Ellgar memasuki pagar rumahnya dan berjalan menuju pintu rumahnya.
Ellgar melewati Nouval yang tengah ada di depannya yang juga sedang memperhatikannya.
"Sebentar" ucap Nouval memegang pundak belakang Ellgar untuk memberhentikan langkah Ellgar.
Ellgar menghemtikan langkahnya namun tidak berbalik badan.
Dikarenakan Ellgar tidak menjawab Nouval melanjutkan bicaranya.
"Ada hubungan apa lo sama Arshi?" ucap Nouval melepaskan pegangan tangannya pada pundak Ellgar.
"Gue bilang bukan urusan lo" ucap Ellgar menekankan nada bicaranya.
Ia tidak suka jika Nouval membicaran topik ini, apalagi menyangkutpautkan tentang Arshi.
"Gue suka sama Arshi" ucap Nouval membuat Ellgar diam beberapa saat.
Ellgar membalikkan tubuhnya menghadap Nouval dan menatap Nouval dalam.
"Tapi Arshi sukanya sama gue" ucap Ellgar masih menatap Nouval.
Ya, memang dari perlakuan Arshi terhadap Ellgar sudah jelas bahwa Arshi tertarik dengan Ellgar.
Tetapi, Nouval tidak akan menyerah begitu saja.
"Sementara Arshi belum jadi milik siapa siapa, gue berhak untuk mencoba menjadikan Arshi menjadi milik gue" ucap Nouval ingin menjadikan Arshi menjadi miliknya walaupun Ellgar dan Arshi sedang berdekatan.
Ellgar agak terpancing, ada apa dengan dirinya?
Ia tidak boleh terpancing hanya karena nama seseorang.
"Kita bersaing sehat aja bro" lanjut Nouval menepuk pelan bahu kanan Ellgar dua kali dan pergi dari hadapan Ellgar.
Sebelum Nouval pergi Ellgar sudah lebih dahulu berbicara membuat langkah Nouval terhenti seketika.
"Silahkan kalau lo mau coba, tapi jangan menyesal jika suatu hari nanti Arshi bakalan pilih gue" ucap Ellgar sontak Nouval dan Ellgar sama sama membalikkan badan, sama sama bertatapan.
"Bisa jadi iya, bisa jadi juga ngga, kalau lo belum tahu gue mantan kekasihnya Arshi" ucap Nouval menjeda ucapannya.
"Dan nggamungkin Arshi sudah ngelupain gue seratus persen" ucap Nouval mengungkit ungkit masa lalu.
"Gue ngga peduli masa lalunya dia gimana, yang penting dia sudah mengungkapkan kalau dia suka sama gue, tinggal tunggu waktu yang menjawab bahwa Arshi bakal jadi milik gue seutuhnya" ucap Ellgar kepada Nouval.
Nouval sempat kaget, karena baru kali ini Ellgar benar benar berbicara seserius ini dengannya.
Bahkan banyak sekali kata kata yang Ellgar lontarkan untuknya.
Ellgar mendekatkan Nouval, ia berjalan mendekati Nouval lalu berbisik kepada sang empu.
"Lo sudah dipaksa mundur oleh logika, dan bisa bisanya lo masih bertahan karena perasaan, tunggu aja ditampar dengan kenyataan" ucap Ellgar menjeda ucapannya sebentar.
"Waktu selalu berjalan, sekarang sudah saatnya lo sadar diri, jangan terlalu memaksa keadaan" ucap Ellgar menjauhkan mulutnya dari telinga Nouval lalu berjalan mundur dan pergi dari hadapan Nouval.
Ellgar memasuki kamarnya, sepertinya ia akan bersantai sebentar.
Ellgar melihat matahari terbenam dari jendela kamarnya yang tertutup.
Sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Teen FictionLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...