Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Arshi masih setia membaca bukunya.
Ia melihat jam dinding yang terletak diatas dindingnya lalu memustuskan untuk langsung tidur dikarenakan besok ia harus bangun pagi untuk sekolah.
Arshi membereskan buku yang telah ia baca tadi lalu membuang bekas sampah coklat yang telah ia makan tadi.
Arshi memaktikan lampu lalu mencoba untukbm tidur dengan boneka Teddy bearnya.
'Selamat malam Ellgar' batin Arshi.
Arshi telah bangun dari tidurnya tepat pada pukul setengah enam pagi.
Arshi duduk dari tidurnya untuk mengumpulkan nyawa beberapa menit.
Arshi berdiri dari duduknya lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selang setengah jam ia selesai membersihkan dirinya.
Arshi berjalan menuju meja riasnya, ia mengambil hair dyernya lalu mengeringkan rambutnya dengan cepat.
Setelah beberapa menit Arshi memakai skincare routinenya lalu mencatoki rambutnya dan langsung berganti baju menggunakan baju sekolah.
Arshi melihat jam dindingnya waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh dengan cepat ia mengambil kunci mobilnya lalu tas sekolahnya dan berjalan cepat keluar kamarnya lalu menuruni anak tangga dan sampailah dengan bertemu Desi dan Denis di meja makan.
"Haii paa" ucap Arshi sembari mengecup pipi Denis dengan gembira.
"Hai sayang" ucap Denis mengelus kepada anak tunggalnya itu.
Arshi berjalan menuju tempat mamanya duduk.
"Haii maa" ucap Arshi sembari memeluk leher mamanya dari belakang.
"Haii sayang" ucap Desi tersenyum keatas kearah Arshi.
"Maa,paa aku deluan ya kesiangan soalnya" ucap Arshi kepada Desi dan Denis yang lagi makan di meja makan.
"Gamau berangkat sama papa? Mumpung papa lahi libur?" ucap Denis merayu anaknya.
"Serius pa? Boleh deh pa" ucap Arshi dengan mata yang berbinar.
"Gasss" ucap Denis sembari berdiri dari duduknya dan mengambil kunci mobil dari tangan Arshi.
"Maa, aku berangkat dulu ya" ucap Arshi berpamitan kepada Desi sementara papanya Denis telah menuju parkiran deluan dikarenakan ingin memanasi mobil.
"Iya sayang, hati hati ya" ucap Desi tersenyum kepada Arshi.
"Iya maa" ucap Arshi sembari menciumi pundak tangan mamanya.
"Daaa maa" ucap Arshi sembari berjalan menuju parkiran dan tangannya yang ia lambaikan.
Desi melambaikan tangan kanannya kepada Arshi.
Arshi memasuki kursi penumpang yang ada di depan disamping kursi penyetir.
"Paa.." panggil Arshi di sela sela perjalanan mereka.
"Iya?" ucap Denis yang sedang menyetir.
"Papa dulu ketemu sama mama gimana?" ucap Arshi kepo.
Denis menaikkan satu alisnya tidak biasanya anaknya menanyakan hal seperti ini.
"Waktu dulu mama kamu primadona sekolah" ucap Denis menjeda ucapannya.
"Banyak banget yang ngejar ngejar mama kamu, termasuk papa, bedanya papa mencintai dalam diam, dan disata kami sudah mulai dekat mama kamu ternyata juga suka sama papa, dia selalu cari tahu tentang papa dari hal sekecil apapun itu" ucap Denis terkekeh menceritakan ceritanya di zaman dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...