"AMPUN CALCAL" ucap Arshi yang melindungi tubuhnya di kasur dengan selimut yang menutupi semua tubuhnya saat ini.
"ENAK AJA LO YA, GUE LAGI ENAK NGEHALU NGEBAYANGIN GUE SAMA AZKA NGEDATE BERDUAN MALAH LO RUSAK REMPEYEK" ucap Calista yang memukul Arshi dengan bantak Arshi yang berada di kasur tempat tidur Arshi.
"CALCAL UDAH BALIKAN SAMA AZKA? KOK ARSHI NGGATAU SIH?" Ucap Arshi memperlihatkan mukanya yang muncul dari balik selimut tetapi tubuhnya tetap ia tutupi.
"Belum sih" ucap Calista dengan cemberut dan dengan raut wajah lesu.
"Kirain udah" ucap Arshi keluar dari selimutnya ketika dirasanya sudah aman.
"Baru pdkt sih" ucap Calista dengan kembali lesuh karena hubungannya dengan Azka sekarang hanya sekedar mantan.
"Terus tadi kenapa?" Ucap Arshi yang kepo akan keduanya.
"Lo sih, gue habis terlfonan sama Azka dan ngelanjut ngehalu malah lo ganggu" ucap Calista melihat Arshi dengan tatapan pura pura kecewa.
"Ini nih akibat kelamaan jomblo suka halusinasi" ucap Arshi kepada Calista sembari menggelengkan kepalanya.
"Enak aja lo ya, kayak lo ngga pernah halu sama Ellgar aja" ucap Calista tidak ingin di salahkan.
"Ya pernah sih.. " ucap Arshi menjeda ucapannya dan berfikir "Kalau gitu kita sama aja.. sama sama orang gila yang kurang belaian kasih sayang" ucap Arshi yang langsug mendapatkan tabokan kepala dari Calista dengan tangan kekar Calista yang besar tetapi tetap tidak terlalu keras agar Arshi tidak kesakitan.
"Ih Calcal suka banget pukul pukul padahal Arshi ngga ada salah" ucap Arshi yang memegang kepalanya yang sebenarnya tidak sakit.
"Lonya yang nggak peka" ucap Calista melipat tangannya di depan dada dan menggelengkan kepalanya.
Calista dan Arshi kembali membereskan barang barang yang akan mereka gunakan untuk nanti malam sekitar setengah jam.
Rencananya mereka akan mengadakan pesta untuk mereka berdua lebih tepatnya pesta piama sebuah putri jadi jadian yang berada di kastel seperti istana.
"Calcal" ucap Arshi melihat Calista yang menyusun barang barangnya yanh berada di dalam tas totebag bawaanny tadi.
"Hmm?" Ucap Calista menanggapi.
"Kebawah, kita makan dulu" ucap Arshi kepada Calista dan disaat sudah diangguki oleh Calista Arshi langsung mengeluari kamarnya dari balik pintu.
Calista mengeluari kamar Arshi lalu langsung mengikuti Arshi yang menuruni anak tangga dan menduduki kursi meja makan yang sudah di duduki Arshi.
Arshi dan Calista menduduki kursi meja makan yang sudah terisi oleh berbagai macam makanan yang disiapkan oleh mama Arshi.
"Nyokap lo kemana si?" Ucap Calista yang baru saja duduk dan mengambil piring meletakkannya di depan meja.
"Lagi dikamar, katanya udah selesai makan malam jadi tinggal kita aja yang belum" ucap Arshi menjelaskan yang hanya ditanggapi mangut mangut oleh Calista.
Calista dan Arshi makan dengan damai dan sesekali bersuara untuk menanyakan sesuatu.
"Arshi" ucap Calista disela makanan yang lagi ia kunyah.
"Hmm?" Ucap Arshi hanya berdeham menanggapi Calista.
"Lo tahu yeri anak kelas sebelah kan?" Ucap Calista yang hanya diangguki oleh Arshi pertanda bahwa ia tahu.
Senenarnya Arshi hanya tahu nama dan orangnya tidak pernah mengenal lebih dalam karena menurutnya satu saja seperti Calista lebih baik dari pada banyak teman dan keramaian tetapi tetap merasakan kesepian.
ah this is so very annoying for me.
"Katanya dia punya Daddy Sugar gila sih padahal keliatannya polos banget" ucap Calista masih mengunyah makanannya namun terdengar jelas di telinga Arshi.
"Jadi kaya di tik tok tik tok gitu yang mukanya biasa aja gatelnya luar biasa" ucap Calista mengikuti trend yang berada di salah satu apliaksi yang ia dowload itu.
Arshi menelan makanan yang berada di mulutnya lalu memukul tangan Calista yang ada di sampingnya pelan membuat sang empu meringis sedikit kesakitan.
Calista merasakan bingung karena ia merasa ia tidak ada berbuat salah sama sekali.
"Calcal apaan sih, ngomongin orang aja kerjaannya" ucap Arshi yang menjeda ucapannya "Kita kan belum tahu faktanya bagaimana kalau faktanya kebalikannya gimana? Kan jatuhnya malah fitnah ngga baik Calcal" ucap Arshi kembali menceramahi Calista.
"Informasi yang Calcal dapat juga dari orang lain kan? Dari mulut ke mulut dan pasti belum tentu itu benar" ucap Arshi kembali melihat Calista yang juga menatap Arshi dengan sebal.
Mengapa Arshi membuatnya emosi terus menerus?
"Iya iya Arshi, gue ngga lagi" ucap Calista hanya pasrah kepada Arshi.
Ia tidak ingin memperpanjang.
"Bagus, hilangin kebiasaan kaya gitu ya Calcal" ucap Arshi yang lamgsung diangguki oleh Calista seraya memakan makanannya dengan lahap karena ia benar benar terasa sangat kelaparan.
Setelah beberapa menit berlalu mereka telah selesai dengan step acar makan malam mereka.
Arshi dan Calista saling membereskan sisa makanan yang ada di meja lalu mencucinya.
Arshi menaiki tangga diikuti oleh Calista di belakangnya yang juga ingin menuju ke kamar mereka akan melaksanakan pemakaian masker masker cantik ulala.
Arshi menutup pintu kamarnya lalu menguncinya saat Calista telah masuk dan duduk di karpetnya.
"Kayaknya kita turunin makanan dulu deh si, gue kenyang banget gila" ucap Calista yang duduk di karpet kamar Arshi yang terletak di lantai dan memegang perutnya yang sedang kenyang dan meminta untuk di keluarkan.
Kalian tahu apa yang perut itu inginkan.
"Yaudah kita tunggu dulu" ucap Arshi yang diangguki oleh Calista yang mengambil ponselnya untuk bermain sementara.
Arshi mengambil ponselnya lalu ia menduduki dirinya tepat di sebelah Calista.
"Calcal" ucap Arshi saat mereka berdua sedang memainkan ponsel mereka satu satu.
"Hmm?" Ucap Calista menatap Arshi singkat lalu kembali menatap layar ponselnya yang telah di pegangnya.
"Waktu Calista pacaran sama Azka apa yang Calista rasain?" Ucap Arshi membuat Calista berpaling dari ponselnya dan tertarik dengan topik yang mereka bicarakan.
"Pastinya bahagia banget, serasa gue adalah manusia paling beruntung karena bisa memiliki dia dan mendapatkan dia" ucap Calista mengingat bagaimana manisnya hubungan mereka saat itu dan menjeda ucapannya membuat Arshi masih mendengarkan dengan baik.
Sangat menyenangkan, bahkan Calista happier.
"Tapi lama kelamaan bukan rasa bosan yang melanda gue tapi rasa nyaman dan aman jika gue berada di dekat dia, bahkan jantung gue selalu berdebar dengan cepat saat berada di dekat dia walaupun hanya melihat dia dari jauh, dan rasa aman itu datang ketika dia juga menganggap gue bahwa gue adalah juga milik dia seutuhnya" ucap Calista masih membayankan bagaimana dia menjadi orang paling beruntung.
"Dan saat dia menjaga gue dari hal hal yang menurut dia bahaya dia akan selalu berbuat apa yang berada di dalam otak dia dan tentunya belum pernah ada di otak gue"
"Rasanyaa... seperti lo menjadi orang paling paling paling paling paling beruntung di dunia, bahkan lebih dari paling" ucap Calista menatap Arshi dengan senyuman.
Calista tersenyum kepada Arshi memegang pundak Arshi.
"Lo pasti bakalan ngerasain hal itu suatu hari nanti" ucap Calista yang membuat Arshi juga tersenyum manis di tatapnya.
TBC
Jika masih bisa membaca, pasti juga bisa memberikan vote.
Terimakasih....
IG:@kezia.rachelia_
![](https://img.wattpad.com/cover/268171504-288-k381259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
TeenfikceLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...