48. Anrez Marah?

336 79 8
                                    

Komunikasi adalah kunci hubungan yang baik.

•••

"Hai, Saga! Kangen bangeettt."

Saga tersenyum menatap Tiara yang kini sudah duduk di sebelahnya. "Saga juga kangen banget sama Titi."

"Peluuukkkk," pinta Tiara.

"Ya ampun, manja banget bestie-nya Saga ini," ujar Saga lalu memeluk tubuh Tiara erat.

"Kok gak ada kabar?" selidik Tiara saat sudah terlepas dari pelukan Saga yang kini menatap cowok di depannya.

"Sibuk, Ti. Papa kasih kerjaan ke aku banyak banget," jawab Saga.

"Asik banget, ya, sampe kita gak dianggap, yang," sindir Mars.

"Iya, ya, Mars. Kita kayak nyamuk di sini."

"Ihhhh, gak gitu dong. Maaf, 'kan, udah lama gak ketemu Saga," ucap Tiara.

"Halah, sebulan doang palingan," sahut Mars.

"Udah lama itu namanya, Mars."

"Iya, deh, Ti. Ngalah aja aku mah sama kamu," kata Mars memilih untuk mengalah dari pada harus berdebat dengan sepupunya.

"Anrez tau kita main ada Saga juga?" tanya Mentari.

Tiara menggeleng. "Enggak. Tapi nanti Anrez jemput aku kok. Biar sekalian aja ketemu."

•••

"Kamu nanti balik lagi ke Jepang, Sa?" tanya Tiara.

Saga menggeleng. "Enggak, urusanku di sana udah selesai."

"Terus sekarang kamu di Indonesia ngapain?" tanya Tiara lagi.

"Ngurusin perusahaan Papa yang di sini," jawab Saga.

Tiara manggut-manggut. Mereka kini sedang duduk di sebuah restoran untuk makan malam. Katanya, Anrez akan berangkat menyusulnya sebentar lagi.

Sebenarnya Tiara ketar-ketir sendiri. Ia tidak memberitahu Anrez mengenai kehadiran Saga di sini. Tapi niatnya agar Anrez bisa bertemu langsung dengan Saga nanti.

"Kerjaan kamu gimana di kantor, Ti?" tanya Mentari.

"Lancar dong, Ri. Kamu gimana butiknya?"

"Lancar juga, Alhamdulillah," jawab Mentari.

"Kapan-kapan mampir dong ke apartemen. Gak pernah banget mampir ke apartemenku," ujar Tiara.

"Iyaaa, Ti. Nanti aku sama Mars kapan-kapan ke apartemen kamu."

"Kapan-kapan kita jalan berdua juga dong, Ri," ucap Tiara.

"Iyaaaa, gimana Titi deh."

Tiara tertawa lepas melihat mimik wajah Mentari yang seperti menahan emosi ketika berbicara dengannya.

Brak

Gebrakan pada mejanya karena seseorang membuat mereka terlonjak. Semua pasang mata di restoran itu mengarah ke meja mereka.

"HEH, LO!"

Tiara menatap heran ke arah Libra. Ya, itu adalah Libra. Ada apa cewek ini tiba-tiba melabraknya?

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang