Bab 24: Mimpi atau Realita

31.5K 3.4K 44
                                    

Beban pikaran Sabrina semakin bertabah setelah pertemuannya dengan putra mahkota saat di perjalanan menuju kediaman marquess Valendric. Tapi dia mencoba melupakan seluruh kegundahan hati dan pikirannya dengan tidur. Entah sudah berapa hari berlalu sejak hari itu. Sabrina tidak pernah keluar dari kamarnya. Dia hanya menghabiskan waktunya dikamar saja.  

Selama di dalam kamar dia hanya melakukan 3 pekerjaan saja yaitu Tidur, makan dan membuat rencana penyelamatan dari kedua pria yang paling berbahaya di kerajaan ini. Karena itu kedua orang tua Sabrina sangat khawatir dengan anaknya. Beruntungnya Millie bisa memberikan alasan yang sangat bagus untuk kedua majikannya. 

Sedangkan Millie dan Velix sudah lelah melihat tingkah nona. Nonanya itu seperti orang yang memiliki kepribadian ganda.  Mereka sering melihat Sabrina tertawa keras setelah membuat tulisan aneh di sebuah buku. Tidak membutuhkan waktu lama wanita itu menangis. Setelah itu Sabrina akan terdiam dalam waktu yang lama. Ketiga siklus itu terjadi hampir setiap hari. Entah sudah berapa kalia ketiga siklus perubahan perasaan nona mereka berubah dalam sehari. 

Pagi ini Sabrina memilih untuk menghabiskan harinya di tempat tidur. setelah otaknnya selama beberapa hari ini digunakan untuk berpikir menemukan cara untuk kedua pria mengalihkan fokusnya dari Sabrian. Akhirnya Dia bisa menemukan solusinya. Karena itu Sabrina ingin mengistirahatkan otaknnya yang sudah mengeluarkan asap beberapa hari ini. 

Hingga sebuah sentuhan di badannya. Awalnya sangat pelan tapi lama-lama menjadi sangat kencang. Seperti sebuah gempa bumi sedang terjadi di kamarnya. Tapi bukannya bangun, Sabrina malah menarik selimutnya dan menutup seluruh badannya. 

Guncangan pada badannya tidak berhenti. Bahkan sekarang dia merasa seperti gempa besar telah terjadi. Seperti kejadian tadi bukannya bangun. Sabrina malah berteriak mengatakan kata yang aneh. Hal itu membuat seorang pria tidak bisa menahan tawannya dan rasa gemas pada Sabrina.

"GEMPA-GEMPA. TOLONG BAWA BADAN AKU. AKU TIDAK INGIN BANGUN DARI TIDUR. SELAMATKAN AKU DARI GEMPA YANG MENGGANGGU TIDURKU." ucap Sabrina yang langsung tidur kembali. Bahkan dia mengeluarkan suara saat tidurnya. Sungguh tidak mencerminkan wanita bangsawan. Tapi hal itu tidak membuat pria yang di ruangan Sabrina merasa jijik melihat tingkah Sabrina. 

"Bangun nona, Ada yang mulia pangeran ketiga." ucap Millie pada nonanya. Ternyata orang yang mengoyangkan badan Sabrina dari tadi adalah pelayannya. Sebenarnya Millie sangat tidak suka dengan perubahan nonanya yang satu ini. 

Sekarang nonannya jadi seperi babi kalau sudah tidur di tempat tidurnya. Hanya ada satu cara untuk membangunkan nonanya. Tapi dia mau nonanya marah saat tahu dirinya melakukan itu di depan tunangannya yang sudah datang sejak pagi. 

Pangeran ketiga tiba-tiba datang kediaman marquess Valendric. Hal itu membuat kedua majikannya kaget bukan main. Jadinya seluruh pekerja di kediaman marquess menjadi sangat sibuk. Sayangnya nona dari kediaman ini malah asik bergelut dengan tempat tidurnya. Bahkan tidak bangun setelah dia mengguncangnya. Malah Sabrina berteriak yang membuat Millie saja malu melihat tingkah nonanya. 

"Kamu keluar saja, aku tahu cara membangunkan babi cantik ini." ucap Pangerna ketiga pada Millie. Tentu saja Millie tidak ada keberanian untuk menolak perintah tunangan nonanya. Karena dia masih ingin menghirup udara hingga rambutnya tidak berwarna lagi. Selain itu dia juga belum menemukan seorang kekasih. 

Max berjalan mendekati tempat tidur yang terdapat seorang wanita cantik. Sayangnya posisi wanita itu jauh dari kata cantik. Kedua tangan yang terbuka. Tidak lupa kakinya juga seperti pada tangannya. Sebuah suara keluar dari bibir merah mudannya. 

Max tidak menyangka kalau tunangannya semenggemaskan ini saat tidur. Rasanya dia ingin menjaili putri tidur di depannya. Dia masih ingat terikan aneh wanita di depannya. Entah sebuah kesialan atau keburuntungan dia mendapatkan tunangan seperit Sabrina. 

Kalau dipikir-pikir lagi, Max selalu merasa nyaman dengan segala tingkah wanita di depannya. Hidupnya yang gelap dan menoton sebelumnya sekarang menjadi berwarna. selalu saja ada warna baru saat bersama dengan seorang Sabrina. Hal itu yang membuat Max semakin tidak ingin melepaskan tunangannya. 

Dia tidak peduli kalau wanita di depannya akan menolak berkali-kali. Max akan tetap menempatkan wanita ini di sampingnya. Sebagai pendamping hidupnya dan perlukis hari-harinya di masa depan. Dia tidak ingin hidup di kegelapan yang hanya berisikan kematian dan perpisahan. Sungguh hidupnya penuh luka dan amarah yang tidak kunjung ada hentinya. 

Max menekan-nekan pipi Sabrina yang sejak kapan menjadi lebih tebal dan mengembang. Sepertinya beberapa hari tidak bertemu dengan tunangannya. Banyak yang berubah dari wanita di depannya. Ada rasa penyesalan karena tidak bisa berada di samping wanita dalam setiap hari Sabrina. 

"Kenapa kamu tidak sadar kalau segala tingkah kamu itu selalu membuatku ketakutan ada yang mencurimu. Kamu itu sangat menggemaskan rasanya ingin aku sembunyikan dari dunia ini. Agar hanya aku yang bisa menikmati segala hal dalam hidupmu." ucap Max yang masih asik memainkan pipi Sabrina. Sedangkan sang pemilik badannya malah asik menjelajahi mimpinya. Entah apa yang sedang dimimpikan Sabrina hingga senyuman muncul di wajahnya.

"Apa yang sedang kamu mimpikan? aku harap ada aku di dalam mimpimu itu." ucap Max yang masih menikmati pemandangan di depannya. Rasanya tidak pernah bosan dia menatap wanita yang sedang tidur itu. Padahal biasanya Max tidak suka bertatapan muka dengan seorang wanita. Bertegur sampa saja Max tidak suka. Tapi sekarang dia membiarkan waktunya terbuang sia-sia hanya untuk menatap wanita di hadapannya. 

"Kamu tidak terganggu padahal aku sudah mencubit pipi kamu." ucap Max. Pria itu yang sudah gemas dengan sabrina yang tidak bangun-bangun. Akhirnya secara sengaja dia menekan kedua hidung Sabrina. Tentu saja hal itu membuat tunangannya kesulitan bernafas. Awalnya wanita itu membuka mulut. dia sedang mencoba bernafas menggunakan mulutnya. Hingga dia merasa udaranya semakin berkurang. Akhirnya kedua mata indah itu terbuka. Senyuman di wajah Max terbit. 

Sedangkan Sabrina masih terdiam. Dia berpikir kalau saat ini dirinya sedang bermimpi. Tidak mungkin tunangannya itu datang kediaman marquess Valendric. Max bukan orang yang menghabiskan waktunya dengan hal yang tidak penting. Sayangnya dimata Max Sabrina lebih penting dari segalanya yang ada di kerajaan ini. 

Sabrina sudah menjadi fokus dunia seorang Max. Karena itu Max dengan senang hati menghabiskan waktunya hanya untuk melihat Sabrina tidur di kamarnya. Sungguh hal yang aneh di mata Sabrina kalau wanita itu tahu. 

"Kenapa pria itu ada di sini? pasti aku sedang bermimpi kan? ya sudah tidur lagi saja nanti juga hilang juga." ucap Sabrina yang masih tidak sadar kalau sekarang bukanlah mimpi. Wanita itu sudah menarik selimut berniat untuk tidur kembali. Tapi selimutnya langsung ditarik oleh Max. Tentu saja hal itu membuat Sabrina kesal.

"HEY MAX DALAM MIMPI JANGAN GANGGU AKU TIDUR. SANAH PERGI DARI MIMPIKU." ucap Sabrina yang mencoba merebut selimut dari Max. Sayang cepat dengan tangan Max yang mencubit hidung mancung milik sabrina dengan kencang.

"AW sakit." 

"kamu tidak sedang bermimpi nona Sabrina. Sepertinya kamu semakin kurang ajar saja dengan tunanganmu sendiri." ucap Max yang membuat Sabrina terkejut. Seluruh tenaganya saat ini seperti hilang begitu saja. Rasanya dia ingin tenggelam sekarang. Tidak ada wajah untuk melihat pria tampan itu. 

"Sial, Sabrina bodoh, kenapa kamu tidak bisa membedakan ini adalah dunia nyata bukan mimpi." gumam Sabrina dalam hati dengan wajah meringis sekarang. Dia langsung membuang mukannya karena seluruh wajahnya sudah berubah menjadi merah. Sungguh dia ingin bersembunyi saja di lubang tikus. Kemana lagi pergi pelayannya yang malah tidak memberitahunya kalau tunangan tampannya datang.

Yuhuuuuuuuuuuu update pembaca yang kusayangi. Aku gemas sendiri sama tingkah Sabrina. wkwkwkwk. Kita harus sabar kaya Max menghadapi tingkah Sabrina wkwkkw. 

Jangan Lupa vote dan comment ya heheheh. 

Mari kita berjoged ria melihat kedua orang ini hehehe.


The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang