Aku mencintaimu setiap kali kamu menatapku dengan penuh kasih sayang. Hal itu memberiku kebahagiaan, dan kamu selalu melakukannya setiap kali kita bertemu.
•••
"Sayang, aku tau kalau aku banyak kekurangan. Tapi aku sekarang bener-bener minta sama kamu."
"Jadilah milikku seutuhnya, Tiara."
Tiara masih diam bergeming seraya menatap lurus ke arah Anrez. Merasa masih tidak percaya karena cowok itu melamarnya, di hari ulang tahunnya.
"Ti?"
Panggilan lembut dari Anrez mampu membuatnya tersadar dari lamunannya. Ia mengulum senyumnya ke arah Anrez. Tiara yakin sekali kalau cowok itu sedang ketar-ketir menunggu jawabannya.
"Sayang, apa enggak terlalu cepet?" tanya Tiara dengan raut wajah yang serius.
"Hm?" Anrez menatap bingung ke arah Tiara. Ia mulai takut dan overthinking kalau gadisnya akan menolak lamarannya.
"Apa enggak terlalu cepet kalau aku jawab iya? Gak bisa diulur waktunya gitu?"
Anrez semakin menatap bingung gadis cantik di depannya. "Hah?"
Tiara tertawa. "Aku mau jadi pasanganmu. Tentunya aku mau jadi ibu dari anak-anak kamu. Anrez, jadi ayah dari anak-anakku juga, ya."
Senyum Anrez seketika melebar. Teman-teman yang sejak tadi diam memperhatikan Anrez dan Tiara, tanpa mau mengganggunya pun kini sudah heboh. Merasa ikut bahagia dengan kebahagiaan lain yang menghampiri keduanya.
"Makasih, sayang."
Anrez langsung membawa tubuh Tiara ke dalam dekapannya. Memeluk tubuh gadisnya sangat erat. Ah, ia sungguh sangat mencintai Tiara.
Cowok itu merenggangkan pelukannya dengan senyumnya yang masih terukir. Ia mengeluarkan cincin di kotak itu dan memakaikannya di jari manis Tiara.
"Selamat, ya, kalian."
Tiara sontak menoleh ke sumber suara ketika mendengar suara Hana. "BUNDA?"
Hana tertawa. "Iya, ini Bunda."
Tiara berdiri dari duduknya kemudian berlari ke arah Hana. Ia menghambur ke pelukan sang ibunda.
"Bundaaaa."
"Iya, Ti. Selamat ulang tahun, ya. Selamat juga udah jadi calon istrinya Anrez. Semoga lancar sampai hari H, ya."
"Bundaaa, Titi seneng banget. Ayah seneng juga, 'kan, di Surga sana?"
Hana mengangguk. "Ayah pasti seneng kalau anak-anaknya juga seneng."
Tiara melepaskan pelukannya lalu tersenyum sambil menatap lekat wajah sang ibunda.
"Tiara sayang Bunda."
"Bunda juga sayang banget sama Tiara."
"Tantee, makasih, ya," kata Anrez yang baru saja menghampiri mereka disusul mencium punggung tangan Hana.
"Calon mantu Tante ganteng banget."
Anrez terkekeh. "Makasih, ya, Tante. Makasih udah izinin Anrez ngelamar Tiara."
"Sama-sama dongg."
"Ehem." Dehaman menginterupsi Tiara, kecuali yang lainnya, karena mereka sudah mengetahui keberadaan keduanya.
"Loh."
"Kenapa? Bingung?" tanya Anrez sambil mencolek dagu Tiara.
"Alhamdulillah, Tiara udah official jadi calon mantu Tante," sahut Feli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...