73. Karma

59.1K 8.4K 849
                                    

"Paketnya Pak Radhit."

Sekarang memasuki jam makan siang, dan Pak Hasan sudah bolak balik ke rumahku sebanyak tiga kali. Hal itu membuatku tidak nyaman karena terlalu merepotkan.

Orang-orang lain yang punya paket biasanya akan mengambil di pos satpam. Tapi aku tidak tahu bagaimana awalnya paket-paket atas nama Mas Radhit selalu dapat perlakuan special. Paket Mas Radhit selalu diantar ke rumah oleh satpam kompleks.

"Makasih ya, Pak. Maaf jadi bolak-balik," sesalku.

"Sebentar, Pak. Tunggu dulu," cegahku kemudian berjalan cepat ke dalam rumah dan memasukan beberapa toples kue ke dalam tas kecil.

"Buat di makan di pos. Nanti kalau ada paket lagi kalau bisa di tampung di pos, nggak usah dibawa ke sini. Biar Mas Radhit yang ambil. Nanti Mas Radhit saya suruh mampir dulu ke pos satpam," terangku pada Pak Hasan yang direspon dengan tawa kecil.

Bikin nambahin kerjaan orang aja sih Mas Radhit itu.

Kemudian aku kembali masuk ke dalam rumah dan meletakkan paket Mas Radhit di ruang tamu. Sebelumnya aku periksa dulu paket tersebut tulisannya apa dan dari mana. Aku tidak ambil pusing ketika melihat nama website pengirim yang merupakan brand baju favorite Mas Radhit.

Mas Radhit tidak akan ketinggalan baju-baju keluaran terbaru. Fall, winter, auntum, summer, apapun keluaran musimnya, kalau ingin beli ya beli. Itu lah Mas Radhit.

Walking closet yang dibagi dua menjadi bagian milikku dan milik Mas Radhit, sekarang lebih banyak dipenuhi barang milik Mas Radhit. Saking banyaknya, banyak yang akhirnya diungsikan ke lemari kamar bawah.

Seboros itu Mas Radhit.

Aku jadi berpikir untuk menjadikan Mas Radhit itu selebgram. Supaya dia bisa upload foto dengan outfit yang berbeda-beda setiap hari. Kalau terkenal lumayan, bisa terima endorse lalu uangnya bisa paling tidak sedikit menutup harga outfitnya.

Tapi...

Dia kan Harindra Radhitya.

Denting notifikasi chat membuatku segera merogoh saku rokku. Ternyata ada pesan dari Mas Radhit.

 Ternyata ada pesan dari Mas Radhit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soundless HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang