25. Mulai Ragu

273 76 9
                                    

Sulit, ya, mengakhiri sesuatu yang tidak pernah kita mulai.

•••

Anrez kini tengah bersama Atlas, Eartha, Awan, Elara, dan Orion di unit apartemen milik cowok itu.

Mereka duduk di sofa dan berusaha tetap tenang mendengarkan cerita dari sudut pandang Anrez. Mereka semua menatap Anrez dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo yakin itu Tiara?" tanya Atlas.

"Gue udah liat fotonya, dan itu jelas-jelas Tiara, Tlas."

"Tapi gue gak yakin itu Tiara."

"Gak yakin gimana sih, Ta? Udah jelas-jelas itu Tiara. Pasti dia sama Saga. So-so-an cuek bebek sama Saga, taunya gitu di belakang gue. Jijik jadinya," balas Anrez.

Mereka semua sontak melebarkan kedua matanya usai mendengar kalimat yang dilontarkan oleh cowok itu.

"Coba lo pikir, emang pernah Tiara pake baju kayak gitu? Gue yang selama ini baru kenal Tiara aja, gak pernah liat Tiara pake baju yang seksi kayak gitu, Rez," ucap Awan.

"Setuju, Tiara gak pernah pake baju kayak gitu. Kalau lo gak percaya, lo coba liat lemari dia deh. Gak ada satu pun baju yang kurang bahan kayak yang di foto itu," sahut Elara membenarkan ucapan Awan.

"Bisa-bisanya lo lebih percaya sama foto itu. Emang lo tau siapa yang ngirim fotonya?" tanya Orion.

"Ya mana gue tau. Gue kemarin rapat sampe sore, tiba-tiba tuh amplop ada di meja ruangan gue."

"Gue kecewa sama lo, Rez. Gue kira lo yang paling tau dan merhatiin Tiara tuh kayak gimana orangnya. Kalau lo perhatiin lagi foto itu, lo bisa dengan mudah sadar kalau itu bukan Tiara. Bahkan sekilas aja, lo bisa tau, itu bukan Tiara," ucap Atlas.

"Kalian kenapa mojokin gue sih? Itu jelas-jelas Tiara. Kalian—"

"Kita bukan mojokin lo! Kita cuman gak nyangka aja kenapa lo bisa dengan mudahnya percaya sama foto-foto itu dibanding lo percaya sama Tiara," timpal Eartha yang sudah emosi dengan kelakuan Anrez.

"Siapa pun yang ngirim foto itu, udah jelas-jelas buat gue sadar kalau Tiara gak pernah sayang sama gue. Dia cuman mainin gue, dia ngekhianatin gue, dan dia gak pernah serius sama gue."

Orion geleng-geleng. "Bego lo, Rez. Kalau sampai kita nemuin bukti yang ada di foto itu bukan Tiara, gue harap lo gak nyesel sih."

"Diem lo, gak usah ngatain gue."

"Ya udah, terserah lo aja. Tapi sampai detik ini, gue masih yakin kalau itu bukan Tiara. Lo siap-siap aja, ya, Rez," ucap Elara lalu berdiri dari duduknya disusul oleh yang lainnya.

"Oh, iya. Kita, Abang, dan Kakak yang bakal cari tau kebenaran foto itu. Jadi, lo tinggal duduk manis dengan semua keyakinan lo itu, ya, Rez," kata Atlas kemudian segera beranjak dari unit apartemen Anrez.

"Gue yakin banget itu bukan Tiara, Rez," bisik Eartha tepat di telinga Anrez.

"Satu lagi, ambil keputusan pas emosi tuh gak baik loh. Apalagi omongan dan perlakuan lo kasar banget ke Tiara. Sampai lo dengan gamblangnya bilang kalau Tiara gak pantes buat lo."

"Semoga lo segera sadar dan gak nyesel nantinya, Rez," sambung Eartha lalu memilih pergi meninggalkan Anrez yang diam tak bergerak sedikitpun.

Anrez mulai ragu dengan keputusannya sekarang. Bagaimana kalau yang diucapkan teman-temannya benar? Bagaimana kalau sebenarnya itu bukan Tiara?

•••

Hari ini adalah hari kedua setelah kejadian di unit apartemen Tiara. Anrez berjalan melenggang menyusuri kantor menuju ruangannya.

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang