Aku ingin kamu terus tersenyum bahagia, dan alasan dibalik senyum itu adalah aku.
•••
Hari esok pun akhirnya tiba. Hari ini adalah hari ulang tahun Anrez, tanggal 16 April. Tiara sedang bersiap-siap untuk berangkat ke rumah cowok itu.
Tiara sudah siap dengan outfit-nya yang sangat cocok di tubuhnya. Tanpa menunggu lama, ia mengambil tas selempangnya kemudian memakai sepatu ketsnya.
Gadis itu berjalan ke arah dapur untuk membawa kue ulang tahun yang berada di kulkas lalu membawa paper bag berisi kado untuk Anrez.
Ceklek
"Eh, Abang," seru Tiara dengan senyum manisnya saat menangkap sosok Langit di depan unit apartemennya.
"Udah? Yuk, sekarang. Abis ini Abang mau jalan juga sama Pelangi."
Tiara mengangguk. "Terus mana Kakaknya?"
"Ya, ini mau jemput ke unitnya sekalian," balas Langit.
"Oh, pantes Abang ganteng banget, wangi lagi."
Langit terkekeh. "Emang tiap hari ganteng sama wangi kali."
"Iya deh iya."
Singkat cerita, Tiara pun berangkat ke rumah Anrez diantar oleh Langit dan Pelangi. Kalian tau? Selama perjalanan, ia hanya menjadi pajangan atau menjadi nyamuk, sementara dua sejoli di depannya asyik beradegan mesra.
Tiara hanya bisa mengelus dada melihat pemandangan di hadapannya. Berusaha untuk sabar, karena sebentar lagi, Tiara pun akan bertemu dengan Anrez.
Tak lama kemudian, akhirnya Tiara sudah sampai di rumah Anrez. Gadis itu mengemasi barang-barangnya dengan semangat kemudian turun dari mobil.
"Makasih, ya, Abang, Kakak. Have fun quality time-nya," ucap Tiara.
"Okay, hati-hati, ya, Ti." Tiara menganggukkan kepalanya kemudian berjalan menuju pintu rumah Anrez.
Dari semalam, Tiara sudah menghubungi Feli untuk membantunya memberikan kejutan untuk Anrez.
Ceklek
Tiara tersenyum saat melihat Feli sudah membukakan pintu untuknya lalu mencium punggung tangan calon mertuanya itu.
"Assalamualaikum, Tanteee."
"Waalaikumsalam. Yuk, Ti, cepet masuk. Tadi sih Anrez lagi di kamarnya, baru selesai mandi," seru Feli.
"Okay, Tante. Titi mau nyalain lilinnya dulu deh," balas Tiara.
Gadis itu kemudian menyalakan lilin berangka 23 yang menancap di atas kue ulang tahunnya.
"Ayo, Tan," ajak Tiara.
"Ayo, Ti."
"Eh, Lyra mana, Tan?" tanya Tiara sembari berjalan perlahan menuju kamar Anrez.
"Oh, iya, Ya Allah. Lyra sama Papanya di kamar. Sekalian aja, Ti, kamarnya sebelahan kok," balas Feli diangguki oleh Tiara.
Mereka pun melanjutkan langkahnya menuju kamar Anrez. Sekarang, mereka sudah lengkap berada di depan pintu kamar cowok itu.
Tok tok
"Iyaaa, bentar," seru Anrez dari dalam kamarnya.
Ceklek
Happy birthday—
"ASTAGA, KOK KAMU GAK PAKE BAJU?" pekik Tiara saat ia melihat Anrez tidak memakai pakaiannya membuat tubuhnya terpampang nyata.
"Ya Allah, kaget," ucap Anrez lalu kembali masuk ke dalam kamarnya untuk memakai pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...