Arshi mengetuk terlibih dahulu pintu kamar Ellgar.
Seteah Arshi mengetuk pintu kamar Ellgar Arshi membuka pintu kamar Ellgar dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya sedang memegang nampan yang berisi makanan Ellgar.
Arshi berdiri tepat di disamping pintu kamar Ellgar yang terbuka menampakkan Ellgar sedang menatapi dirinya.
Arshi memasuki kamar Ellgar dengan nampan berisi makanan dan langsung meletakkan nampan tersbeut tepat di disamping kasur Ellgar.
Terlihat Ellgar yang bingung dan mungkin kaget karena kehadiran Arshi yang tiba tiba tetapi Ellgar menutupi kekagetannya dengan muka pucatnya yang tampak lesu.
Setelah menaruh nampan diatas meja sebelah kasur Ellgar Arshi menutup pintu kamar Ellgar yang tadinya ia buka dan belum sempat ia tutup dikarenakan tangannya yang penuh.
"Haii Ellgar" ucap Arshi kepada Ellgar dengan menampakkan semyum manisnya dan melambaikan tangannya.
Arshi mengambil kursi yang berada dekat dengannya lalu membawa kursi tersebut disebelah kasur Ellgar dan langsung Arshi duduki.
"Ngapain lo kesini?" ucap Ellgar yang mengalihkan pandangannya.
"Mau jenguk Ellgar, tadi kata Bik Ina Ellgar sakit" ucap Arshi masih setia melihat Ellgar yang terbaring dan terus tersenyum untuk Ellgar.
"Gue ngga perlu dijenguk" ucap Ellgar masih tudak ingin melihat Arshi.
Arshi sudah sering diacuhkan seperti ini oleh Ellgar, itu sudah menjadi makanan sehari harinya.
"Ellgar makan ya? Arshi suapin" ucap Arshi bertanya terlebih dahulu kepada Ellgar sebelum langsung menyuapinya.
"Gue bisa sendiri" ucap Ellgar menatap keatas dinding kamarnya entah memikirkan apa.
"Kata Bik Ina Arshi harus bantuin Ellgar makan, lagian Ellgar masih sakit kan? Kepalanga masih pusing kan?" ucap Arshi melirik kepala Ellgar.
Ellgar tidak menjawab sama sekali karena itu memang faktanya, ketika ia mencoba berdiri bahkan duduk kepala Ellgar pasti akan tiba tiba terasa sangat sakit.
'Sial, kenapa Arshi tau sih?' Batin Ellgar dakam hati.
"Udah Ellgar nggausah cari alasan lagi, nggausah ngebantah" ucap Arshi menjeda ucapannya.
"Sini Arshi bantu duduk biar makannya enak" ucap Arshi yang mendekatkan dirinya untuk membantu Ellgar.
Ellgar menghembuskan nafasnya kasar.
Kali ini ia harus pasrah.
Arshi memegang tangan kanan Ellgar dan juga punggung bawah Ellgar saat Ellgar mencoba untuk duduk dari tidurnya di kasur.
Perlahan lahan Ellgar mencoba untuk duduk walaupun ia agak merasa nyeri di bagian punggung bawah dan pinggang Ellgar.
Setelah berhasil membantu Ellgar duduk Arshi melepaskan tangannya dari tangan Ellgar dan juga bagian punggung Ellgar.
Ellgar menyandarkan punggung dan juga kepalanya di papan pinggiran kasur.
Ellgar bernafas dengan lega.
Ellgar juga merasakan tubuhnya sangat kedinginan.
"Ellgar kedinginan ya? Arshi naikin suhu AC nya ya" ucap Arshi seakan peka dengan gerak gerik Ellgar dan langsung berdiri dari duduknya berjalan kearah remot AC lalu mengambilnya dan menaikkan suhu AC tersebut tanpa persetujuan Ellgar terlebih dahulu.
Arshi kembali berjalan menuju kursinya yang terletak di samping kasur Ellgar lalu duduk dikursinya.
Arshi mengambil mangkuk yang berada diatas nampan meja yang berisi bubur lalu mengambil satu sendok bubuk dan ingin menyuapinya kepada Ellgar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELLGAR (TAMAT)
Novela JuvenilLangit yang menghitam disambut dinginnya udara yang diiringi derasnya hujan yang begitu mencengkram. Sungguh kejamnya dunia ini yang tidak membawa keadilan untuk semua orang. Ini tentang hidup seseorang yang berkali kali dimatikan. Dengan senyum...