"Mas, hari ini kita cari seserahan, yuk?" ajak Tiara.
Anrez mengangguk. "Ayo. Tapi kita ketemu langsung di tempatnya gak apa-apa? Aku ada meeting dulu sama klien."
"Gak apa-apa kok. Nanti aku nebeng Abang aja ke tempatnya."
"Oke, sayang. See you later. Kamu hati-hati, ya," balas Anrez dengan senyum manisnya.
"Kamu juga hati-hati. Dahh, Mas."
•••
Sudah sekitar 10 menit yang lalu Tiara sampai di tempat untuk mencari seserahan. Sejak tadi juga, Tiara menghubungi Anrez, tapi belum ada jawaban sama sekali.
Gadis itu memilih untuk duduk di bangku sambil menunggu kedatangan Anrez. Ia membuka ponselnya lalu melihat-lihat Instagram untuk mengusir rasa bosannya.
15 menit, 30 menit, 1 jam, 1 jam 30 menit, Tiara menunggu Anrez. Gadis itu juga sudah menghubungi calon suaminya, tapi hasilnya nihil.
"Halo, Saa."
"Kenapa, Ti?"
"Kamu bisa nyusul aku gak? Nyusul aku sama Aries ke sini, ya. Temenin aku. Nanti aku shareloc."
"Tunggu, ya, Ti."
Tutt tutt
Tiara menundukkan kepalanya sambil menatap nanar layar ponselnya. Sampai sekarang pun, Anrez belum mengabarinya.
Gadis itu menghela napasnya panjang. Ia sudah menunggu Anrez selama 2 jam lamanya. Sebenarnya kemana calon suaminya pergi?"
"Ti."
"Ra."
Saga dan Aries dengan kompak memanggil Tiara lalu mendudukkan tubuhnya di samping gadis itu. Hingga kini posisi Tiara berada di tengah-tengah mereka.
"Kenapa? Kok di sini sendirian?" tanya Saga.
Tiara menunduk. "Tadi janjian sama Anrez. Tapi dia gak ada kabar sampai sekarang."
Ingatan Saga tiba-tiba terputar saat Anrez menghilang dari Tiara ketika gadis itu awalnya pergi ke Singapura. Mungkinkah Anrez mengulang kesalahan yang sama lagi? Dengan alasan yang sama?
"Aku mau pulang. Mau ke rumah Aries, terus nginep di sana," pinta Tiara.
Aries mengangguk. "Iyaaa. Ayo, princess."
Saga dan Aries menggenggam kedua tangan Tiara beranjak dari tempat tersebut. Sebelumnya mereka mampir dulu ke unit apartemen Tiara untuk mengambil pakaiannya.
Setelah semuanya siap, mereka segera menuju rumah Aries. Tuan puteri mereka sudah tidak sabar untuk datang ke rumah Aries.
"Udah sampeee. Ayo, turun," seru Saga lalu menatap ke arah Tiara yang berada di sampingnya.
Tiara mengangguk. "Ayooo."
Ketiganya pun turun kemudian melangkahkan kakinya menuju rumah Aries. Ah, sudah lama sekali Tiara tidak bertemu dengan kedua orang tua Aries.
Tok tok
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Teen FictionKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...