Akhirnya jam pulang sekolah yang di tunggu tunggu semua murid termasuk Arshi pun tiba.
Arshi mengemas buku bukunya yang berada di atas meja karena waktu sudah menunjukkan jam pulang.
"Arshi, mau bareng ga? Lo ga bawa mobil kan?" ucap Calista sesudah membereskan buku bukunya yang berada di atas meja dan berniat untuk pulang.
"Nggausah Cal, papa Arshi yang jemput" ucap Arshi menolak ajakan Calista dengan senyuman manis.
Calista mengangguk mengiyakan.
"Kalau gitu gue deluan ya Cal" ucap Calista berpamitan dengan Arshi dan berdiri dari duduknya.
"Iya Calcal, kalau sudah sampai rumah kabarin Arshi oke?" ucap Arshi kepada Calista.
"Okee, gue deluan yaa bay" ucap Calista saat sudah berjalan mengeluari kelas dan melambaikan tangannya.
Arshi mengangguk lalu juga melambaikan tangannya.
Ia melihat sekeliling ruang kelasnya yang tinggal hanya Arshi seorang.
Arshi berdiri dari duduknya lalu mengeluari kelas dan berjalan di koridor kelas menuju tempat penungguan jemputan di depan sekolahnya.
Di koridor kelas cukup rame dikarenakan waktu pulang sekolah baru saja tiba.
Arshi berjalan melewati parkiran lalu duduk di kursi penunggu untuk menunggu papanya menjemput dirinya.
Sudah sepuluh menit lebih Arshi menunggu papanya menjemput dirinya di sekolah tetapi kenapa papanya tidak datang datang
Arshi mengambil ponselnya berniat untuk menelfon papanya.
Drrtttt!!
Panjang umur, papa Arshi menelfon Arshi deluan sebelum Arshi menelfon.
'Halo Arshi' ucap Denis dari ujung sana.
'Halo paa' ucap Arshi.
'Arshi maafin papa yaa, tadi pihak rumah dakit menelfon papa katanya ada pasien yang koma jadi papa harus buru buru pergi sayang' ucap Denis dari ujung sana yang sepertinya ada di jalanan dan sedang menyetir.
Raut wajah Arshi yang tadinya terlihat senang sekarang terlihat sedikit kecewa.
Tapi ia tidak bisa menyalahkan papanya, karena jika papanya terlambat sedikit saja nyawa balasannya.
Arshi memaklumi papanya.
'Yaudah gapapa paa, papa semangat kerja ya' ucap Arshi menyemangati papanya dari jaringan telepon.
'Iyaa sayang makasih ya, sekali lagi papa minta maaf ya, jadi kamu pulangnya sama siapa?' ucap Denis dari seberang sana terlihat sedikit khawatir.
'Papa tenang saja, nanti Arshi bisa naik ojek online' ucap Arshi menenagkan papanya.
'Hati hati ya sayang' ucap Denis.
'Iya paa' ucap Arshi sembari tersenyum padahal tidak akan terlihat juga dengan papanya.
'Papa udah mau sampai nih sayang, udah dulu ya' ucap Denis ingin mematikan telepon.
'Iyaa paa' ucap Arshi.
Tut!
Arshi menurunkan tangannya yang memegang ponsel dan menaruhnya di telinga tadi.
Arshi melihat sekelilingnya.
"Kok sepi banget ya?" ucap Arshi pada dirinya sendiri dan melihat sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Ficção AdolescenteLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...