Bab 44 : Kerja sama

14.2K 1.7K 12
                                    

Sebuah ruangan dengan minim cahaya sudah seperti kapal pecah. Berbagai barang berserakan dan beberapa vas bunga telah hancur menjadi pecahan yang bisa melukai siapapun yang menginjaknnya. Tanpa sadar kaki seorang pria yang berada di ruangan itu sudah mengeluarkan darah karena pecahan vas bunga. Orang itu adalah putra mahkota. 

Derek baju saja bahagia saat mendengar saingannya akan pergi ke medan perang. Karena dia memiliki banyak waktu berdekatan dengan Sabrina. Apalagi beberapa hari ini wanita itu tidak pernah memberikan kabar padannya. Sabrina sibuk dengan jadwal yang diberikan oleh Max. Tentu saja hal itu yang menambah kekesalan Derek pada pangeran ketiga. 

"Sialan. Kenapa dia membawa Sabrina ke tempat itu? Dia bisa membahayakan Sabrina." gumam Derek yang sekarang sedang terduduk di tempat tidurnya. Luka kakinya dibiarkan terbuka begitu saja. Dia tidak peduli lagi dengan tubuhnya. Entah setelah perubahan yang terjadi sabrina perasaannya semakin tidak menentu. 

Semua rencana yang sudah dibuatnnya tidak ada yang bekerja sesuai harapannya. Dia frustasi karena wanita yang dulu mencintainnya tidak lagi memperdulikannya. Benar kata pepatah kalau sesuatu terasa penting saat tidak lagi kita miliki. Hal itu terjadi pada derek saat ini.

"Bukankah kesempatan yang tepat untuk membunuh sainganmu itu." ucap seorang pria yang muncul dengan jubah hitam yang menutupi badannya. Wajahnya ditutupi oleh sebuah kain hitam. Derek tidak tahu orang di hadapannya. Sedangkan pria yang sedang dipandang oleh Derek tersenyum dibalik kain hitamnya. "kamu tidak perlu tahu siapa aku yang mulia, aku hanya ingin mengajak anda untuk bekerja sama untuk menghancurkan pangeran ketiga." ucap pria bertudung hitam itu. 

"Bukankah sangat tidak sopan berbicara pada keluarga kerajaan tanpa menunjukkan identitas aslimu itu." ucap Derek yang sekarang menatap nyala. Derek meneliti pria yang berdiri dihadapannya. Dia menemukan sebuah simbol yang sangat terkenal di kerajaan. Sebuah kelompok yang menjadi buronan kerajaan ini. Karena kelompok itu adalah pelaku pembunuhan dari ibu pangeran ketiga, istri yang paling dicintai raja octavain.

"Eagle? kamu kira aku mau bekerja sama dengan buronan kerajaan ini?" ucap Derek dengan senyuman mengejek. Pria itu mengkat bahunnya, dia berjelan semakin dekat pada putra mahkota.

"Apakah anda tidak ingin menyingkirkan sainganmu itu?" bujuk pria berbaju berbaju hitam itu pada Derek. Putra mahkota terdiam sesaat sebelum senyumannya terbit di wajahnya.

"Apa yang kamu inginkan?"tanya Derek yang mengerti kalau pria di hadapannya memiliki niat sesuatu. Hingga pria itu memberikan penawaran yang sangat menarik. Kalau dia bisa membunuh Max. Tentu saja posisinya sebagai putra mahkota aman. Tidak hanya itu saja dia juga bisa memiliki sabrina untuk sendiri. 

Senyuman muncul di waja pria bertudung hitam. "Kamu terlalu mudah untuk dibujuk dan dimanfaatkan. Kamu memang berada jauh dibawah Max. Kalau saja pria itu tertarik merebut posisimu mungkin tidak sulit. " gumam pria itu dalam hatinnya. " Aku hanya menginginkan akses perdagangan dan pembersihan nama baik kelompok Eagle. Bukankah hal itu tidak sulit ketika pangeran ketiga sudah tidak ada." katannya. 

Apa yang dikatakan oleh pria di depannya memang benar.  Dengan tidak adannya Max di kerajaan ini. Walaupun pangeran ketiga memiliki tanggung jawab di bidang militer kerajaan Octavain. Tapi dibalik statusenya sebagai seorang pangeran. Derek juga tahu kalau pria itu memiliki bisnis yang sangat besar di kerajaan ini. Meskipun semua itu berada di bawah pengawasan duke Thio. 

Setelah max tidak ada di dunia ini. kekuasaan akan secara tidak langsung terganggu. Akses perdagangan yang dimiliki max juga pasti akan berpengaruh. Hal itu bisa dimanfaatkan oleh dirinya untuk memliki kekuasaan yang lebih besar di kerajaan. Tentu saja dia tidak mungkin memberikan hal itu pada pria di hadapannya. Tapi dia bisa memanfaat penawarannya untuk membunuh Max. 

Tidak perlu mengotori tangannya untuk membunuh Max. Selain itu dia juga bisa memiliki Sabrina untuknya. Masalah akses perdagangan, Derek bisa menipu pria di depannya. Tidak sulit untuk membuat surat palsu untuk mengecoh pria di depannya. Setelah itu dia hanya perlu menangkap kelompok Eagle. 

Pada akhirnya semua mata akan mengarah padannya sebagai putra mahkota yang memiliki jasa besar untuk kerajaan ini. Tidak ada lagi orang yang bisa menggesernya menjadi penerus raja. Jika hal itu terjadi di masa depan.

"Baiklah mari kita bekerja sama. Tapi aku tidak ingin wanita yang dibawa Max terluka sedikitpun." peringatan derek pada pria di depannya yang tidak dia ketahui sosok dibalik kain hitam yang menutupi wajahnya. Dia tidak akan memikirkannya sekarang. Biar bayangannya mencari sosok pria yang berdiri di hadapannya. 

"Kalau begitu kamu harus mempersiapkan permintaanku setelah pangeran ketiga mati." ucap pria berjubah hitam sebelum meninggalkan ruang pribadi milik Derek. "Kamu pikir aku sebodoh itu. Aku tahu kamu hanya memanfaatkanku saja. Tunggu saja waktu kehancuranmu. Derek." kata pria yang memiliki mata ungunya gelap yang bersinar indah di malam hari. Orang itu adalah Zenith pria misterius yang menjabat sebagai ketua kelompok pembunuh bayaran bersimbol buruk rajawali.

Sedangkan di waktu yang bersamaan, Sabrina, Max dan rombongan pasukan pangeran ketiga baru saja tiba di desa yang berada di selatan kerajaan. Desa Quevint adalah desa kecil yang kebanyakan penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai pemburu dan penggali batu sihir di hutan Elphan. Batu sihir itu digunakan untuk sumber energi di kerajaan ini. 

Kalau dikehidupan Kayla dulu, listrik adalah sumber energi untuk menyalakan sebuah lampu ataupun beberapa alat elektronik. Pada masa ini tidak ada listrik. Batu sihir itu adalah pengganti listrik di dunia ini. Batu sihir itu  bisa memberikan pencahayaan seperti lampu listrik. Tidak hanya itu ada beberapa alat sihir yang membutuhkan benda itu untuk sumber energinya. 

Walaupun penggunaan batu sihir tidak begitu banyak di kalangan rakyat biasa octavain maupun kerajaan lain. Batu sihir bisa dibilang benda langka dan mahal. Karena hanya beberapa tempat saja batu sihir itu bisa ditemukan. Salah satunnya adalah hutan Elphan. 

Sabrina tidak menyangka akan separah ini kerusakaan yang diterima oleh desa Quevint. Banyak sekali korban jiwa dari penyerangan misterius itu. Tidak ada yang tahu kerajaan mana yang menyerang desa ini. Tapi mereka tahu alasan penyerangan ini hanya ada dua kemungkinan. 

Perebutan hutam Elphan atau cara untuk menjebak Max ke tempat yang membuatnya lemah. Meskipun jarak dari hutan Elphan menuju desa ini masih terbilang jauh. Tapi Sabrina bisa melihat kalau ada perubahan pada Max. Pria itu mulai berkeringat padahan hawa di desa ini sangat sejuk. Apalagi pria itu berkeringat di malam hari. Max terlihat seperti orang yang sedang demam saat inil.

"Kamu baik-baik saja Max? jangan menahannya kalau kamu merasa tubuhmu tidak nyaman." ucap Sabrina yang hanya dianggukkan oleh pria itu dengan senyuman di wajahnya. Tapi hal itu tidak membuatnya berhenti khawatir. Apalagi melihat perubahan pada warna mata Max dalam hitungan menit. Setelah itu warna matannya kembali seperti yang dikenal oleh Sabrina.


Jadi hadiah yang brown berikan sepertinya hanya untuk para fans Jeno saja wkwkwk. Entah kalian senang atau tidak kalau Jeno NCT Dream akan menjadi tokoh utama dalam cerita yang sedang aku rancang.

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang