78. Akhirnya Berkuda

54.3K 6.2K 469
                                    

Kali ini gue yang muncul.

Isla lagi sibuk. Sibuk makan.

Sebulan ini, entah cuma menurut gue atau memang benar begitu, Isla terlihat lebih malas daripada yang biasanya.

Di rumah dia udah nggak sibuk berkebun, aktivitas di luar rumah juga sangat jarang. Sejak Refa lahiran, Isla seperti kehilangan minat untuk pergi yoga atau bergabung dengan group ibu hamil. Mungkin karena nggak ada temen berangkatnya.

Sekarang kesibukan Isla di rumah hanya memasak, rebahan, dan makan. Ke mana-mana pasti bawa camilan di tangan. Bahkan mau tidurpun dia masih sempat membuka makanan terlebih dahulu.

Untuk hobby barunya yaitu rebahan, biasanya Isla rebahan sambil nonton masak-masakan di youtube. Kalau udah nonton youtube Isla betah banget sampai-sampai gue dicuekin.

Dengan menggemaskannya Isla sedang makan pastry yang gue beli kemarin sore, Isla duduk bersantai sambil meluruskan kakinya di ayunan panjang yang berada di halaman belakang rumah.

Oh iya kali ini gue muncul karena ada maunya.

Gue membawakan Isla segelas es jeruk yang barusan gue buat. Hitung-hitung buat nyogok Isla.

"Buat aku?" tanyanya sambil menggeser kakinya agar gue bisa duduk bersamanya di ayunan.

Gue menggangguk.

"Makasih, Mas Radhit!" ucapnya senang sembari menerima gelas yang gue sodorkan untuknya.

Hmmm

Gimana mulainya?

Langsung bilang aja apa gimana?

Jadi,

Udah lama banget gue nggak pergi berkuda. Kemarin Darwin, Brin, dan Julian tiba-tiba mau berkuda. Awalnya gue biasa aja. Tapi lama kelamaan gue jadi pengen ikut berkuda. Selain itu, sudah cukup lama juga gue nggak main di luar kantor sama temen-temen gue.

Oh iya, kecuali Sean. Sean sekarang lagi sibuk ngerawat istrinya yang lagi sakit. Dia juga memilih menyingkir dari hiruk pikuk kehidupan kota, dan tinggal di tempat yang cukup jauh. Jauh dari kota malah membuatnya jadi lebih santai dan sedikit lebih bahagia.

Kok gue tahu?

Sesekali gue menjenguknya buat memastikan kalau dia nggak jadi gila. Sayang kan kalau masih muda terus jadi gila gara-gara keluarga dan mertua.

Karena Sean nggak ada. Jadi sekarang, Darwin, Brin, dan Julian lebih sering main bertiga. Biasanya gue nggak tertarik dengan ajakan mereka karena paling-paling kalau nggak nongkrong di cafe, Darwin sama Brin bakalan open table yang kalau gue join mungkin gue bakalan disuruh tidur di luar sama Isla. Tapi karena kali ini ngajakinnya berkuda, tentu aja gue yang udah lama nggak ketemu Charles sama Anisa jadi terusik.

Gue kangen kuda gue.

Masalahnya...

Isla selalu sensitif kalau itu tentang kuda.

Memang sih, gara-garanya selalu gue yang membuatnya kesal. Dari beli kuda baru, njenguk kuda sakit padahal istri lagi nungguin di rumah mertua gue.

Dan sekarang mau bilang mau berkuda pun gue jadi takut. Takut langsung di semprot. Tapi kalau nggak bilang sama aja gue cari penyakit.

Gue sadar banget, gue nggak seharusnya buat ulah karena Isla HPL-nya atau Hari Perkiraan Lahirnya itu dua minggu lagi. Nanti kalau gue berulah, nggak lucu kan kalau Isla kontraksi tiba-tiba?

Gue menarik napas panjang untuk bersiap bertanya pada Isla. Sekaligus persiapan telinga kalau nanti diomelin.

"Isla?"

Soundless HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang