Selalu berusaha untuk mendengarkan dan percaya padaku, ya. Karena itulah kunci dari sebuah hubungan.
•••
Sekarang Tiara sudah berada di dalam mobil bersama Anrez. Sedari tadi, tidak ada yang membuka suara sedikit pun di antara mereka.
Tiara terdiam sambil memandangi jalanan mengingat momen yang hampir saja dirinya dan Anrez berciuman. Pipinya berubah menjadi merah saat mengingat hal itu.
"Bang Langit kenapa dateng di waktu yang gak tepat sih," batin Tiara.
"Em, Ti," panggil Anrez membuat Tiara tersadar dari lamunannya.
"Iya? Kenapa?"
"Mau mampir makan dulu gak? Atau mau nanti di apartemen aja?" tanya Anrez.
"Mampir aja kali, ya. Aku males masak."
Anrez mengangguk. "Drive thru aja deh, ya. Biar makannya di apartemen kamu aja, sekalian ngobrol."
"Makannya di mobil aja. Aku udah laper," balas Tiara.
Anrez terkekeh lalu tangannya terukur mengacak rambut Tiara. "Okay, cantik. Kita makannya di mobil aja deh."
Tanpa menunggu lama, Anrez langsung tancap gas menuju McDonald's untuk drive thru makan. Setelah beberapa saat, akhirnya makanan sudah berada di hadapan mereka.
"Ti," panggil Anrez.
"Hm?"
"Maaf, ya. Maaf aku gak bilang kalau aku janjian sama Venus hari ini," kata Anrez membuka pembicaraan.
"Ada apa kamu janjian sama Venus?" tanya Tiara.
"Jadi, semalem Orion minta tolong sama aku, katanya ajak Venus ke kantor. Main katanya. Orion tuh suka sama Venus, tapi dia gengsi mau ngajaknya."
"Jadinya aku deh yang ngajak Venus ketemu. Aku cuman bilang, besok pagi ke kantor, ya. Makanya mungkin Venus ngiranya aku yang ngajak ketemuan," jelas Anrez.
Semuanya Anrez ceritakan kepada Tiara tanpa ada yang terlewat sedikit pun agar gadis itu tidak salah paham lagi padanya.
Tiara manggut-manggut. "Aku tadi kaget aja sih tiba-tiba ada Venus ke kantor."
"Kaget sekaligus cemburu, ya?" goda Anrez sembari menaik-naikkan satu alisnya.
"Percaya diri sekali kamu."
Anrez tertawa pelan. "Aku mah walaupun kamu gak jujur juga, udah tau kalau kamu cemburu."
"Lagian aku siapanya kamu harus cemburu segala."
•••
Beralih pada Eartha dan Atlas. Kira-kira mereka sedang apa, ya? Sedang membicarakan tanggal pernikahan, kah seperti kata Tiara? Atau yang lain? Cekidot.
"Ada apa sih? Tumben banget lo ngajak gue jalan," tanya Eartha.
Atlas terkekeh. "Gak apa-apa. Gue kangen aja sama lo."
"Dih, dasar cowok."
"Emang lo gak kangen sama gue?" tanya Atlas sembari menaik-naikkan satu alisnya.
"E-enggak," gugup Eartha dengan pipinya yang sudah memerah menahan malu.
"Malu-malu gitu sih sama gue," goda Atlas lalu tangannya terulur mencolek pipi Eartha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...