67

43 3 0
                                    

Nouval mempersiapkan baju untuk ia kenakan hari ini.

Sepertinya ia akan memakai kemeja berwarna hitam untuk kali ini.

Rencananya kali ini adalah mencari identitas Flora bersama dengan anak buahnya.

Nouval memakai bajunya lalu ia menuruni anak tangga setelah berbalik melewati pintu kamarnya.

Nouval melihat sekelilingnya yang kali ini tidak ada siapa siapa, ia sudah izin dan berpamitan kepada Ellgar untuk hari ini.

Dengan sesegera mungkin ia mengambil kunci motornya dan berjalan keluar rumah.

Nouval berjalan memasuki area parkiran motor lalu ia menaiki motornya lalu menghidupkan motornya.

"Nouval temenin gue jalan yuk" ucap Bianca yang tiba tiba saja sudah muncul di depan motor Nouval bahkan langkah kakinya saja tidak terdengar.

"Gue lagi ada urusan" ucap Nouval menolak halus agar Bianca tidak tersinggung.

Nouval memakai helmnya dan menatap Bianca yang seperti memohon kepadanya.

Ia bisa saja pergi dengan Bianca, tetapi hal yang sedang ia lakukan sekarang sedang menyangkut kepada adiknya dan Arshi, Nouval hanya ingin keduanya baik baik saja.

Ini adalah hal yang wajib untuknya.

"Urusan sama siapa?" Ucap Bianca dengan perubahan antara raut wajahnya sembilan puluh persen.

"Sama Arshi" ucap Nouval lalu ia melajukan motornya melewati Bianca tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Bianca membuat Bianca bertanya tanya.

"Dia lebih mentingin Arshi dari pada gue?," ucap Bianca kepada Nouval yang sudah jauh disana.

"Wah paah sih, pelet Arshi udah nyebar kemana mana" ucap Bianca dengan senyum devilnya seakan sedang merencanakan sesuatu.

Bianca mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya lalu menelpon seseorang untuk memberi informasi penting bagi dirinya.

"Halo?" Ucap Bianca masih dengan senyum devilnya yang menaik.

"..."

"Gimana? Uda beres?" Ucap Bianca terlihat sedabg menelfon dengan orang yang mencurigakan.

"..."

"Lo ambil alih sebentar, sekarang juga gue kesana" ucap Bianca yang sepertinya ingin mematikan telefon.

"..."

"Pokoknya lo urus aja, gue tunggu hasilnya"

"..."

"Oke, sebentar lagi dia bakalan terjerumus dengan perangkap kita" ucap Bianca yang terlihat terkekeh mengerikan jika ada orang yang melihatnya.

"..."

"Okay, see u" ucap Bianca lalu mematikan ponselnya dan memuterkan ponselnya.

Sepertinya ia memiliki rasa bangga tersendiri.

"Gue udah urus semua, dan lo tinggal jadi mangsanya," ucap Bianca menjeda ucapannya "Kita tunggu bareng bareng Arshi Tisya Xavyera" ucap Bianca tersenyum senyum sendiri seperti orang gila.

"Kita tunggu tanggal mainnya" ucap Calista lalu pergi dari halaman rumah Nouval berniat untuk pergi ke tempat yang ia maksud.

Sementara itu, Nouval sedang melaju dengan kecepatan rata rata di kota Jakarta.

Kali ini ia terjebak macet dengan padetnya lalu lintas.

Setelah menunggu beberapa menit Nouval menjalani motornya karena lampu hijau yang telah menghampirinya.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang