Arshi membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menutup matanya untuk menetralkan dirinya.
Arshi cukup parno dengan hal yang sudah terjadi tadi pagi.
Banyak sekali perubahan yang Arshi rasakan bahkan tubuh Arshi ikut merinding membayangkan hal itu.
Setelah mandi Arshi hanya ingin bersantai hari ini.
Arshi terus memikirkan bagaimana keadaan Ellgar di rumahnya.
"Arshi pengen kesana tapi ngga boleh"ucap Arshi pada dirinya sendiri.
Arshi mengambil ponselnya lalu membuka room chat Arshi bersama Ellgar yang sangat amat sepi bahkan nyamuk tidak ingin inggap di dalam room chat itu.
"Nekat aja deh" ucap Arshi lalu mengetik sesuatu di room chatnya bersama Ellgar.
ArshiTisya
Ellgar?
Kata Nouval Ellgar sakit karena kecapean benar ya?
Boleh Arshi jenguk?Arshi masih melihat beberapa pertanyaan yang sekaligus langsung ia tanyakan kepada Ellgar dalam satu waktu.
Arshi menaruh ponselnya diatas kasur, sudah dipastikan bahwa Ellgar akan slow respon dan pasti akan menjawab Arshi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Arshi duduk dari tidurnya lalu berniat melihat dirinya dirinya di pantulan cermin tetapi harus membuka lemari baju Arshi terlebih dahulu.
Arshi berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah lemari baju miliknya lalu membuka lemari baju tersebut.
"AAAAAAAA!! MAAAAMAAAA... " Arshi terjatuh seketika dan langsung terduduk karena melihat terkejut melihat foto dirinya yang ditusuk menggunakan jarum lalu tepat dikaca tersebut terdapat banyak darah yang menempel.
Jika tadi pagi foto Arshi hanya ditusuk dibagian muka kali ini foto Arshi ditusuk di bagian badan Arshi serta foto tersebut berbeda.
Sontak langsung membuat Arshi ketakutan.
Arshi kali ini masih terduduk dan memeluk erat kakinya ketakutan.
Arshi tidak menangis hanya saja Arshi sedikit ketakutan sehingga langsung membuat tubuh Arshi merinding.
"Arshi? Kamu kenapa sayang?" Desi langsung membuka pintu Arshi dengan spontan dan keras saat mendengar Arshi yang memanggilnya tadi dengan berteriak.
Desi kaget melihat Arshi yang telah terduduk dan badannya yang bergetar juga Arshi yang menenggelamkan mukanya pada kakinya.
Sontak Desi langsung berjongkok.
"Heii? Arshi..ini mama sayang, jangan takut" ucap Riana memeluk Arshi yang kelihatannya sekarang sudah menangis.
Walaupun Desi tidak tahu Arshi menangis sebab apa tetapi jika Arshi sudah menangis pasti itu sudah sangat melukai hatinya.
Desi juga perempuan, tentu saja mengetahui bagaimana sensitifnya dirinya ketika masih muda dan seumuran Arshi.
Bahkan hal kecil sedikitpun akan Desi tangisi.
Desi mengelus lembut kepada Arshi lalu menyingkirkan rambut yang menutupi muka Arshi lalu memeluk Arshi.
"mommy is always here, okay?" ucap Desi mengecupi kening Arshi yang masih tidak ingin melihat mukanya.
Setelah beberapa menit akhirnya Arshi sudah lebih mendingan tetapi masih menyisakan sesegukan sehabis menangis.
Desi membantu Arshi berdiri lalu nenyuruh Arshi duduk dipinggiran kasur.
Desi menyingkarkan rambut Arshi yang berada di mukanya lalu mengelap air mata Arshi yang sudah terjatuh menggunakan jempol Desi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Novela JuvenilLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...