Langit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram.
Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang.
Ini tentang hidup seseorang
yang berkali kali dimatikan.
Dengan senyum...
Ellgar bangun dari tidurnya, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.
Rencananya pagi ini Ellgar akan bermain skate board sembari jogging santai di taman rumahnya.
Ellgar melihat disampingnya terdapat boneka yang Arshi berikan semalam.
Namanya Sunny.
Ellgar duduk dari tidurnya untuk mengumpulkan nyawa.
Beberapa menit ia gunakan untuk mengumpulkan nyawanya.
Ellgar berdiri dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan membawa handuk di tangan kanannya.
Jika yang lainnya akan jogging terlebih dahulu baru mandi berbeda dengan Ellgar ia lebih suka mandi sesudah maupun selesai jogging karena ia sangat mudah gerah dan keringatan.
Ia memasuki kamar mandi lalu menutupinya.
Salang sekitar kurang lebih lima belas menit Ellgar keluar dari kamar mandi dengan baju hoodie hitam gelap campur putih miliknya dan juga celana jeans hitam.
Ellgar mengambil topi hitamnya di dalam lemari lalu memakaikan topi tersebut diatas kepalanya lalu ia mengambil sepatunya di bawah rak dan langsung memakainya.
Jika dihari hari biasa ataupun disekolah ia mengenakan bandana kali ini tidak, Ellgar hanya menggunakan slayer hitam ditagannya.
Ellgar mengambil skate boardnya lalu berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga.
Sepertinya Ellgar harus berpamitan kepada Bik Ina terlebih dahulu.
Ellgar berjalan menuju dapur dengan dirinya yang memegang skate board.
"Bik Ellgar pergi ke depan dulu ya" ucap Ellgar berpamitan dengan Bik Ina yang sedang menyapu dapur.
"Den Ellgar mau main skate board di depan?" Ucap Bik Ina saat melihat skate board yang dipegang Ellgar di tangannya.
"Iya Bik" ucap Ellgar kepada Bik Ina.
"Den Ellgar mau Bik Ina masakin apa? Jadi manti sehabis Den Ellgar dari taman bisa langsung sarapan" ucap Bik Ina tersenyum kepada Ellgar.
"Buah buahan aja bik, salad juga boleh" ucap Ellgar kepada Bik Ina.
"Oke Den" ucap Bik Ina sembari memberi tangan dengan emoji oke.
"Ellgar deluan ya Bik" ucap Ellgar berpamitan dengan Bik Ina saat ingin pergi.
"Iya Den, hati hati dijalan ya" ucap Bik Ina.
"Iya Bik, Ellgar deluan ya" ucap Ellgar dan pergi dari hadapan Bik Ina berjalan menuju pintu luar.
Sebenarnya ia tau mama tirinya Riana dari tadi memperhatikannya.
Tapi, Ellgar biarkan saja.
Ellgar menaiki skate boardnya untuk pergi ke taman dekat rumahnya.
Suasana taman dirumahnya apalagi jalanan komplek perumahannya sangatlah sepi oleh karena itu Ellgar sangat betah jika bermain skate board di jalanan kompleknya apalagi di taman kompleknya.
Hanya perlu beberapa menit Ellgar sudah sampai ditaman kompleknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.