43

48 2 0
                                    

Arshi pergi menyalimi mamanya saat terdengar suara klakson mobil di didepan runahnya, bisa ditebak itu sudah pasti Ellgar yang menjemputnya.

Ahh.. ia sudah tidak sabar untuk hari ini.

"Maa Arshi pergi dulu yaa" ucap Arshi kepada Desi lalu menyalimi mamanya.

"Hati hati dijalan, jangan malam malam pulangnya" ucap Desi memperingati anaknya dengan menunjuk hidung anaknya.

"Siapp boss" ucap Arshi dengan memperagakan gerakan hormat kepada bendera.

"Yaudah sana kasihan pacarnya udah nunggin" ucap Desi yang terus mendengar klakson mobil dari arah luar rumahnya.

"Ih mama iku ikut papa aja, dia teman aku ma.. masih otw jadi pacar" ucap Arshi menutup mulutnya sendiri lalu cengar cengir kepada mamanya.

"Dasar kamu, cepetan sana" ucap Desi memepuk pelan pundak anaknya itu.

"Iya maa Arshi deluan yaa, bay maaa" ucap Arshi menciumi kedua pipi mamanya secara bergantian lalu berjalan kearah pintu dan melambaikan tangannya kearah mamanya untuk berpamitan.

Desi hanya menggelengkan kepalanya melihat Arshi yang terlanjur senang dengan raut wajahnya itu.

"Sepertinya Arshi benar benar merasakan kesenangan dengan orang itu" ucap Desi dan lanjut membereskan pekerjaan rumahnya.

Disis lain Arshi berjalan dengan gembira melihat mobil berwarna hitam Ellgar yang terpampang jelas di depan rumahnya.

Arshi membuka pintu mobil Ellgar dan langsung menampakkan Ellgar yang sama sekali tidak melihatnya malahan melihat kearah jalan.

Arshi kembali tersenyum saat dirinya berhasil memasuki mobil Ellgar.

Ia harus bergembira hari ini.

Karena tunbem tumben saja Ellgar mengajaknya untuk pergi bersama.

Arshi berfikir, kemanakah Ellgar akan membawanya?

"Udah" ucap Arshi lalu tidak mendapat jawaban apa apa dari Ellgar.

Ellgar langsunh melajukan mobilnya disuatu tempat yang Arshi tidak tahu tempat itu dimana.

Ellgar melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata membelah jalanan kota Jakarta.

Arshi berusaha mencari topik untuk dibicarakan, karena ia tahu ketika ia tidak mencari topik maka akan menjadi keheningan antara keduanya.

"Ellgar" ucap Arshi dengan sedikit berteriak sehingga membuat Egar sedikit terkejut namun tetap stay cool.

"Hmm?" Jawab Ellgar hanya dengan deheman.

"Kita mau kemanasih? Perasaan Arshi belum pernah melewati jalan ini" ucap Arshi melihat pemandangan jalanan yang sangat asing baginya.

"Ikut aja" ucap Ellgar dan kembali fokus dengan jalannya.

"Ellgar" panggil Arshi lagi.

"Hmm?" Jawab Ellgar hanya dengan deheman dan fokus dengan jalanannya.

"Ellgar tahu gak? Ellgar itu ganteng tahu tapi sayangnya bukan punya Arshi" ucap Arshi yang tidak dihiraukan oleh Ellgar.

Ellgar tidak ingin ambil pusing.

"Ellgar udah suka sama Arshi belum?" Tanya Arshi untuk kesekian kalinya dan entah keberapa kalinya.

"Lo ngga perlu tanya hal ini setiap hari" ucap Ellgar masih menatap jalanan tidak ada niatan untuk menatap Arshi.

"Tapi kenapa? Arshi perlu menanyakan ini setiap hari agar Arshi mengetahui perasaan Ellgar bagaimana terhadap Arshi" ucap Arshi menjelaskan dengan disertai tangan dengan teori.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang