Nouval telah sampai di sekolah namun ia melihat Arshi yang sedang melihat Ellgar dan Flora sedang berbicara di koridor kelas.
Nouval ingin berjalan menuju ke tempat Arshi namun ia berfikir jika ia menghampiri Arshi pasti Arshi akan pergi darinya.
Nouval berjalan di koridor kelas menuju kelas Ellgar saat melihat Arshi yang sudah pergi dari tempatnya dan Ellgar maupun Flora.
Niat Nouval ingin bertanya baik baik dengan Ellgar karena yang ia tahu Ellgar tidak akan mungkin menyakiti hati Arshi.
Jika dilihat pergerakan Ellgar terhadap Flora saat tadi berada di koridor kelas di depan penyimpanan loker mata Ellgar menyiratkan kebencian kepada Flora.
Tapi Nouval tidak tahu jelas oleh sebab itu ia meminta Ellgar untuk menjelaskan semua itu kepada Arshi karena bisa saja Arshi salah paham bukan?
Jika dibilang mengapa Nouval melakukan ini ditinya juga tidak mengetahui hal itu, pasalnya jika di pikirkan dengan logika pasti mereka akan menjadi seorang kekasih apalagi mereka sama sama menyimpan rasa walaupun Ellgar terlalu gengsi untuk menyatakannya tetapi jika terlihat dari sikap Ellgar itu sudah membuktikan segalanya.
Nouval memasuki kelas Ellgar yang hanya ada beberapa orang lalu ia berjalan menuju meja Ellgar yang sedang menatapnya begitupun dengan Nouval.
"Gue mau ngobrol, ikut gue sebentar" ucap Nouval yang langsung mendapatkan tatapan tidak suka dari Ellgar.
Nouval tahu bahwa Ellgar tidak menyukai kehadirannya disini.
"Kali ini lo harus mengalah" ucap Nouval yang masih diacuhkan oleh Ellgar.
Nouval mengalihkan tatapan matanya kearah lain malas ia mendekatkan dirinya menuju telinga Ellgar lalu mengucapkan sesuatu "Tentang Arshi" ucap Nouval yang langsung mendapatkan tatapan serius dari sang empu dengan cepat Ellgar langsung berdiri dari duduknya dan mengeluari kelas mendahului Nouval yang masih berdiri di depan kirsu yang beberapa detik lalu telah diduduki oleh Ellgar.
Nouval berjalan mengeluari kelas dan langsung menampakkan Ellgar yang menyenderkan tubuhnya di dinding luar kelas.
"Ada apa?" Ucap Ellgar to the point.
"Lo tadi ngobrol apa sama Flora?" Ucap Nouval ingin mengintimigasi terlebih dahulu.
Ellgar memincingkan matanya lalu langsung berdiri tegak untuk memulai perbincangan.
"Bukan urusan lo" ucap Ellgar menatap Nouval tetapi kini tatapan kosong.
"Urusan gue, karena tadi Arshi lihat lo di lorong loker beduaan sama Flora" ucap Nouval yang langsung mengalihkan Ellgar menuju topik yang sedang dibicarakan.
Sejak kapan Arshi melihatnya dengan Flora?
"Biar gue yang urus" ucap Ellgar yang kali ini menatap Nouval dengan dalam dan teduh.
"Gue serahin semua ke lo, jangan bikin Arshi terluka gara gara lo, karena kalau lo ngelakuin hal yang membuat Arshi sedih gue gaakan izin untuk mengambil Arshi dari tangan lo" ucap Nouval menatap Ellgar dengan serius.
"Dan bakalan gue pastiin kejadian itu gaakan pernah terjadi" ucap Ellgar kepada Nouval dengan senyuman menyeringai.
"Bagus, gue deluan kalau gitu" ucap Nouval ingin pergi namun tertahan oleh perkataan Ellgar.
"Lo udah ikhlasin Arshi untuk gue?" Ucap Ellgar kepada Nouval dan langsung mendapat senyuman hangat dari Nouval.
"Sepertinya begitu" jawab Nouval yang langsung mendapat kekehan dari Ellgar.
"Payah lo" ucap Ellgar yang langsung mendapat senyuman jahil dari abangnya itu.
"Berani lo ya ngejek abang sendiri" ucap Nouval dan mereka berdua sama sama tertawa atas lelucon yang dibuat keduanya.
"Gue deluan, ingat pesan gue" ucap Nouval yang langsung mendapat anggukan dari Ellgar.
"Makasih bro" ucap Ellgar dab menepuk pundak abangnya itu lalu tersenyum.
