Calista dan Arshi saat ini telah berada di dalam kamar Arshi sedang beristirahat di kasur.
Calista kali ini sedang membaringkan tubuhnya dikasur.
Ia sengaja ingin mengikuti Arshi hari ini, takut jika nanti Arshi akan kenapa napa.
Dan lagi pula Arshi pasti masih parno dengan kejadian tadi pagi.
Sementara Arshi, kali ini ia sedang mengambil handuk di belakang pintunya dan juga mengambil baju bersih untuk ia gunakan setelah mandi.
Calista berdiri dari duduknya karena teringat akan sesuatu.
"Kertasnya mana si?" ucap Calista melihat sekelilingnya dan menatap Arshi yang mengambil ancang ancang untuk memasuki kamar mandi tetapi sudah teralang dengan suara Calista.
Arshi berjalan kearah laci mejanya lalu berjongkok dan mengambil kertas yang berada di dalam laci lalu memberikan kertas itu kepada Calista.
"Ini Calcal" ucap Arshi memberikan kertas itu kepada Calista dan langsung diambil oleh Calista.
"Arshi mandi dulu" ucap Arshi yang langsung diangguki oleh Calista.
Calista membaca secara perlahan di dalam hatinya.
'Kamu adalah salah satu manusia yang aku benci
Kamu adalah alasan mengapa seseorang berpaling dariku
Dan kamu adalah sebuah beban bagi seseoarang yang akan hilang dengan sendirinya'Ucap Calista dari dalam hatinya dan membaca bagian bawah tersebut.
'Mungkin udara yang kamu hirup hari ini begitu segar,
Tetapi akan dipastikan beberapa hari kedepannya kamu tidak akan menciumi bau segar itu lagi'Calista mengambil ponselnya yang berada di dalam sakunya lalu memfoto kertas yang berada di tangannya itu.
Setelah itu langsung menaruh kembali kertas yang telah Calista ambil itu kedalam laci Arshi.
Calista melihat ponselnya dan mengirimi beberapa foto kotak coklat yang berisi boneka Arshi di tong sanpah sampai banyaknya pesan pesan misterius.
Calista mengirimi semua foto itu kepada Nouval tanpa memberitahu informasi apapun dan langsung menelfon Nouval.
Calista meletakkan ponselnya di sebelah telinganya sembari melihat Arshi yang masih konser di dalam kamar mandi.
Dengan cepat sambungan telefon langsung terhubung dan diangkat oleh sang empu yang ditelefon.
"Halo?" ucap Calista masih melihat situasi Arshi yang sedang mandi.
"Iya?" terdengar suara Nouval yang sedang serak mungkin saja sehabis bangun tidur.
"Gue mau ketemuan di taman perumahan lo setengah jam lagi harus udah ada disana" ucap Calista dengan cepat.
"Tumben, kenapa?" ucap Nouval dari jaringan telefon.
"Nggausah banyak tanya, ini tentang Arshi" ucap Calista yang langsung membuat Nouval membuka matanya.
"Penting" ucap Calista melanjutkan ucapannya.
"Oke oke, bentar lagi gue otw" ucap Nouval dari balik jaringan dan langsung dimatikan Calista.
Dan saat Calista mematikan jaringan telefonnya tetnyata bertepatan dengan Arshi yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan baju bersihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...