Still you, only you.
•••
Tiara mendudukkan tubuhnya di sofa apartemennya. Ia baru saja pulang dari bandara.
Gadis itu membuka ponselnya melihat beberapa notif pesan dan panggilan dari Anrez. Tiara segera menekan tombol call. Ia tau pasti sedari tadi Anrez menunggunya.
"Sayangg, maaf aku baru sampe rumah."
"Aku di depan apartemen kamu."
"HAH?"
Tutt tutt
Tiara langsung memutuskan panggilannya kemudian berjalan ke arah pintu unitnya.
Ia membuka pintu unit apartemennya, dan benar saja, Anrez sudah berdiri di sana."Sayang, kemana aja sih? Aku chat gak dibales, ditelepon gak diangkat. Aku tuh khawatir tau gaaakkkk," omel Anrez ketika Tiara sudah membuka pintunya.
Tiara terkekeh. "I'm sorry, sayang. Masuk, yuk."
Tiara menggamit tangan Anrez kemudian menariknya untuk masuk ke dalam unit apartemennya. "Duduk," serunya.
Dua sejoli itu pun duduk di sofa dengan posisi yang berhadapan. Anrez menatap lekat wajah cantik nan indah milik Tiara.
"Jadi, kamu kemana aja, sayang?" tanya Anrez.
"Aku baru pulang nih."
"Pulang sama aku, kamu langsung pergi sama Saga? Gak ganti baju dulu?" tanya Anrez.
"Aku ceritain, ya. Jadi tadi tuh, begitu aku sampe di depan unit, Saga udah ada di sini. Dia bilang mau ngobrol sama aku. Ya udah deh akhirnya kita ngobrol di—"
"Kalian ngobrol berdua di sini?" timpal Anrez.
"Anrez Adelio Rajendra, dengerin dulu cerita aku sampai selesai, okay?" Anrez mengangguk.
"Aku sama Saga ngobrol di unitnya Kak Bulan kok. Yaa gitu, dia pamit ke aku, mau balik ke Jepang karena ada kerjaan Papa Saga yang perlu dia bantu untuk beberapa minggu ini. Saga bilang sih, dia bakal balik lagi ke Indonesia."
"Dia minta maaf sama aku, sama kamu juga, yang. Dia minta maaf karena udah ambil kesempatan buat deketin aku. Tapi kamu tau gak?"
Anrez menggeleng. "Enggak. Apa emang?"
"Saga tuh baik banget sama aku, yang. Tanpa dia sadari, perhatian dia ke aku udah berubah jadi sebagai sahabat. Yaa, mungkin emang perasaannya buat aku masih ada, tapi aku ngerasanya perhatian dia ke aku sebatas sahabat aja. Aku pun sama halnya kayak dia," jelas Tiara.
Anrez manggut-manggut. "Iya, yang. Aku ngerti banget. Setelah aku pacaran sama kamu, aku gak begitu khawatir soal Saga. Yaa, karena kamu milik aku. Mungkin Saga balik ke Jepang emang mau move on dari kamu, yang."
"Hmm, bisa jadi. Tapi aku yakin banget, begitu Saga pulang ke Indonesia, dia akan jadi Saga versi lebih baiknya lagi. Dan tentunya, kebahagiaan udah menanti dia di sini," balas Tiara dengan senyum manisnya.
"Iya, aku percaya sama kamu, Ti. Lagian kamu, 'kan, udah kecintaan sama aku."
"Dihh, percaya diri sekali bapaknya," balas Tiara seraya tertawa pelan.
"Eh, yang. Besok bakal ada rapat sama Pak Indra. Buat ngomongin soal masalah kemarin itu loh, Ti."
"Gak akan ngomongin soal foto itu, 'kan?" tanya Tiara khawatir.
"Gak akan, sayang." Anrez mengelus lembut kepala Tiara sembari ditatapnya lekat-lekat manik mata indah milik gadisnya.
"Kenapa? Hm? Masih kepikiran soal foto itu, yang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...