40. Ada Apa, Saga?

304 72 10
                                    

Aku selalu berharap orang yang aku cintai hari ini, akan menjadi masa depanku suatu hari nanti.

•••

"El," panggil Tiara. Sekarang keduanya sedang berada di toilet karena Tiara mengajaknya.

"Kenapa, Ti?"

"Tadi gue liat Venus ngeliatin Anrez main futsal." Sontak Elara melebarkan kedua matanya terkejut. Apa katanya? Venus memperhatikan Anrez bermain futsal?

Demi apapun, Elara semakin dibuat bingung oleh Venus. Pertama, semalam Venus tiba-tiba memeluk Anrez. Dan sekarang, Venus memperhatikan Anrez bermain futsal.

"El, mungkin gak kalau Venus suka sama Anrez? Sejak tadi gue dateng sama Anrez, dia ngeliat gue sinis banget. Padahal sebelumnya dia baik banget loh sama gue."

Elara menghela napas kasar. "Gue juga gak tau kenapa dia kayak gitu. Tapi kalau misalkan dia suka sama Anrez, ya udah sih. Yang penting, 'kan, Anrez punya lo."

"Tapi gue jadi overthinking terus, El," balas Tiara.

"Gue yakin banget Anrez pasti udah ngeyakinin lo. Jangan overthinking, Ti. Gue yakin Anrez sayang banget sama lo, gak mungkin Anrez lebih milih Venus dari pada lo," ucap Elara seraya menepuk bahu Tiara.

Tiara mengangguk. "Ayo deh, kita balik ke sana."

Elara dan Tiara pun ke luar dari toilet. Terlihat di sana, sepertinya permainan futsal sudah berakhir.

"Dari mana sih, yang? Aku tungguin loh," tanya Anrez ketika Tiara sudah berada di hadapannya.

Tiara tersenyum. "Dari toilet, sayang."

"Lama bangeeetttt," rengek Anrez.

"Dih, jijik lo ngerengek gitu," cibir Atlas membuat yang lainnya tergelak.

"Lah, ya gak apa-apa. Lagian gue ngerengek ke Tiara, bukan ke cewek lo," balas Anrez.

"Berisik woy, mending kita makan," lerai Elara.

"Mau makan apa?" tanya Awan.

"Mie bakso di depan, yuk," ajak Eartha.

"Ayo dah."

•••

"Sayang capek gak? Kalau capek, aku aja yang nyetir."

Anrez menoleh ke arah Tiara. "Gak apa-apa kalau kamu yang nyetir?"

"Gak apa-apa kali, yang. Biasanya juga aku nyetir," jawab Tiara.

"Ya udah, kamu nyetir ke apartemen aja, 'kan, ya." Anrez memberikan kunci mobilnya pada Tiara. Dengan senang hati, gadis itu mengambil kunci mobilnya dari tangan Anrez.

"Okay, sayang." Tiara dan Anrez mengalihkan pandangannya ke arah teman-temannya.

"Guys, kita duluan, ya," ucap Anrez.

"Iya, Rez. Hati-hati, ya, kalian," balas Orion.

Anrez dan Tiara kompak melambaikan tangannya lalu berjalan memasuki mobil.

"Udah, yang? Gak ada yang ketinggalan, 'kan?" tanya Tiara memastikan. Kadang, Anrez-nya ini suka ceroboh.

Anrez langsung mengecek barang-barangnya. "Gak ada kok, yang."

"Okay, kita berangkat sekarang, ya." Tanpa menunggu lama, Tiara segera menancap gas menuju apartemennya.

"Sayang," panggil Anrez.

Chance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang