Bab 2: Rencana

63.9K 6.2K 112
                                    

Kayla tidak menyangka akan berada di dalam badan seorang wanita bangsawan dari keluarga bergelar Marques. Tidak sampai disitu saja yang membuatnya terkejut. Penjelasan dari wanita di sampingnya yang ternyata adalah pelayan pribadinya. Kalau dirinya memiliki nama panjang Sabrina Rose Valendric tunangan dari pangeran ketiga yang memiliki kutukan. Bukan tidak suka dengan tunangan dari pemilik tubuh ini.

Satu hal yang kayla sesali adalah menjadi tokoh figuran yang berakhir tragsi di tangan tunangannya sendiri. Karena Sabrina berencana membunuh tunangannya sendiri demi pria yang dicintainya. Pria yang menjadi tokoh utama dari novel yang dibacannya sekaligus cinta pertama seorang Sabrian. Pria itu adalah Putra mahkota Kerajaan Octavain.

Sayangnya perasaan sabrina tidak terbalaskan. Perasaan wanita malang itu digunkan oleh putra mahkota untuk menghancurkan adiknya yang berbeda ibu. Putra mahkota merasa keberadaan putra mahkota di kerajaan octavain bisa mengancam posisinya. Karena itu Putra mahkota menggunakan Sabrina untuk menyingkirkan saingannya.

Sabrina tidak berhasil menyingkirkan tunangannya yang merupakan tokoh antagonis dari cerita The Woman of Villain. Wanita itu malah berakhir di tangan sang tunangannya. Tidak sampai disitu saja, seluruh keluarga Valendric juka ikut menghilang dari dunia ini. Tentu saja dibalik menghilang keluarga Valendric ada sangkut pautnya dengan sang tokoh antagonis.

Kayla masih tidak percaya masuk ke dalam novel yang tokoh utamannya adalah penjahat dicerita itu. Sedangkan tokoh antagonis adalah orang baik yang harus berakhir tragis ditangan penjahat. Sungguh cerita yang membingungkan tapi dia menyukainnya.

"Nona, Apa yang sedang anda pikirkan? Saya perhatikan sejak tadi anda belum menyentuh makanan yang saya bawa." Ucap pelayan yang memiliki nama Millie. Kayla sedikit kasih dengan nasib pelayan pribadinya yang memperlakukannya sangat baik. Pelayan yang memiliki sama buruk dengan tuannya.

"Aku pastikan tidak ada yang berakhir menyedihkan seperti novel yang aku baca. Apalagi mati ditangan pangeran terkutuk itu." Gumam Kayla dalam hatinya. Mungkin mulai sekarang dia harus membiasakan diri dengan nama barunya. Meskipun masih terdengar aneh untuknya.

"Aku hanya sedang memikirkan bagaimana rupa tunanganku saja." Ucap sabrina pada pelayan pribadinya.

Wajah Millie berubah dari yang awalnya tersenyum tipis sekarang menjadi wajah terkejut. Dia merasa aneh dengan nonanya. Millie sangat tahu seberapa tidak sukanya seorang Sabrina pada tunangannya sendiri. Hanya satu pria yang sangat dicintai oleh nonanya. Orang itu adalah putra mahkota kerajaan octavain. Tak ada angin tak ada hujan, nonanya tiba-tiba bertanya mengenai rupa dari tunangan yang sangat dibencinya itu.

Pangeran ketiga terkenal dengan rupa yang sangat tampan di kerajaan octavain. Hal itu juga yang membuat putra mahkota kesal dan iri. Seluruh bangsawan mengakui seberapa tampan pangeran ketiga. Meskipun pangeran ketiga memiliki kutukan yang didapatkannya sejak lahir.

Tentang kutukan yang dimiliki oleh pangeran ketiga. Sebenarnya tidak banyak orang yang tahu hanya orang-orang terdekat pangeran ketiga saja. Walaupun begitu kekuasaan pangeran ketiga yang bernama max itu sangat besar. Tidak hanya memiliki pengaruh di bagian Militer saja. Max juga memberikan pengaruh terhadap ekonomi kerajaan.

Semua itu juga alasan yang membuat putra mahkota sangat membenci adiknya. Kekuatan yang dimiliki max bisa membahayakan posisinya saat ini. Apalagi dia tidak memilki kekuatan di bagian militer.

"Wajah tunangan nona sangat tampan. Bahkan tidak terkalahkan di kerajaan ini." Jelas Millie yang membuat senyuman terbit di wajah Sabrina. Bukankah dia harus bangga mendapatkan pasangan yang tampan. Meskipun hidupnya dalam bahaya. Tapi dia sudah memiliki rencana untuk menyelamatkan nyawanya dari tunangannya itu.

Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan keduannya untuk hidup lagi. Apalagia Sabrina berakhir di tangan tunangannya. Hanya ada satu cara untuk mencegah semua itu adalah menjalin hubungan baik dengan sang tokoh antagonis. Jika berpisah juga keduannya harus berakhir dengan baik-abik bukan cara menghabisinya dengan tangan pria itu.

"Benarkah, aku senang mendengarnya. Kalau tunanganku tampan." Perkataan sabrina membuat Millie terkejut untuk kesekian kali. Perubahan nonannya terlalu luar biasa pikir Millie. Sejak bangun nonanya tidak seperti yang dikenalnya. Apalagi nonannya itu sangat mencintai putra mahkota. Sekarang Sabrina terlihat tertarik dengan tunangannya sendiri. Entah pergi kemana rasa benci sabrina pada tunangannya. Apakah lupa ingatan bisa membuat perubahan sebanyak ini.

Millie dan Sabrina tubuh bersama dengan perbedaan derajat yang membatasi hubungan keduannya. Selama melayani Sabrina, Millie tidak pernah bisa sesantai ini berbincang dengan nonanya. Sabrina pasti menggunakna nada tingginya dan terkedang merendahkannya. Walaupun begitu Millie tidak pernah membenci sosok Sabrina.

"Nona tidak bertanya tentang putra mahkota?" tanya millie lirih yang takut membuat nonanya tersinggung. Karena selama dia melayani, nonannya tidak suka kesalahan sedikitpun. Sedikit kesalah nonannya pasti memberikan hukuman. Millie sudah terbiasa mendapatkan hal itu dari sabrina. Seorang Sabrina adalah wanita bangsawan yang memiliki karakter buruk pada rakyat rendahan seperti Millie.

"Bukankah aku tidak mempunyai hubungan putra mahkota." Jelas Sabrina yang membuat Millie terkejut mendengarnya. "Aku becanda Millie, bukankah hubungan dengan putra mahkota harus dirahasiakan. Jadi kita tidak boleh membicarakan putra mahkota lagi. Aku khawatir ada yang mendengar pembicaraan kita." Jelas Sabrina pada pelayannya.

Tentu saja sabrina tahu hubungan jiwa asli dari tubuh ini dengan tokoh utama. Tentu saja dia tidak berniat memutuskan hubungannya dengan putra mahkota dalam waktu dekat ini. Karena dia membutuhkan banyak informasi dari pria itu.

Salah satu rencanannya adalah menjadikan tunangannya sebagai raja selajutnya. Hubungannya dengan putra mahkota akan dimanfaatkannya untuk sumber informasinya. Mungkin keadaan ini akan membahayakannya. Tapi tidak ada cara lain untuk bisa membuat Max percaya padannya. Sedikit resiko untuk kebebasannya dari kematian yang sedang menantinya.

Di tempat lain, seorang pria sedang duduk di kursi kerjanya dengan pria berambut pirang berdiri di hadapannya. Pria dengan paras tampan dan rambut biru gelapnya itu sedang mendengarkan setiap penjelasan dari bawahannya mengenai sang tunangan.

Sejak awal dia tidak berniat menjalin hubungan dengan Sabrina. Karena dia tahu rencana busuk putra mahkota dengan menempatkan wanita itu disampingnya. Tapi dia tidak bisa menolak pertunangannya itu yang berasal dari perintah sang raja.

Tentu dia tidak mempertahan sabrina terlalu lama. Karena semakin lama wanita itu berada di sampingnya akan membahayakannya. Max tidak ingin rencannya hancur karena wanita itu.

"Jadi bagaimana kondisi wanita itu? Tanya max pada bayangannya.

"Nona sabrina dinyatakan lupa ingatan akibat benturan di kepalanya saat kecelakan setelah acara pertungan anda dan nona sabrina." Jelas bayangan itu pada tuannya.

"Benarkah, aku tidak percaya itu. Kamu harus selalu mengawasi setiap gerak gerik wanita itu. Kita tidak bisa percaya begitu saja. Hanya karena tabib mengatakan kalau wanita itu mengalami lupa ingatan. Bisa saja dia ingat mencari simpatiku padannya."

"Baik tuan." Balas bayangan itu sebelum meninggalkan tuannya.

"Dia ingin berpura-pura menjadi orang yang sedang amnesia. Kalau begitu mari kita memainkan sebuah sandiwara itu bersamanya. Aku pastikan akan menghabisimu sabrina. Karena sejak awal kamu hanya parasit yang membahayakan semua rencanaku. " gumam Max sambil melemparkan panah ke potret wajah wanit ayang tak lain adalah wajah sabrina.

Revisi:26 Juli 2022

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang