Selang beberapa menit akhirnya yang di tunggu tunggu Arshi datang juga.
"Ih kok Calcal lama banget sih" ucap Arshi cemberut saat Calista baru saja membuka pintu kamar Arshi.
Calista menutup pintu kamar tersebut lalu berjalan menuju Arshi yang duduk di atas ranjang.
"Ga sabaran banget lu nenek lampir" ucap Calista sembari duduk diatas ranjang bersama Arshi.
"Enak aja cantik kayak begini dibilang nenek lampir" ucap Arshi tidak terima.
"Udah cepetan, ada apa hm?" ucap Calista sembari berbaring di ranjang Arshi.
Arshi pun ikut berbaring bersama Calista.
Arshi menghembuskan nafasnya.
"Calcal emangnya Arshi jelek banget ya?" ucap Arshi memajukan bibirnya.
Calista mengerutkan keningnya, mengapa sahabatnya menanyakan hal yang sudah dirinya sendiri tahu jawabannya.
Calista menggeserkan kepalanya untuk melihat Arshi disampingnya.
"SIAPA YANG BILANG LO JELEK HM? SEKATE KATE TUH ORANG BELUM PERNAH LIHAT BIDADARI KAH?" ucap Calista dengan maikkan nada bicaranya.
Refleks Arshi menutup telinganya sendiri dan memukul pelan tangan Calista.
"engga ada yang bilang Arshi jelek, Arshi cuma nanya sama Calcal" ucap Arshi kepada Calista.
Calista mengangguk dan sontak membentuk mulutnya berhuruf 'o'.
"Bagi gue lo lebih dari cantik maupun dari liat ataupun dari dalam" ucap Calista tersenyum kepada Arshi.
Sepertinya Calista tahu bahwa ada yang terjadi dengan sahabatnya ini.
"Ada apa hm?" ucap Arshi mengalihkan demua pandangannya untuk mendengarkan Arshi bercerita.
Arshi menceritakan dari awal ia tiba di kelas Ellgar hingga ia keluar dari kelas Ellgar. Sontak Calista mendengarkan curhatan Arshi dengan seksama.
"Jadi.. Ellgar sudah tahu jika lo suka sama Ellgar?" ucap Calista untuk memastikan.
Arshi mengangguk mengiyakan.
"Sepertinya Ellgar tahu jika Arshi suka sama Ellgar dan Arshi juga pengagum rahasia Ellgar" ucap Arshi dengan lemes.
Calista ingin sekali mencekik leher Ellgar hingga mati rasanya, bisabisanya Ellgar melontarkan perkataan yang membuat sahabatnya sedih.
Pantasan saja semalam Arshi sangat malas untuk belajar di sekolah ternyata ini alasannya.
Calista menghembuskan nafasnya berat.
Calista mendukung jika Arshi menyukai Ellgar, tetapi jika Arshi terlalu over ia takut Arshi akan sedih.
"Jadi lo mau bagaimana?" ucap Calista memberi celah untuk Arshi mengutarakan perasaannya.
"Arshi nggatau Calcal, Arshi masih mau berjuang dulu" ucap kepada Calista.
"Jika itu mau lo gue dukung, tapi kalau misalkan dia sudah bertidak di luar batas dan lo udah nggakuat untuk mencintai dia" ucap Calista menjeda ucapannya.
"Cukup lo kagumi aja ya dia, jangan pernah berfikir untuk memiliki dia. Karena jika dia sudah menyuruh lo menyerah padahal lo baru saja berjuang itu artinya bukan lo yang dia inginkan" ucap Calista memperingati Arshi, ia takut sahabatnya mencintai seseorang terlalu dalam.
"Iya Calcal, pasti Arshi bakalan sadar diri kok" ucap Arshi mendengarkan Calista.
"Bagus" ucap Calista seraya menaikkan satu tangannya dan membentuk seperti emoji jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...