91

40 0 0
                                    

Arshi menaiki tangga rumahnya lalu membuka pintu kamarnya dari luar dan mengunci kembali dari dalam.

Sepertinya Arshi akan membersihkan dirinya terlebih dahulu dengan mandi.

Setelah beberapa menit Arshi habiskan untuk membersihkan dirinya untuk mandi, Arshi memutuskan untuk menetralkan dirinya dengan tidur.

Drtt... Drtttt... Drtttt...

Arshi mengambil ponselnya yang berada diatas meja makan yang sedang bergetar.

Terlihat jelas nama Ellgar yang terpampang di layar ponsel Arshi.

Arshi yang melihat nama Ellgar yang berada di ponselnya pun juga ikut terkejut tetapi dengan segala energi Arshi menarik nafas dan menghembuskannya kembali lalu menetralkan tubuhnya agar tidak gugup saat berbicara dengan Ellgar.

Arshi mengambil udara dari luar lagi lalu kembali menghembuskannya kembali.

Arshi mengambil ponselnya lalu menekan tombol hijau yang berada di layar ponsel dan meletakkan ponselnya tepat di sebelah telinga Arshi.

"Halo?" ucap Ellgar dari ujung sana.

Mendengar Ellgar berbucara dengan satu kata saja sudah berhasil membuat Arshi terpesona dan mungkin akan pingsan.

"Halo Ellgar?" ucap Arshi mencoba untuk menenagkan dirinya dan biasa saja.

"Gue udah sampai si" ucap Ellgar terlihat tersenyum dari balik telefon.

"Udah sampai? Bagus deh" ucap Arshi yang memegang dadanya agar jantung yang berada di dalam sana tidak copot seketika.

"Udah dapat suratnya?" tanya Ellgar dari ujung jaringan telefon yang kini sedang duduk diujung kasurnya.

"Udah" ucap Arshi melirik surat yang ia dapat beberapa jam lalu.

"Serius? Jadi.. isinya?" ucap Ellgar yang bisa di bilang sedikit kepo.

"Tempat yang akan Arshi datangin dua hari lagi" ucap Arshi kepada Ellgar yang langsung diangguki Ellgar.

"Dimana?" ucap Ellgar yabg semakin kepo.

"Perpustakaan" ucap Arshi yang langsung membuat Ellgar terdiam.

"Nanti gue temanin ya?" ucap Ellgar menawarkan dirinya.

"Ngga usah Arshi sendiri aja, nanti kalau sama Ellgar dianya ngga mau keluar" ucap Arshi menjelaskan.

"Kalau gitu gue sembunyi tanpa sepengetahuan dia" ucap Ellgar masih mencoba untuk mengiyakan Arshi.

"Engga Ellgar" ucap Arshi yang masih dengan pendiriannya.

"Besok ada jadwal?" ucap Ellgar yabg menggigit bibir bawahnya.

"Kayanya sih ngga ada kenapa?" ucap Arshi kepada Ellgar dan masih menenangkan dirinya.

"Mau jalan jalan besok?" ucap Ellgar sudah percaya diri.

"Kemana?" tanya Arshi yang megerutkan keningnya padahal hatinya langsung menjawab iya.

"Ikut aja" ucap Ellgar yang tersenyum di balik telefon genggamnya.

"Oke, besok ya?" ucap Arshi menanyakan kembali takut jika ia salah mendengarkan.

"Iyaa, besok jam tiga siang gue tunggu di depan rumah" ucap Ellgar yang langsung diangguki oleh Arshi tetaoi tidak terlihat karena mereka berbicara melalui jaringan telefon.

"Oke, bayy" ucap Arshi dan langsung mematikan jaringan telefon sepihak setelah Ellgar membalas perkataannya.

"Huh.. serius ini? Ahhh Arshi ngga percaya kalau gini" ucap Arshi kepada dirinya sendiri.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang