Kenapa kamu harus datang lagi membuka luka lamaku?
•••
"Pagi, Mbak Fay," sapa Tiara ramah saat ia sudah menginjakan kaki di kubikelnya.
"Pagi, Ti. Semangat amat nih kayaknya," balas Fay tak kalah ramah.
"Iya dong, harus semangat."
"Aku masuk dulu, ya, Mbak," sambung Tiara tak lupa dengan senyumannya yang manis terpajang di wajahnya.
Tiara memang dikenal ramah di kantornya sekalipun jabatannya lebih tinggi. Walaupun ia memiliki jabatan yang tinggi, tidak membuat Tiara terlena akan hal itu dan masih sangat mementingkan attitude-nya.
Makanya, para pegawai merasa nyaman dan betah bekerja di The Harsa karena selain desain-nya yang feels like home, atasan-atasannya juga sangat baik dan friendly kepada semua pegawai.
Tapi tetap saja, walaupun kantor di desain dengan tema 'feels like home' rumah yang sebenarnya adalah rumah yang kita tempati, tentunya untuk beristirahat dengan nyaman disaat sudah lelah dengan aktifitas sehari-hari.
"TITI."
"Astaga, El. Apa sih? Kenapa harus teriak-teriak?"
Elara cengengesan dengan tampang watadosnya. Lalu tangannya terulur memberikan file kepada Tiara.
"Apa nih?" tanya Tiara bingung. Kenapa tiba-tiba sahabatnya itu memberikan file kepadanya?
"File, titipan dari Kak Bulan. Tadi gue pas-pasan sama dia, terus gue disuruh kasih ini ke lo."
"Kayaknya sih file yang harus lo cek karena nanti bakal ada yang ngisi posisi manajer, Bang Bintang udah ngasih tau lo, 'kan?"
Tiara membulatkan mulutnya ber-oh ria.
"Udah kok. Makasih, El."
"Okey, kalau gitu gue keluar, ya. Kerjaan sudah datang menghampiri. Bye, Titi," pamit Elara sambil berjalan keluar ruangan Tiara.
Tiara membuka file yang baru saja sahabatnya kasih kepadanya tadi, lalu membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat sampai akhirnya terhenti.
Tunggu, apakah dirinya salah lihat? Apakah sudah waktunya ia bertemu dengannya?
Anrez Adelio Rajendra?
Pikirannya tiba-tiba terputar kembali pada masa lalu saat dirinya masih berada di London untuk menempuh pendidikannya di sana.
"Ti? Titi!" panggil Eartha sambil menggoyangkan tubuh Tiara pelan sampai sahabatnya tersadar dari lamunannya.
"Eh, Ta. Lo sejak kapan di sini?" tanya Tiara bingung saat dirinya sudah tersadar dari lamunannya. Lamunan masa lalu, lebih tepatnya.
"Lo mikirin apa sampe gak sadar gue masuk?"
Tiara menunduk menatap file yang membuat dirinya memikirkan masa lalunya lagi setelah bertahun-tahun ia berusaha mengeraskan hatinya dan menyembuhkan lukanya seorang diri.
"Ta..." panggil Tiara lirih.
"Hm? What's wrong?"
"Orang yang mau isi posisi manajer beneran dia?" tanya Tiara memastikan. Ia seolah-olah tidak percaya pada file yang baru saja ia baca tadi.
"Dia? Dia siapa emang?"
"Anrez, Ta."
"HAH?" Eartha membelalakkan kedua matanya tanda terkejut mendengar fakta dari mulut sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...