20. One Day With Tiara

395 77 9
                                    

Peristiwa sederhana hari ini, aku yakin tidak akan ada yang bisa menggantinya dengan apapun, barang mewah sekali pun.

•••

Sekarang Tiara dan Anrez berada di ruang keluarga bersama kedua orang tua dan adik dari cowok itu. Tiara dan Feli sedang asyik melihat-lihat foto masa kecil Anrez.

"Aaaa lucu bangeetttt," kata Tiara gemas melihat foto-foto masa kecil Anrez.

"Nanti anak kita mirip kayak gitu, Ti," sahut Anrez.

"Kamu, Mas. Udah ngomongin anak aja, emang udah siap mau nikahin Tiara?" tanya Ari.

"Siap dong, Pa. Kan, Mas udah pernah bilang, kalau mas gak menutup diri buat nikah muda," balas Anrez dengan senyum percaya dirinya.

Feli tertawa pelan. "Memang Tiara mau nikah muda?"

"Kalau Titi, mau mah mau, Tan. Tapi belum siap aja sih," jawab Tiara.

"Aku bakal tunggu sampai kamu siap, Ti," ucap Anrez.

"Okay, Papa doain semoga kalian berjodoh, dan bisa segera menikah, ya."

•••

Pukul setengah lima sore, Tiara dan Anrez sudah berada di Kota Tua. Menikmati suasana sore dengan berjalan santai dengan tangan yang saling bertautan.

Aura bahagia terpancar di antara keduanya, terutama Anrez. Cowok itu terlihat sangat bahagia sekarang. Memiliki waktu seharian bersama gadis yang ia cintai di hari ulang tahunnya adalah suatu kebahagiaan yang tidak dapat ia jelaskan dengan kata-kata.

"Kamu mau kerak telor gak?" tanya Tiara.

Anrez mengangguk. "Boleh, Ti. Yuk, ke sana."

Mereka pun berjalan beriringan menuju penjual kerak telor dengan tangan yang masih saling bertautan.

"Mang, kerak telornya dua, ya," kata Anrez.

Anrez melihat ke arah Tiara. "Kamu mau pedes apa enggak?"

"Pedes deh."

"Yang satu pedes, yang satu enggak, ya, Mang," lanjut Anrez pada pedagang kerak telor tersebut.

"Siap, Mas."

Anrez menarik lembut Tiara untuk duduk tak jauh dari penjual kerak telor. Cowok itu duduk menghadap ke arah Tiara. Ditatapnya lekat-lekat perempuan yang sedang asyik memperhatikan pemandangan sekitar.

"Tiara," panggil Anrez membuat Tiara mengalihkan pandangannya kepada cowok itu.

"Hm? Kenapa?"

"Aku seneng banget."

Tiara tersenyum manis. "Oh, ya? Kamu seneng?"

"Iya, setelah beberapa tahun aku gak ngerayain ulang tahunku sama kamu, akhirnya diumur aku yang ke 23, aku bisa rayain ulang tahunku sama kamu lagi."

"Yeeaaayyyyy, aku ikut seneng kalau kamu seneng, ganteng," balas Tiara dengan tangannya yang terulur mengelus pipi Anrez.

"Abis makan ini, kita jalan-jalan lagi, ya," seru Anrez.

"Okay, siap bosskuuu."

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kerak telor pesanan mereka sudah berada di hadapannya. Tiara tersenyum senang ketika melihat kerak telor yang terlihat sangat menggiurkan itu.

Anrez terkekeh memperhatikan Tiara yang tersenyum senang melihat makanan di depannya.

"Seneng banget sih, Ti."

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang