Arshi berjalan di koridor kelasnya.
Banyak pasang mata yang melihatnya lainnya kaum adam, tidak diragukan Arshi memang termasuk cantik.
"Ikut gue" Arshi sempat kaget dikarenakan secara tiba tiba seseorang menarik tangannya.
Flora?
Lagi?
Arshi bingung mengapa Flora selalu saja mengganggu hidupnya.
Apa karena Ellgar? Bukannya itu hak Arshi untuk menyukai siapapun.
Flora menarik pergelangan tangan Arshi menaiki tangga dengan cepat sehingga membuat Arshi agak susah mengejar langkah Flora.
Bedanya, jika kemarin kemarin Flora bersama dengan dayang dayangnya kali ini tidak.
Flora sendiri.
Flora membawa Arshi ke balkon.
Flora membuka pintu balkon lalu melemparkan tubuh Arshi ke kursi yang ada diatas balkon.
"Auu" ucap Arshi saat merasakan badannya yang terhimpit oleh kursi.
"Sekarang lo udah berani main di depan gue ya" ucap Flora mendekati Arshi yang berada duduk di kursi.
"Tentang Ellgar lagi?" ucap Arshi menaikkan satu alisnya.
"Siapa lagi" ucap Flora dengan tatapan tajamnya.
"Flora ga punya hak buat larang larang Arshi, mau bagaimanapun juga Arshi berhak mencintai siapapun yang Arshi mau, dan Flora tidak bersangkut pautkan dalam hal itu sedikitpun" ucap Arshi saat Flora tepat di depannya.
"Gue ngga peduli, gue jauh lebih kenal Ellgar lebih dulu dari lo" ucap Flora kepada Arshi.
"Ini bukan tentang siapa cepat dia dapat Flora, tapi ini tentang siapa yang lebih dahulu bisa membuat Ellgar tertarik dengan kita" ucap Arshi saat Flora sudah mulai menatapnya tajam.
"Gue ngga mau tahu, pokoknya lo harus jauhin Ellgar. Haruslah gue ancam lo?" ucap Flora dengan senyum devilnya.
"Flora kenapa sih? Takut tersaingi dengan Arshi? Arshi aja gapapa kalau Flora dekatin Ellgar walaupun hati Arshi berkata lain, karena Arshi sadar, Ellgar bukan punya Arshi" ucap Arshi menjeda ucapannya.
"Kita bermain sehat aja Flora, jangan kaya gini" ucap Arshi takut saat Flora sudah mengambil ancang ancang untuk mengapa ngapainnya.
"Tersaingi? Lo mungkin yang tersaingi dengan gue" ucap Flora kepada Arshi.
Flora mengambil ancang ancang lalu langsung memegang pundak Arshi.
"Gue ngga mau tahu, kalau lo masih berani deketin Ellgar, gue nggaakan segan segan buat lasih peringatan terhadap lo" ucap Flora lalu menghempaskan bahu Arshi.
Arshi merasa bahunya sedikit sakit dan terasa sangat nyeri mungkin dikarenakan kuku Flora yang sangat tajam hingga sampai terpampang jelas di bahu Arshi walaupun di balitkan oleh baju.
"Arshi nggaboleh dengerin Flora, jika Arshi bisa luluhkan Ellgar pasti Arshi bakalan di lindungi oleh Ellgar" ucap Arshi tersenyum manis.
"Arshi mgga takut kedepannya gimana, yang jelas Arshi bakalan tetap mencoba dan berjuang meluluhkan hati Ellgar" ucap Arshi pada dirinya sendiri dan mencoba untuk menyemangati dirinya.
Arshi berdiri dari duduknya lalu menghampiri ujung balkon sembari melihat pemandangan dari atas balkon.
"Indah banget pemandangannya" ucap Arshi sembari masih menikmati angin sepoi sepoi dari aras balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Fiksi RemajaLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...