You're stonger than you think you are.
•••
"Ta, Tiara gimana kabarnya?" tanya Anrez.
"Baik kok. Kenapa lo tanya gue?"
Anrez menghela napas kasar. "Lo tau chat gue gak dibales, telepon gue gak diangkat, email gue juga gak dia bales, jadi dari mana gue bisa tau kabar dia selain lo?"
Eartha tertawa pelan. "Makanya, jangan gegabah. Lo kalau dibilangin susah sih."
"Iya, Ta. Maaf, gue emang salah," balas Anrez seraya menundukkan kepalanya.
"Salah banget, coy. Bukan salah doang."
Anrez menganggukkan kepalanya tanda setuju. "Abang udah dateng, Ta?"
"Udah, kenapa?"
"Gue mau nemuin Abang dulu." Anrez pergi dari hadapan Eartha menuju ruangan Bintang.
Anrez melangkahkan kakinya dengan yakin walaupun dalam hatinya merasa gelisah. Ia memutuskan untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada Bintang dan Langit. Lalu setelah itu, ia akan meminta maaf kepada Hana dan Andi, orang tua Tiara.
Cowok itu berusaha menetralkan detak jantungnya saat sudah sampai di depan ruangan Bintang. Bukannya ia takut, tapi Anrez khawatir Bintang akan mem-blacklist namanya dari daftar calon adik ipar. Haha.
Tok tok
Oke, baiklah. You can do it, Anrez. Ganbatte!
Ceklek
"Assalamualaikum, Bang."
"Waalaikumsalam."
Mampus, ternyata di sana Bintang sedang bersama Langit, Pelangi, dan juga Bulan. Bisa-bisa ia habis hari ini juga. Anrez melangkahkan kakinya menghampiri mereka dengan ragu. Kegelisahannya bertambah berkali-kali lipat.
"Ada apa, Rez? Ada kerjaan yang susah?" tanya Bintang. Sedangkan yang lainnya menatap Anrez dengan tatapan yang sulit dimengerti.
Anrez menggeleng pelan. "Bukan, Bang. Anu..."
"Apaan? Lo ngomong yang jelas," hardik Langit. Sepertinya cowok itu masih kesal dengannya.
"Kamu jangan galak-galak, Lang," ucap Pelangi.
"Duduk." Anrez menganggukkan kepalanya lalu mendudukkan tubuhnya di samping Bulan.
"Abang, Kakak, Anrez ke sini mau minta maaf," ucap Anrez sontak dihadiahi tatapan bingung.
"Kenapa, Rez? Kok minta maaf?" tanya Bulan.
"Maaf... maaf Anrez udah kasar sama Tiara. Maaf udah bikin Tiara sakit lagi, maaf udah gak percaya sama Tiara, maaf—"
"Rez, gue rasa lo salah deh minta maaf sama kita. Seharusnya, lo minta maaf sama Tiara langsung," timpal Bintang disetujui oleh yang lain.
Langit menghela napas panjang. "Gue emang marah sama lo karena lo udah kasar sama Tiara. Tapi, emang lebih baik lo minta maaf langsung sama Tiara, karena di sini yang lo sakitin Tiara, bukan kita."
"It's okay kok, Rez. Kita terima permintaan maaf lo. Kakak mohon sama lo, jangan ngulangin kesalahan yang sama, Rez," balas Pelangi dengan senyumnya.
"Lo tau gimana keadaan Tiara setelah lo tinggal? Dia langsung drop, Rez. Tiara sampe harus diinfus biar keadaannya membaik," sahut Bulan sontak membuat Anrez terkejut. Separah itukah kondisi Tiara?
"Gak apa-apa, Rez. Yang penting sekarang Tiara udah baik-baik aja. Dia cuman butuh waktu untuk ketemu lagi sama lo," ujar Bintang berusaha menenangkan Anrez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ✓
Ficção AdolescenteKenapa kamu pergi disaat aku gak pernah sekalipun ngebayangin hariku tanpa kamu? Tiara Andini Zefanya. Perempuan yang selama bertahun-tahun mengeraskan hatinya karena laki-laki yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Selama bertahun-tahun, ia be...