Tak akan kubiarkan, insan lain mencuri hatimu.
•••
"Sayang," panggil Anrez.
"Iya?"
"Pulang kantor aku mau futsal, kamu mau nemenin gak? Tata sama El juga katanya ikut sih," ucap Anrez.
Tiara mengangguk. "Ikuuutttt. Mau liat kamu main futsal, pasti tambah ganteng."
Anrez terkekeh seraya mengacak gemas rambut Tiara. "Bisa aja, si sayang."
•••
"Ti, gimana perasaannya udah jadian sama Anrez?" tanya Elara.
Tiara tersenyum. "Bahagia banget dong, El. Gue bisa jadi lebih terbuka sama dia, gue ngerasa lebih tenang karena kali ini, kita lebih berkomitmen dari pada sebelumnya."
Eartha manggut-manggut. "Iya sih, gue juga setuju sama lo. Ternyata status tuh penting banget setelah gue ngerasain. Kali ini, kita lebih bertanggung jawab sama perasaan. Dan ya, lebih tenang aja gitu rasanya."
"Satu lagi, kalau gue cemburu, gue bisa tunjukkin. Ya walaupun kadang gue silent treatment, tapi kalau gue ngerasa cemburu, gue lebih enak buat nunjukkinnya," tambah Tiara.
"Contohnya kayak semalem, ya, Ti?" tanya Elara.
Tiara terkekeh. "Maybe yes. Gue memang nunjukkin banget sih semalem. Sampe gue ngomel-ngomel ke Anrez."
"Tapi gue juga ikutan kesel loh, Ti. Gue juga sampe ngomel-ngomel ke Awan gara-gara gak habis pikir sama Venus yang tiba-tiba meluk Anrez, padahal di situ ada Orion sama lo," ucap Elara.
Eartha menjentikkan jarinya. "Gue juga sampe mikirin si Venus loh, sampe Atlas nanyain gue kenapa. Gue juga bingung, apa motif Venus tiba-tiba kayak gitu?"
"Ya udah lah. Kalau Anrez beneran sayang dan serius sama gue, dia gak akan macem-macem kok. Selagi gue percaya sama dia, i think semuanya bakal baik-baik aja."
•••
"Haii, sayangkuuu," sapa Anrez yang baru saja memasuki ruangan Tiara. Terlihat gadis itu sedang mengemasi barang-barangnya untuk bersiap-siap pulang.
Tiara menoleh ke arah Anrez. "Hai, sayang."
"Lagi apa sih? Hm?"
"Lagi siap-siap. Basa-basi banget sih, yang," jawab Tiara sembari terkekeh.
"Ya, gak apa-apa, biar gak sepi aja gitu."
Tiara geleng-geleng lalu berjalan mendekati Anrez yang terduduk di sofa setelah memastikan barang-barangnya lengkap dan tidak ada yang tertinggal.
"Ayo, yang," ajak Tiara.
"Udah?" Tiara mengangguk.
Anrez berdiri dari duduknya kemudian merangkul tubuh Tiara. "Ayo, sayang."
Ceklek
"Kita langsung ke tempat kamu futsal?" tanya Tiara.
"Iyaa, yang. Kamu mau mampir kemana dulu emang?"
Tiara menggeleng. "Enggak, aku nanya aja."
"Eh, guys." Sontak Anrez dan Tiara membalikkan badannya untuk melihat sosok yang memanggilnya.
"Eh, lo Yon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...