Nouval tidak menyangka bahwa dia dan Ellgar akan bisa seperti kakak adek pada umumnya, dan ini adalah hari pertama mereka bisa tertawa bersama bahkan Nouval sempat terpesona oleh Ellgar dengan senyumannya.
Ellgar melangkah memasuki kelasnya saat Nouval sudah pergi dari hadapannya, sepertinya ia akan membiarkan kesalah pahaman Arshi bertahan sementara.
Lagi pula ia dan Arshi tidak mempunyai hubungan special dan juga pasti Arshi sempat marah kepada dirinya dikarenakan masalah Kemarin malam.
Ellgar tidak menyangka dirinya bisa menerima kehadiran kakak sambungnya itu, mungkin ini perkara Arshi.
Ellgar akan mencoba menerima mereka semua untuk kebahagian kakaknya itu ia tahu kakaknya sangat menginginkan dirinya berdamai dengan keadaan keluarga yang saat ini.
Ellgar berfikir apakah ia menjalani pengobatan atas penyakit yang di deritanya saja agar dirinya bisa sembuh dan menjalani harinya bersama Arshi?
Ia tidak tahu pasti karena ia hanya sekedar menginginkan.
Ellgar harus mengikuti kemauan dan tujuan utamanya.
Sepertinya untuk beberapa hari kedepan ia akan membiarkan dirinya dan Arshi seperti orang asing.
Karena Ellgar belum tahu pasti bagaimana perasaannya lagi pula ini sudah ingin memasuki bulan ke dua.
Ellgar membaringkan kepalanya kepada tangannya yang ia letakkan diatas meja belajarnya.
Ia sangat memiliki banyak pikiran akhir akhir ini apalagi Arshi yang terus menerus memenuhi otaknya.
Di lain sisi Arshi baru saja memasuki kelasnya yang menampakkan beberapa temannya.
Hari ini ia tidak berniat untuk menjalankan harinya.
Apakah ia pulang saja dan izin kepada guru yang mengajar hari ini.
"Tapi kan Arshi udah ketinggalan banyak pelajaran" ucap Arshi pada dirinya semdiri saat menduduki meja belajarnya yang berada di sebelah meja Calista.
Calista melihat Arshi yang terasa lemas sama seperti waktu dimana saat ia menjemput Arshi di tempat kemarin malam.
"Kenapa lo? Masalah Ellgar lagi?" Ucap Calista yang sudah bisa menebak jalan pikiran Arshi bagaimana.
Pasti kika masalahnya tidak menyangkut Ellgar pasti Ellgar kalau tidak Ellgar ya Ellgar lagi, kalau tidak Ellgar lagi ya Ellgar lagi dan begitulah seterusnya.
"Calcal diam dulu deh, Arshi lagi ngga enak badan" ucap Arshi membaringkan dirinya di meja belajar.
"Badannya yang sakit atau hatinya?" Ucap Calista yang langsung membuat Arshi membangunkan kepalanya lagi dan melihat Calista dengan tatapan kesal.
"IH CALCAL KENAPA NGESELIN BANGET KAYA PAPA ARSHI SIH?!!" Ucap Arshi yang memukul tangan Calista membuat Calista tertawa.
"Berarti benar dong?" Ucap Calista yang langsung mendapatkan tatapan Arshi yang ingin kembali memakan Calista.
"IH CALCAL" ucap Arshi yang menghentakkan kakinya.
Calista langsung bisa menebak apa yang dimaksud dari Arshi sudah jelas jika begini pasti Arshi lagi punya masalah dengan Ellgar lebih baik Calista tidak usah ikut campur.
Jika di lihat lihat hidup Arshi sedikit berwarna karena adanya Ellgar, tetapi kenapa Ellgar yang membuat Arshi murung kembali.
Arshi kembali memiringkan kepalanya dan menidurkan dirinya di meja belajarnya.
Ia sama sekali tidak mood hari ini, padahal semangatnya di setiap hari adalah Ellgar tapi kenapa justru Ellgar yang membatalkan semangat itu juga.
Arshi mengebrak meja sehingga membuat Calista menggelengkan kepalanya.
"HEH REMPEYEK LU KALAU MARAH JANGAN LAMPIASIN KE MEJA NAPA, KASIAN MEJANYA BUKAN TANGAN LU YANG KASIAN" ucap Calista.
TBC
Jika masih bisa membaca, pasti juga bisa memberikan vote.
Terimakasih....
IG:@kezia.rachelia_
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...