68. Orion dan Venus

245 68 9
                                    

Hari-hari berikutnya Anrez dan Tiara lalui dengan sangat baik. Cowok itu masih terus berusaha untuk menyembuhkan luka di hati Tiara.

Pada pagi hari, Anrez selalu datang ke unit apartemen Tiara untuk sarapan dan berangkat ke kantor bersama. Saat makan siang pun, Anrez kadang membawakan makan siang untuk Tiara. Kadang juga mengajak Tiara ke kantin atau restoran dekat kantor.

Saat pulang kantor juga, Anrez menghampiri Tiara ke ruangannya, lalu mengajak makan malam bersama. Kadang di restoran, di unit Tiara atau Anrez. Hal-hal sederhana yang Anrez lakukan, ternyata mampu membuat kondisi hatinya semakin membaik.

Pada akhir pekan, Anrez dan Tiara selalu berkunjung ke rumah Hana. Kadang juga berkunjung ke rumah orang tua Anrez. Tak jarang juga mereka menghabiskan waktu berdua, seperti saat ini.

"Sayang, mau makan apa?" tanya Anrez.

"Mau Indomieee."

"Hm? Indomie?"

Tiara mengangguk. "Iyaaaa."

"Bentar, aku cek dulu. Aku masih ada stok Indomie gak, ya," ujar Anrez kemudian berdiri dari duduknya menuju dapur untuk mengecek persediaan Indomie di unitnya.

"Ada nih, sayang. Tapi adanya kuah," teriak Anrez dari dapur.

Tiara seketika antusias lalu menyusul Anrez ke dapur. "Gak apa-apa, yang. Aku emang maunya kuah."

"Mau aku bikinin?"

"Mauuuu. Pake cabe rawit, telor, sama sayur, ya," kata Tiara.

"Siaapp, Tuan Puteri. Duduk gih."

Tiara mengangguk. "Makasih, sayang. Mie bikinan kamu pasti enak deh. Cepet, ya."

"Iyaaaa, cintaku."

Anrez pun segera membuatkan Indomie untuk Tiara dan dirinya. Setelah beberapa saat, akhirnya mie sudah tersaji di hadapan mereka.

"Kerjaan gimana, yang?" tanya Anrez.

"Lancar kok. Aku masih ngurusin keuangan kantor sih. Kayaknya besok udah bisa dikasih ke Kak Bulan."

"Bukannya keuangan itu urusan Kak Bulan?" tanya Anrez lagi.

Tiara mengangguk. "Aku sendiri yang minta buat ngerjain itu, yang. Aku masih ngerasa bersalah karena gara-gara aku dan timku gak teliti buat milih klien, kita jadi ketipu."

"Mau aku bantu gak? Kamu capek banget nih pasti. Harus ngurus kerjaan kamu, ngurus keuangan juga."

"Gak usah, sayang. Kamu juga lagi sibuk-sibuknya. Aku gak mau bikin kamu tambah capek,"  balas Tiara.

"Ya udah. Tapi inget loh, ya, kalau butuh bantuan, panggil aku," tegas Anrez.

"Iyaaaa, sayangkuuu."

"Sayang," panggil Anrez.

"Hm?"

"Gimana hatinya? Udah sembuh belum?" tanya Anrez lembut.

Tiara tersenyum manis. "Udah lebih membaik kok. Itu semua karena kamu."

"Alhamdulillah. Akan aku usahakan hati kamu bisa sembuh seutuhnya."

"Makasih, sayang," balas Tiara seraya tersenyum ke arah Anrez.

"Cepet sembuh, ya, hatinya."

•••

"Sayang, kamu tau gak sih?"

"Kenapa?" tanya Awan.

"Kemarin pas di kantor, Orion cerita sama aku."

"Cerita apa?" tanya Awan lagi.

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang