Bab 23: Thio Beruntung

32K 3.7K 14
                                    

Hidup Sabrina semakin rumit saja. Setelah pertemuan secara tidak terencana dengan Derek. Pria itu sepertinya tahu cara membuat seorang Sabrina tidak bisa kabur darinya. Bahkan semua rencananya dengan Max sepertinya sia-sia selama ini. Apalagi dia sadar kalau kemungkinan terbesar pria yang membunuh Sabrina asli di novel adalah putra mahkota. 

Kalau dipikir lagi sekejam apapun seorang Max. Pria itu sepertinya tidak akan sekejam seorang Derek. Max mungkin memiliki niat membunuh Sabrina asli. Tapi penyebab kematian wanita itu pasti bersangkutan dengan putra mahkota. Pria itu sengaja membuang Sabrina karena sudah tidak berguna lagi. 

Dibanding dia harus mengotori tangannya dengan membunuh Sabrina. Dia lebih baik membuat Sabrina menjadi penjahat yang membuat Max akan membunuh tunangannya. Karena pria itu hanya membunuh orang yang benar-benar bersalah. Tidak ada api besar sebelum adanya percikan api. Pembuat percikan api adalah putra mahkota. 

Sabrina membuang nafas kasar sambil menatap langit malam ini. Beruntungnya saat itu dia bisa menemukan alasan yang tepat membuat Derek melepaskannya. Sedikit saja dia melakukan kesalahan nyawanya akan benar-benar melayang malam ini. 

"Velix apakah tuanmu itu akan membunuh tunangannya sendiri jika melakukan kesalahan besar untuk kerajaan ini?"tanya Sabrina pada pria yang duduk di hadapannya. 

Pria itu akhirnya duduk di depan nonannya karena kejadian beberapa waktu lalu. Dia tidak ingin kejadian berbahaya terjadi pada tunangan tuannya. Apalagi dia tahu seberapa sayang tuannya pada wanita manis di depannya. Sayangnya nona yang dilayaninnya tidak menyadari kalau tunangannya sudah terikat dengan pesona seorang Sabrina.

"Mungkin kalau wanita itu bukan nona Sabrina. Yang mulia Max akan membunuhnya dengan sekali tebasan. Kalau nona yang melakukan kesalahannya. Saya tidak yakin tuan bisa melakukannya." ucap Velix yang membuat Sabrina terdiam. Rasanya ada yang aneh denga jawaban pengawal pribadinya itu. 

Apa yang membuat Max tidak akan melakukan itu padanya sedangkan pada wanita lain dia bisa membunuhnya dengan sekali tebasan. Bukankah hal itu sedikit aneh. Hubungannya tidak sedekat itu dengan Max. Walaupun dia tahu tunangannya itu mulai memperhatikannya. Tapi seorang pangeran ketiga sangat mengutamakan kerajaan dibandingkan hidupnya. 

"Apakah nona tidak menyadari perubahan pangeran ketiga setelah bertemu dengan nona akhir-akhir ini?"tanya Velix pada nonanya. Dia tidak habis pikir dengan nona yang dilayaninya.Nona sabrina terbilang wanita cerdik karena bisa menjalin kerja sama dengan tuannya dengan sekali pertemuan saja. Tapi untuk menyadari perasaan tuannya sepertinya tidak mudah dicerna oleh otak pintar nonanya itu. 

"Pangeran ketiga lebih perhatian padaku. Mungkin karena kita adalah rekan." ucap Sabrina yang masih berpikir positif. Sedangkan Velix hanya bisa membuang nafas kasar. Dia tidak ingin banyak ikut campur dengan hubungan tuannya dengan wanita di hadapannya. 

"Apakah aku kabur saja dari kedua pria itu?" ucap Sabrina dengan wajah super frustasinya. Dia berada di kedua pria yang  sedang mengejar perasaanya. Dia mengerti dengan maksud perkataan Velix. Hanya tidak ingin memikirkan hal itu saja. 

Kedua orang lain yang berada di dalam kereta kuda bersamaan Sabrina terkejut bukan main mendengar perkataan nona mereka. Mereka tidak akan membiarkan Sabrina kabur. Karena kedua nyawa mereka akan dalam bahaya. Millie sudah diberikan peringatan oleh tunangan nonanya. Nyawanya sebagai taruhan jika sampai terjadi hal buruk pada Sabrina.

Sedangkan ditempat lain, seorang pria tidak bisa menahan amarahnya saat mendengarkan perkataan dari bayangannya. Dia tidak menyangka putra mahkota akan melakukan hal nekat untuk menemui Sabrina. Apalagi dia mendapatkan informasi tentang kedekatan keduannya. Tapi bukan itu yang membuatnya marah. Pria itu yakin Sabrina sedang ketakutan karena pertemuannya dengan putra mahkota. 

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang