93

89 0 0
                                    

"Arshi?" panggil Ellgar saat mereka berdua sedang duduk di kursi yang hanya cukup untuk dua orang.

Kali ini mereka sedang menikmati pemandangan alam yang berada di depan mereka.

"Iya Ellgar?" jawab Arshi yang menatap Ellgar.

"Gue boleh jujur?" ucap Ellgar kepada Arshi dan menatap dalam mata Arshi.

Sepertinya ia harus jujur kali ini dan mengeluarkan semua unek unek yang berada di dalam kepala maupun hati Ellgar.

Karena ia akan benar benar merasa bersalah jika ia tidak memberitahu Arshi sekarang.

"Tapi janji lo gaakan perfi dari gue setelah gue memberitahu lo hal ini ya?" ucap Ellgar yang tentu saja diangguki oleh Arshi.

"Arshi udah janji dari awal sama diri Arshi sendiri" ucap Arshi lalu tersenyum kepada Ellgar yang menatapnya.

"Sebenarnya.. " Ellgar menggantungkan ucapannya lalu masih berfikir keras di otaknya apa ia akan memberitahu Arshi sekarang.

Arshi yang mengerti dari raut wajah Ellgar serta manik mata Ellgar yang belum bisa memberitahu hal itu pun Arshi tidak apa apa dan tidak keberatan.

Arshi memegang tangan Ellgar dan mengelus lembut tangan Ellgar sembari menatap dalam manik mata Ellgar.

"Kalau Ellgar belum bisa ataupun belum siap untuk memberutahu Arshi gapapa Arshi ngerti kok pasti Ellgar punya alasan tersendiri kan?" ucap Arshi dan tersenyum agar meyakinkan Ellgar tetapi Ellgar menggelengkan kepalanya.

"Sebenarnya gue penyakitan, dan penyakit gue hanya bisa bertahan tiga bulan" ucap Ellgar menjeda ucapannya sementara Arshi hanya terkejut dan bahkan sudah bisa membuat dirinya bahkan matanya berkaca kaca.

"Gue mengidap penyakit Kanker ginjal, dan sekarang sudah memasuki stadium akhir yaitu stadium 4, kemungkinan gue bisa bertahan hidup sangat minim Arshi" ucap Ellgar yang masih menatap Arshi yang kali ini sudah menangis di depan Ellgar.

Ellgar menunggu Arshi agar Arshi lebih bisa menetralkan dirinya dan sudah tidak menangis lagi tetapi sudah setengah jam mereka berdiam diri tanpa ada yang memulai pembicaraan Arshi masih saja menangis.

"Arshi?" panggil Ellgar saat melihat Arshi yang sudah lebih baik dan mendingan dari pada sebelumnya.

"K-Kenapa Ell-gar baru b-bilang Ar-shi?" ucap Arshi yang masih mengisakan cegukan sehabis menangis.

"Maaf Arshi, gue belum bisa bilang saat itu gue takut suatu saat nanti gue akan mengecewakan lo" ucap Ellgar yang langsung digelengkan oleh Arshi.

"Tadi katanya Ellgar udah janji sama Arshi nggamau tinggalin Arshi" ucap Arshi dan menatap air matanya yang sudah menetes.

"Gue akan berusaha sekuat tenaga gue agar gue bisa bertahan hidup dengan menjalankan pengobatan gue Arshi" ucap Ellgar mengelus kepala Arshi lembut.

"Ellgar pokoknya harus jaga kesehatan, jangan banyak ngelakuin hal yang ngebuat Ellgar ngerasa capek, makannya juga harus di jaga jangan makan yang sembarangan" ucap Arshi yang masih mengisakan segukan di tubuhnya.

"Iya Cantik, pasti" ucap Ellgar tersenyum kepada Arshi.

Untunglah Arshi bisa menerima keadaan Ellgar yang sebenarnya, Ellgar hanya takut jika Arshi tudak akan bisa menerima Ellgar ketika Ellgar sydah mengatakan yang sebenarnya ternyata Arshi lebih memilih untuk bersama Ellgar.

Pasti Ellgar akan berusaha sekuat tenaga Ellgar untuk melawan penyakitnya.

Dan Ellgat akan rutin menjalankan terapinya agar dirinya dan tubuhnya bisa lebih membaik.

Ellgar tidak peduli sesakit apa tubuhnya setiap hari menahan rasa sakit, yang penting ia masih bisa membuat Arshi tersenyum bahkan melihat Arshi berada di dekatnya.

Itu sudah lebih dari cukup.

Jika boleh sebelum Ellgar meninggalkan dunia, Ellgar ingin menghabiskan waktunya bersama Arshi dan bahkan melihat Arshi sebelum dirinya tertidur pulas dan kembali ke alam yang selanjutnya.

"Kalau lo mau milih cowok lain selain gue gapapa Arshi" ucap Ellgar yang langsung di gelengkan oleh Arshi.

"Arshi cuman mau Ellgar bukan laki laki lain, hanya Ellgar yang bisa bikin Arshi bahagia, laki laki lain itu bukan Ellgar jadi Arshi ngga bisa sama laki laki lain itu, Arshi cuman mau Ellgar gimana dong?" ucap Arshi kepada Ellgar yang saat ini masih mengelus lembut kepala Arshi agar membuat kesan nyaman untuk Arshi.

Mereka sama sama tidak berbicara melihat pemandangan yang berada di depan mereka dan juga memikirkan bagaimana kedepannya.

Sebenarnya Arshi tidak ingin memikirkan kedepannya karema jika tidak sesuai dengan harapan Arshi, Arshi pasti akan kecewa.

Arshi hanya ingin menikmati bagaimana keadaan yang sekarang, dimana Ellgar masih ada di sampingnya yang memeluk pinggang Arshi dari belakang.

"Kalau Arshi pemgen Ellgar selalu berada di samping Arshi dengan penyakit Ellgar, apa Arshi egois Ellgar?" ucap Arshi membuat Ellgar terdiam dan belum bisa menjawab.

"Lo ngga egois Arshi, tetapi sesuatu yang terjadi nanti itu memang takdir tuhan yang di takdirkan untuk gue, jadi.. lo harus terima kenyataan kedepannya yang akan terjadi ya cantik?" ucap Ellgar yang kali ini sudah berkaca kaca.

Arshi menggelengkan kepalanya kuat.

"Arshi ngga bisa Ellgar" ucap Arshi yang masih menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Ellgar jangan tinggalin Arshi, Arshi ngga mau Arshi ngga bisa Ellgar" ucap Arshi menggelengkan kepalanya dan kembali menangis membuat Ellgar menarik kepala Arshi agar bersenderan dengan bahu Ellgar.

Ellgar menarik Arshi kembali kedalam pelukannya agar bisa merasakan bagaimana hangatnya pelukan Ellgar saat Arshi yang mengisi kekosongan itu.

Bagi Ellgar, Arshi adalah energinya.

Hanya Arshi yang bisa membuat Ellgar seperti sekarang, Ellgar yang bertahan akan penyakitnya yang bahkan tujuan utama Ellgar adalah menyusul mama kandungnya.

Arshi adalah salah satu alasan dan harapan untuk Ellgar.

Arshi adalah langit, dan Ellgar adalah buminya yang bermaksud langit selalu menemani bumi di saat apapun keaadaan yang terjadi.

Bahkan saat hujan, langit masih menemani bumi dengan perbedaan warnanya.

Nyatanya, langit dan bumi di takdirkan bersama selamanya.

Tetapi untuk Arshi dan Ellgar yang hanya menjadi manusia yang bisa hidup maupun mati tidak bisa saling hidup berdampingan selamanya.

Ellgar masih memeluk Arshi kencang di dalam pelukannya seakan tidak ingin kehilangan gadis kecilnya itu.

Ya, Arshi adalah gadis kecil Ellgar yang sangat lucu dengan keramdoman yang dimilikinya.

Banyak hal yang berada di dalam diri Arshi yang membuat Ellgar jatuh cinta dengan Arshi tanpa alasan sedikitpun.

Fikiran Ellgar sudah kalah dari hati Ellgar.

Kali ini hati Ellgar yang menjadi pemenangnya.

Karena hati Ellgar yang sudah bisa menerima Arshi menjadi bagian dari hidupnya yang artinya tanpa Arshi Ellgar bukan apa apa.

Ellgar berhasil jatuh sejatuhnya dengan wanita mungil yang bernama Arshi itu.

Ellgar berani menyatakan bahwa kali ini ia benar benar mencintai Arshi dan bahkan mempunyai keinginan untuk tidak ingin menyakiti hati kecil Arshi sedikitpun.

Karena di dalam hati Arshi ada Ellgar di dalamnya begitupun sebaliknya.

Sekarang, mereka menjadi sepasang kekasih yang tidak ingin kehilangan satu sama lain.

Cerita Arshi dan Ellgar baru di mulai dan tidak tahu akan berakhir cepat atau lambat seperti apa nantinya.

TBC

Jika masih bisa membaca, pasti juga bisa memberikan vote.
Terimakasih....
IG:@kezia.rachelia_

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang