7

137 6 0
                                    

Ellgar melihat jam tangannya yang menempel di pergelangan tangan kanannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga siang.

"Masih ada waktu" ucap Ellgar lalu bergegas menuju parkiran motor.

Ellgar menaiki motornya lalu berbegas untuk pergi ke suatu tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi.

Selang beberapa menit akhirnya Ellgar sudah sampai di tempat yang ia mau.

Kuburan. Ia ingin mengunjungi mamanya.

Ellgar mematikan mesin motor dan menuruni motornya.

Dengan perlahan tapi pasti ia berjalan menuju makam yang ia cari.

Ia menemukan makam itu.

Ellgar berjongkok untuk menyesuaikan dirinya, Ellgar berdoa terlebih dahulu untuk mamanya.

Beberapa menit sudah ia berjongkok tepat di depan pemakaman mamanya.

Lebih tepatnya mama kandungnya.

Ziva, itulah nama mama kandungnya yang sangat kuat itu.

Ellgar menarik nafas lalu menghembuskannya.

Ellgar mengelus lembut nisan mamanya.

"Hai maa" sapa Ellgar.

"Mama apa kabar?" ucap Ellgar berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh.

Ia bukan laki laki lemah.

"Mama pasti bahagia disana kan?" ucap Ellgar masih mengelus ujung nisan mamanya dengan lebut.

"Mama ngga perlu lagi ngerasain sakit setiap hari karena dipukulin papa" ucap Ellgar.

"Katanya mama sayang Ellgar, tapi kenapa mama tinggalin Ellgar?" ucap Ellgar, air matanya sudah diujung tanduk.

"Papa jahat ma"

"Papa selalu main dengan simpanannya itu" ucap Ellgar.

"Dunia tidak adil maa"

"maa" ucap Ellgar.

"Ellgar sakit" Ellgar tak kuasa menahan tangisnya, seketika air matanya turuh.

Jika tahun tahun sebelumnya ia bisa melihat mamanya tersenyum. Tetapi ditahun ini tidak ada yang bisa menjadi semangat hidupnya.

"Sebentar lagi... sebentar lagi Ellgar bakalan ketemu mama" ucap Ellgar tersenyum kearah mamanya.

"Tungguin Ellgar ya maa...."

"Maa.... Ellgar capek" lanjut Ellgar.

"Ellgar boleh nyerah ya?" ucap Ellgar putus asa.

"Maa" panggil Ellgar.

"Ellgar boleh minta tolong?" ucap Ellgar tubuhnya terduduk dan menimbun tanah.

"Minta tolong bilangin sama tuhan untuk memanggil nama Ellgar secepat mungkin" ucap Ellgar air matanya jatuh untuk kesekian kalianya.

"Tungguin Ellgar ya maa" ucapnya lagi.

"Karena... karena sebentar lagi Ellgar bakalan nyusul mama kesana" ucap Ellgar tersenyum kearah nisan mamanya.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang