12. Rigel?

399 82 6
                                    

Pelukan yang selalu mampu membuatku merasa lebih tenang. Jangan pergi lagi, ya.

•••

"Wah, ada personil baru nih. Lo siapa?"

Tiara mengeratkan genggamannya pada Anrez saat Rigel datang menghampiri mereka. Ya, seseorang itu adalah Rigel. Ia datang dengan tampang santai dan tengilnya.

Bintang berjalan mendekati Rigel. "Ini maksudnya apa, ya? Kita gak ada masalah soal izin tempat sejak pembangunan ini dimulai."

Rigel terkekeh remeh. "Iya, memang tempat ini tidak ada masalah izin tempat dari perusahaan kalian. Ini cuman akal-akalan gue aja biar bisa ketemu sama Tiara."

Anrez tertawa remeh setelah mendengar jawaban dari Rigel. "Kasian banget, ya. Saking Tiara gak mau ketemu sama lo, jadinya lo cari-cari cara, ya?"

"Lo siapa sih sebenernya?" Rigel berjalan mendekat ke arah Anrez kemudian pandangannya teralih pada tangan Tiara yang bertautan dengan Anrez.

"Oh, lo pacarnya Tiara?" tanya Rigel.

"Perlu lo tau?"

Rigel mengangguk. "Perlu, dong. Tiara, 'kan, punya gue."

Langit terkekeh. "Iya deh, Tiara punya lo di dalem mimpi."

"Jadi, gimana? Izin tempat di sini gak bermasalah, 'kan?" sambung Langit.

Rigel menggeleng. "Enggak bermasalah, kalau Tiara jadi milik gue."

"Tiara bukan bayaran untuk tanah ini," tegas Bintang kepada Rigel yang sudah menunjukkan air muka marahnya.

Rigel lagi-lagi menunjukkan senyum remehnya. "Oke, deh kalau gitu. Tunggu aksi gue nanti, ya."

"Pak, semangat kerjanya." Setelah itu, Rigel pergi dari hadapan mereka menyisakan Bintang, Langit, dan Anrez yang menahan amarahnya sedangkan Tiara masih ketakutan.

Anrez membalikkan badannya agar bisa melihat Tiara yang berada di belakang punggungnya.

"Ti..."

"Takuuttt."

"Gak apa-apa, dia udah pergi." Anrez membawa Tiara ke dalam dekapannya agar gadis itu merasa tenang. Sedangkan Langit dan Bintang tersenyum melihat adegan di depannya.

Merasa lega karena Anrez benar-benar menjaga Tiara dengan baik dan menyayangi adik mereka serta memperlakukannya dengan baik.

Mereka tidak perlu khawatir kalau Tiara bersama Anrez. Karena cowok itu pasti akan senantiasa berada di samping Tiara apapun yang terjadi. Ya, semoga.

•••

Sekarang mereka sudah kembali ke hotel untuk mempersiapkan barang-barang karena sebentar lagi akan pulang ke Jakarta.

Setelah pulang dari lokasi pembangunan, Tiara meminta untuk segera kembali ke Jakarta. Dan pastinya, mereka mengiyakan keinginan Tiara.

Sejak kembali dari lokasi pembangunan juga, Tiara tidak mengeluarkan suaranya lagi sampai sekarang. Mungkin masih efek takut karena baru saja bertemu dengan Rigel.

"Tiaraa," panggil Anrez membuat Tiara menoleh ke arah laki-laki itu.

"Hm?"

"Jangan diem aja dong, cantik. Kamu bikin aku khawatir," kata Anrez.

Tiara mengerucutkan mulutnya yang pastinya terlihat gemas. "Maaaffff." Anrez mengelus lembut puncak kepala Tiara.

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang