Bab 74 Sabrina tertangkap

7.3K 1K 12
                                    

Sebuah tepuk tangan mengalihkan fokus keempat orang yang baru saja masuk ke dalam istana indah itu. "Akhirnya kamu tiba juga sayang, aku senang kamu baik-baik saja. Seperti dugaanku kamu memang wanita yang sangat menawan." ucap Derek yang berdiri salah satu anak tangga dihadapan Sabrina. Pria itu menuruni tangga sambil tersenyum lebar pada Sabrina. 

Tatapan tajam sabrina arahkan pada Derek. Dia sudah bersiap jika ada serangan yang tidak didugannya. Hal itu juga terjadi pada ketiga orang yang berada di sekitar sabrina. Hanya dengan satu jentrikan tangan teman-teman sabrina menghilang. Hanya tersisa Zenith yang memiliki sihir sejenis dengan Derek. Dia bisa menangkal sihir pria itu dengan mudah.

"Ternyata ada satu orang yang tidak terpengaruh oleh sihirku." ucap Derek dengan senyuman mengejeknya. Tiba-tiba seorang pria muncul dan menyerang Zenith. Beruntungnya zenith bisa menahan serangan pria itu. Sabrina yang berniat untuk membantu Zenith langsung diharangi oleh Derek. "Kamu hanya perlu fokus padaku saja sayang." ucap Derek dengan tangan yang berniat mengelus wajah sabrina. Dia sudah lama merindukan wanita di hadapannya. Tapi sabrina langsung menepisnya dan mengarahkan pedangnya tepat pada leher Derek.

Pria itu tidak berniat untuk menghindar dari pedang sabrina. Senyuman lebar terbit yang membuat pemandanga indah untuk sabrina. Tapi sekarang bukan waktu untuk menikmati ketampanan seorang pria. Dia harus segera mengalahkan Derek. Agar bisa segera bertemu kembali dengan Max. 

"Kenapa menghindariku? bukankah kamu sangat mencintaiku." ucap Derek yang berjalan mendekati Sabrina. Dia tidak peduli dengan darah yang keluar akibat pedang sabrina.  Sabrina juga tidak berniat untuk melepaskan pedangnya pada leher pria itu.

"Sejak kamu membuangku pada Max. Tidak lagi yang tersisa padamu." ucap Sabrina yang memilih melangkah mundur dari Derek. Dia tidak suka berdekatan dengan pria selain Max. Hanya sang tunangan saja yang bisa membuatnya nyaman. "Jadi berhenti berharap bisa mendapatkanku kembali." ucap Sabrina yang tidak sadar dengan senyuman tipis Derek.

"Tentu saja aku tidak akan bisa memilikimu saat sadar. Tapi..." ucap Derek terpotong dengan teriakan Zenith. Pria itu sudah menduga niat sebenarnya Derek pada Sabrina. 

"Menjauh darinya Sabrina. Dia bisa membuatmu tertidur dengan sihirnya." ucap Zenith yang telambat memberikan peringatan pada sabrina. Wanita itu sudah tertidur akibat sihir yang digunakan oleh Derek.

"sayangnya kamu telambat untuk memberi tahu  wanitaku. Aku tidak berminat denganmu. Kamu bisa menyampaikan pesan pada adik kesayanganmu. Kalau dia tidak akan bisa bertemu lagi dengan Sabrina. Sekarang dia akan menjadi wanitaku." ucap Derek dengan senyum tipisnya.

Bersamana dengan menghilang Derek dan Sabrina dari hadapan Zenith. Pria itu mengepal tangannya karena gagal dalam melindungi tunangan adiknya. Dia menatap anya dan Velix yang tertidur di sampingnya. sihir illusi yang sangat berbahaya dan Sabrina jatuh ketangan musuh. apalagi sihir pengendali darahnya bisa menjadi alat penghancur masalah yang sangat baik.

"Anya." panggil Zenith pada wanita yang kehilangan kesadarannya karena sihir Derek. Pria itu memang sangat sulit  untuk dikalahkan jika berhubungan sihir illusi. Seorang keturunan Yurnema memang tidak bisa dipandang sebelah mata. 

"Zenith, kenapa kepalaku sangat sakit?"tanya anya yang baru saja sadar dari efek sihir Derek. Sedangkan Velix yang sadar dengan keadaan sekitarnya langsung menghilang dari hadapan Zenith dan Anya. Dia tahu harus pergi kemana setelah menghilang keberadaan nonanya. Dia sadar kalau Derek berhasil menangkap nonanya. Karena sihir illusinya kembali mempengaruhi Velix.

"Kamu terkenal sihir Derek. Kita harus segera kembali. Derek berhasil menangkap Sabrina." jelas Zenith yang membuat Anya terkejut bukan main. Anya mencoba melihat keberadaan sabrina dari cerminnya. Tapi Derek bisa menyembunyikan keberadaannya dengan baik. 

"Kita tidak akan bisa menemukannya, Derek sangat ahli dalam menggunakan sihir illusi. Dia bisa menyamarkan keberadaanya." Jelas Zenith yang dianggukkan oleh Anya. Tiba-tiba cermin Anya berubah menjadi wajah Micky.

"kakak." panggil Micky dengan wajah pucatnya. Dia terlihat sangat lelah.

"Micky."

"Istana di serang oleh pasukan  Vernand. Kakak harus kembali. Aku tidak bisa bertahan lama untuk menahan serangan yang dilemparkan oleh mereka." jelas Micky sebelum cermin Anya kembali seperti semula.

"Kita Kembali, Sabrina akan menjadi urusan Max." ucap Zenith yang dianggukkan Anya. Wanita itu membuat sebuah portal untuk berpindah ke istana.  "Kenapa tidak kamu langsung menggunakan sihir ini sejak tadi?"tanya Zenith yang membuat Anya menatap kesal pada pria dihadapannya.

"Tidak semudah itu aku bisa menggunakan sihir teleportasi. Aku harus bisa membayangkan tempat kita akan berpindah. Bagaimana bisa aku menggunakan sihir ini kalau tempatnya saja tidak pernah aku datangi." ucap anya yang memilih meninggalkan Zenith begitu saja. Pria itu langsung mengikuti Anya. Dia tidak ingin kembali dengan jalan sebelumnya. Terlalu melelahkan harus melewati banyak illusi apalagi dia tidak yakin bisa selamat.

"Anya." panggil Micky saat melihat kedatangan temannya. Senyumannya hilang saat tidak melihat Sabrina dan Velix. 

"Sebaiknya kita menyelesaikan masalah ini. Tentang Sabrina dan Velix kita bisa membicarakannya setelah ini. " ucap Anya yang sedang dalam perasaan buruk. Micky menatap kakaknya yang hanya tersenyum kuda padanya. Micky menduga kalau kakaknya yang tidak peka ini sudah membuat anya marah. 

"Benar kata Anya. Kita harus menyelesaikan masalah ini. Bagaimana keadaan para rakyat sekitar istana?"tanya zenith pada adiknya.

"Aku berhasil memindahkan mereka ke tempat aman. Tapi pasukan musuh terlalu banyak. Sedangkan sihir perlindungku dan  Millie tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. " jelas Micky yang terlihat sangat lelah karena energi sihirnya sudah terserap banyak. Hal itu juga terjadi pada Millie. 

"Dimana Thio?" tanya Zenith yang sudah mengeluarkan sihir perlindungnya untuk menggantikan Micky dan Millie. Kedua wanita itu sudah tidak memiliki tenaga bahkan untuk menopang badannya.

"Thio mencoba mengaktifkan sihir perlindung istana. Terjadi kendala yang membuat Thio tidak bisa langsung menggunakannya. Selain itu dia juga harus memimpin pasukan istana untuk menyerang para musuh yang sudah melewati perlindung." jelas Micky sebelum wanita itu pingsan karena kehabisan tenaganya. 

Sedangkan Velix baru saja tiba di tempat pasukan Max beristirahat. Bagaimana dia bisa melakukannya karena dia sudah membuat ikatan dengan Max. Dia bisa dengan  mudah menemukan keberadaan tuanya. Maupun sebaliknya, velix dan Clovis sudah membuat perjanjian majikan dan budak dengan Max. Mereka melakukan itu hanya untuk membuktikan seberapa besar kesetian velix dan Clovis pada tuannya. 

"Yang mulia." panggil Velix yang menyadarkan lamunan Max. Pria itu baru saja selesai membereskan barangnya sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

"Kenapa kamu ada di sini velix?"tanya Max pada bawahannya yang seharusnya berada di samping sang kekasih. Dia mencoba menenangkan pikirannya. Walaupun berbagai pikiran buruk mulai muncul di otak kecilnya. Dia berharap tidak seperti yang diperkirakannya.

"Nona tertangkap oleh Derek." ucap Velix membuat sebuah aura hitam muncul pada tubuh Max. Hal itu membuat tumbuhan disekitarnya tiba-tiba menjadi layu. Sebuah energi hitam yang sekarang muncul akibat amarah dan rasa khawatir Max pada sang kekaksih.

"Tuan."

"Kita harus menyelamatkannya tidak ada waktu lagi." ucap Max sebelum tubuhnya menghilang dari hadapan Velix. Clovis yang menglihat kepergian tuannya langsung berjalan mendekati temannya. 

"Apakah nona menghilang ?" tanya Clovis

"Iya." dengan nada lirihnya. Untuk kesekian kalinya dia gagal melindungi wanita tuannya. 

"tidak perlu berkecil hati. Semua tetap berada dalam rencana." bisik Clovis yang membuat Velix menatap bingung pada temannya. Apa maksudnya semua dalam rencana. Jelas-jelas sabrina memiliki tugas untuk menangkap Derek. Sedangkan tuannya berniat menangkan Vernand.

"Semua ini hanya aku dan nona saja yang tahu. Tapi sekarang belum waktunya kamu tahu rencana nona." jelas Clovis yang membuat velix penasaran bukan main dengan perkataan temannya.

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang