Bab 75 : Ancaman

6.6K 1K 5
                                    

Derek meletakkan badan Sabrina di tempat tidur. Dia duduk di samping wanita yang berhasil mencuri perhatiannya. Sekarang dia bisa bebas dengan menggunakan Sabrina. Hanya sihir pengendali darah yang bisa membatalkan sihir Vernand pada dirinya. Senyuman yang tidak bisa berhenti terlukis di wajahnya. Dia mengelus pipi sabrina yang semakin mengembang. Meskipun begitu terlihat sama seperti terakhir dirinya bertemu. Sabrina masih cantik meskipun dia terlihat lebih berisi dengan kedua pipi balonnya. 

"Kamu semakin cantik saja. Setelah kamu bisa melepaskan sihir pengikatku. Kita bisa hidup bersama dan meninggalkan kerajaan ini. Hidup bersama dengan anak-anak kita." ucap Derek pada wanita yang masih terlelap dalam tidurnya. Dia menggunakan sihirnya untuk membuat Sabrina tertidur dalam tertidur di dalam bawah sadarnya. Dia bisa mengendalikan wanita itu sesuka hatinya.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?" tanya seorang wanita yang menyandarkan badannya pada pintu masuk kamar Derek. Dia menatap tidak suka dengan keberadaan Sabrina di kamar Derek. 

"Kamu tidak perlu tahu rencanaku selanjutnya. Kamu bisa pergi dari tempat ini." ucap Derek yang tidak mengalihkan tatapannya pada Sabrina. Dia senang akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama sabrina tanpa ada Max ataupun  Vernand. Kedua pria itu pasti sedang sibuk mengurusi Kerajaan.

"Kita sudah bertahun-tahun bersama Derek. Kamu tidak bisa membuangku begitu saja karena wanita lain yang hadir dalam hidupmu." ucap wanita yang menatap tajam pada Sabrina. Dia ingin sekali membunuh wanita itu. Tapi rencanannya selalu gagal. Dia tidak ingin Derek mengetahui niatnya untuk membunuh Sabrina.

"Tentu saja aku bisa melakukannya Jenny. Sejak awal aku sudah memperingatimu untuk tidak menggunakan hati dalam hubungan pertamanan kita. Aku tidak akan pernah mencintai kamu sampai kapanpu." ucap Derek yang sekarang menatap tajam pada Jenny. Teman masa kecil yang selalu berada di sampingnya. Jenny selalu membantunya dalam kesulitan apapun selama dirinya di istana ataupun semasih menjadi seorang anak bangsawan rendahan.

"DEREK BIO YURNEMA." Teriak Jenny yang membuat Derek tidak lagi bisa menahan amarahnya. Dia berjalan menuju Jenny dengan tatapan tajamnya. Tangannya mencekik leher Jenny. Dia tidak suka nama aslinya disebutkan.

"Kamu tahu hal yang paling aku tidak suka di dunia ini adalah nama asliku. Kamu tahu kesalahanmu  Jenny." ucap Derek yang semakin mencengkram leher Jenny. Wanita itu memukul badan Derek. Dia merasa oksigen semakin sedikit. Selain itu rasa sakit yang dirasakannya pada lehernya. 

"Lepaskan aku Derek." ucap Jenny. Dia mulai sulit bernafas akibat tindakan pria yang dicintainnya sejak lama. Tapi cintannya selalu tidak terbalaskannya. Awalnya dia senang saat tahu cinta Sabrina sama dengan dirinya. Namun keberuntungan sepertinya berpihak pada wanita yang sedang berbaring ditempat tidur Derek. Wanita itu malah mendapatkan cinta dari Derek yang selama ini dirinya idamkan.

"Untuk kali ini aku akan melepaskanmu, sekarang tugasmu adalah menghadang Max. Sebentar lagi pria itu pasti akan datang ke tempat ini. Kamu pasti tahu tugasmu sekarang." ucap Derek yang dianggukkan oleh Jenny. Tangan Derek terlepas dari leher Jenny. Pria itu kembali berjalan menuju tempat tidurnya. Derek kembali menatap Sabrina yang masih belum sadarkan diri. 

Sedangkan Jenny berjanji akan membunuh Sabrina dengan tangannya sendiri. Sebelum itu dia harus mendapatkan kepercayaan Derek lagi. Salah satunya adalah menghancurkan musuh dari pria yang dicintainnya. 

 *****************************

Sebuah ruangan serba putih. Hanya itu saja yang bisa dilihat oleh Sabrina. Dia tidak menyangka akan menggunakan cara ini untuk benar-benar menangkap Derek. Sabrina membiarkan dirinya jatuh dalam sihir Derek dan menunggu pertolongan dari sang kekasihnya. Max bisa menemukan dirinya karena sebuah benda sihir yang diberikan oleh micky sebelum mereka berpisah. Sebuah benda sihir yang memudahkan Max untuk menemukan keberadaanya. 

"aku harap velix benar-benar menemui Max. Kalau tidak hidupku  akan berakhir di tempat membosankan ini." ucap Sabrina yang sudah lelah menyusuri tempat serba putih yang tidak memiliki ujung. Dia merebahkan tubuhnya begitu saja sambil menatap langit  putih di atasnya. "Sungguh memuakkan, aku harap kamu bisa cepat membawaku. Aku bisa mati bosan." ucap Sabrina yang masih menatap langit-langit.

"Kamu kembali ke tempat ini." ucap seorang wanita yang sudah sabrina duga suara siapa itu. Seperti halnya Max yang memiliki dua jiwa dalam satu tubuh. Karena sihir hitam membelah jiwa max menjadi dua sisi saling berlawan. Hal itu juga terjadi pada sabrina. Tapi sabrina lupa kenapa dirinya bisa seperti itu. Bedannya mungkin sisi sabrina lain sudah benar-benar meninggalkan dunia ini. Dia hanya bisa muncul saat sabrina seperti saat ini.

"Ya kamu bisa melihatnya, aku kembali ke tempat membosankan ini." ucap Sabrina yang tidak berniat melihat wanita itu. 

"Kamu membuatku khawatir lagi sayang." ucap suara lain yang sabrina kenali. Suara dari sisi gelap Max selalu datang ke dalam bawah sadarnya. Mungkin hal ini terjadi karena ikatannya dengan pria itu sangat kuat. Sedangkan sisi sabrina lain sudah menghilang karena keberadaan Max.

"Hanya dengan cara ini kita bisa menangkap Derek." ucap Sabrina pada Max yang entah sejak kapan sudah berbaring di sampingnya." Kenapa kamu bisa ada di sini? bukannya harusnya kamu sedang mengamuk karena kau menghilang." kata sabrina yang membuat tawa kecil terdengar di telingannya. Tawa yang berasal dari pria di sampingnya. Pria itu sudah memeluk badan Sabrina.

"Kamu tahu max sudah mengendalikan seluruh kekuatannya. Aku tidak perlu turun tangan lagi. Aku lebih suka menemuimu saat seperti ini." ucap pria itu yang menarik badan sabrina kedalam pelukannya.

"Dasar kamu Max." ucap Sabrina.

"Tapi aku tidak yakin pria itu akan cepat menemuimu atau tidak." ucap Max yang membuat sabrina menatap tajam pria itu. Sekarang keduannya saling bertatapan dengan kedua tangan max  masih melingkar pinggang sabrina. 

"Kenapa?"

"Kamu pasti akan sangat marah kalau tahu ."

"Katakan jangan buat aku penasaran max." ucap Sabrina dengan tatapan tajam pada pria dihadapannya. 

"Ada wanita yang sedang beraking menjadi kamu." ucap Max yang membuat sabrina langsung duduk dari posisi tidurnya. Sedangkan pria di depannya malah menahan kepalanya dengan tangannya. Dia memiringkan badannya pada sabrina. Max sangat senang melihat wajah cemburu sabrina yang sangat jarang muncul. Kapan lagi dia bisa melihat hal ini. "Kamu cemburu."

"Tidak, kalau Kamu tergoda dengan wanita itu. Aku pastikan akan mencari pria lain saat sadar. Apalagi saat aku tahu kamu dengan mudah tertipu dengan wanita itu. Aku pastikan mencari pria lain Max." ucap Sabrina yang membuat kedua mata max melebar mendengar perkataan wanita di depannya. Dia ingin marah tapi ancaman Sabrina bukanlah sebuah geretakan semata. Sabrina akan melaksanakan perkataanya. "Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan max." ucap Sabrina yang langsung dianggukkan oleh pria itu. Setelah itu Max menghilang dari hadapannya. Dia tidak peduli kemana pergi pria itu. 

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang