71. Pelukan

296 69 17
                                    

Kadang sesuatu terjadi bukan karena kesalahan siapa-siapa, melainkan karena memang takdir menghendakinya.

•••

Tok tok

"Masuk," seru Anrez dari ruangannya.

Ceklek

Anrez mengalihkan fokusnya dari laptop. Ia tersenyum saat menangkap sosok Orion memasuki ruangannya.

"Kenapa, Yon?" tanya Anrez.

"Lo gak baca grup?" Anrez menggeleng.

"Gue mau ngobrol. Gue udah ngajak yang lain juga ke sini. Lo sibuk banget kayaknya, ya? Atau nanti aja ngobrolnya?"

"Enggak kok. Gue bisa sekarang," balas Anrez.

Orion mengangguk. Tak lama kemudian, Eartha dan Elara datang bersamaan memasuki ruangan Anrez.

"Tiara mana?" tanya Elara.

"Gak tau. Tapi tadi udah respon kok di grup," balas Orion.

"Ya udah, tungguin aja."

Ceklek

"Assalamualaikum, temen-temen semuanya. Maaf, ya, gue telat. Nih gue beliin kopi buat kalian."

"Pantes lo lama," sahut Eartha seraya mengambil kopinya.

"Maaf. Ada apa sih, Yon?" tanya Tiara setelah mendudukkan tubuhnya di samping Anrez.

"Gue putus sama Venus."

Empat kalimat yang keluar dari mulut Orion mampu membuat semuanya terdiam membatu.

"Putus?"

Orion mengangguk. "Dua hari lalu lo ketemu Venus, ya, Rez?"

"Iya, Venus yang ngajak. Maaf, Yon, gue gak ngomong apa-apa sama lo."

"Gak apa-apa, Rez. Jadi kemarin gue ketemu sama Venus. Dia jelasin semuanya ke gue. Dari dia suka sama Anrez, terus memilih untuk pacaran sama gue karena mau ngelupain Anrez, sampe kemarinnya ketemu sama Anrez juga dia ceritain semuanya ke gue," jelas Orion.

Elara manggut-manggut. "Terus kenapa lo bisa putus sama dia?"

"Bener kata kalian. Udah jelas-jelas gue capek, kenapa gak gue lepasin aja Venusnya? Venus mau pergi ke London buat lanjutin kuliahnya. Jadi, karena hubungan kita udah toxic juga, putus terdengar lebih baik."

"Bagus deh kalau lo udah putus sama dia. Gue gak bisa bayangin deh gimana kalau lo tetep pertahanin hubungan lo yang udah toxic itu, ditambah LDR juga. Kena mental deh lo pasti," sahut Eartha ikut lega dengan kabar putusnya Orion.

Bukan apa, Eartha termasuk temannya tak ingin Orion mendapatkan kekasih yang tidak mencintainya juga. Sudah tau Venus bagaimana, bukan?

•••

"Sayang," panggil Tiara.

Anrez menatap lekat ke arah gadis cantik di sampingnya. "Hm? Iya? Kenapa?"

Sekarang mereka sedang berada di unit apartemen Tiara. Keduanya baru saja selesai makan malam. Duduk berdua di ruang tengah sambil mengobrol adalah salah satu hal yang Tiara dan Anrez sukai.

"Kalau kamu bisa putar balik waktu, what will you do?" tanya Tiara seraya memainkan jari Anrez dengan pandangan lurus ke arah cowok itu.

"Waktu kita masih di London, aku mau ceritain semuanya tentang Astra ke kamu dan cari jalan keluarnya sama-sama. Biar aku gak perlu ninggalin kamu sendiri tanpa kabar."

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang