pinggangnya.
Tidak ada jarak antara badan mereka, tentu saja mereka sekarang saling bersentuhan.
Flora melototkan matanya saat Ellgar memegang pinggang Arshi.
Ellgar menatap Flora dengan tajam menandakan tatapan tidak suka.
"Mending lo sadar diri, gue ngga suka sama lo" ucap Ellgar memjeda ucapannya "Jadi lo harus ingat itu" ucap Ellgar dengan lebih mendekatkan pinggangnya dan pinggang Ellgar.
"Jangan sampe lo nyesel Ellgar" ucap Flora yang membuat Ellgar tertawa dengan jahil.
"Gue ngga akan pernah menyesal dengan apa yang sudah gue putuskan" ucap Ellgar kepada Flora dengan tatapan yang Flora tahu itu.
Flora pergi dari hadapan Ellgar dan juga Arshi, ia cukup mengerti tatapan Ellgar mengodenya agar pergi, karena jika tidak sudah di pastikan Flora akan habis di tangan Ellgar.
Ellgar melepaskan tangannya dari pinggang Arshi.
Lalu mengambil helm yang sudah ia siapkan untuk dua orang.
Ellgar menyingkirkan rambut Arshi yang menempel di mukanya dan menyelipkan rambut Arshi kebelakang telinga.
Ellgar memasangkan helm di kepala Arshi membuat sang empunya terdiam di tempatnya.
Ellgar lanjut merapikan rambut Arshi yang menghalangi mata Arshi.
"Nyaman ga?" Ucap Ellgar memeriksa keadaan Arshi terlebih dahulu.
Arshi mengangguk bahwa ia baik baik saja, dan helm yang Ellgar kenakan kepadanya sangatlah pas dan nyaman.
Ellgar melihat Arshi yang memakai rok diatas lutut menampakkan paha dan kaki putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...