Perasaan-perasaan yang membuat ingin istirahat, untuk memaafkan rasa lelah.
•••
"Abang, Kakak, Titi boleh ambil cuti gak?" tanya Tiara. Sekarang kondisi gadis itu lumayan membaik dari sebelumnya walaupun jarum infus masih menancap di tangannya.
"Cuti? Kamu mau kemana?"
"Gak kemana-mana, Abang. Titi cuman mau cuti aja, terus mau nginep di BSD," jawab Tiara kepada Bintang.
"Ya udah, boleh. Mau berapa hari?" balas Langit.
"Tiga hari aja cukup kok."
•••
"Assalamualaikum."
Ceklek
"Waalaikumsalam."
"Bundaa," sapa Tiara seraya menghambur ke pelukan Hana.
"Titii, tumben kok jam segini mampirnya? Gak kerja?"
"Titi ambil cuti, Bun."
Hana mengerutkan keningnya. "Cuti?"
"Titi ke kamar dulu, nanti Titi cerita, ya, Bun."
Hana menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. "Iya, gih."
Tiara pun segera naik ke lantai atas menuju kamarnya. Sekedar merebahkan tubuhnya sebentar setelah perjalanan dari apartemennya.
Kondisinya sudah jauh lebih baik dari kemarin. Tubuh gadis itu sudah tidak selemas sebelumnya. Mungkin efek setelah diberi infus.
Rencananya, Elara dan Eartha akan berkunjung ke rumah setelah pulang kerja nanti. Rencananya juga, Langit dan Bintang akan ikut menginap di sini.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Tiara masih asyik rebahan di kamarnya sembari men-scroll aplikasi Instagram.
Tok tok
"Ti, ini Bunda."
"Iya, Bun. Masuk aja," balas Tiara dari dalam kamar.
Ceklek
"Nih, Bunda bawa susu coklat sama cemilan."
Tiara tersenyum. "Makasih, Bunda."
"Bunda duduk sini." Tiara menepuk space kosong di sebelahnya sembari menatap ke arah Hana.
"Kenapa sih anak bunda ini?" tanya Hana yang sudah duduk di samping Tiara sambil menatap anak gadisnya seraya tersenyum.
"Bundaa..."
"Iya, sayang?"
"Anrez salah paham sama Titi. Anrez marah sama Titi... A-Anrez kasar sama Titi..."
"Salah paham gimana?" Hana menatap lekat Tiara yang menundukkan kepalanya dengan tangannya yang mengelus lembut puncak kepala putri bungsunya.
"Kemarin Anrez meeting sampe malem, Titi pulang duluan ke apartemen. Kita janjian buat ketemuan di apartemen Titi."
"Sebelumnya baik-baik aja, Bunda. Anrez masih manja-manja sama Titi, tapi pas Anrez dateng ke apartemen, Anrez beda banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...