Bab 55 : Dua saudara

12.2K 1.7K 55
                                    

Sekarang di dalam kereta kuda tidak hanya Sabrina sendiri. Millie dan Velix menemaninnya tapi keduannya seperti memiliki masalah. Sabrina menyadari hal itu melihat tatapan Millie yang menatap pemandangan di luar sedangkan Velix menatap pelayannya dengan wajah khawatir. Entah apa yang membuat pengawalnya itu menatap khawatir pelayannya.

"Apa yang terjadi pada kalian berdua selama aku tidak sadarkan diri." ucap Sabrina yang membuat velix menundukkan kepala. Sedangkan pelayannya tetap menatap pemandangan jalan. Mereka berdua tidak ada yang ingin menjelaskan pada Sabrina. "Kalian menjadi sepasang kekasih? Millie seperti sedang cemburu pada velix dan velix seperti pria yang ketahuan selingkuh." ucap Sabrina yang blak-blakan yang membuat keua orang itu tersipu malu.

"Kalian tidak ingin menjelaskannya, aku tidak bodoh hingga tidak menyadari keanehan kalian berdua. Apalagi millie terlihat menatap tajam velix saat Micky memeluknya." ucap Sabrina yang mencoba memancing kedua pasangan yang terlihat menggemaskan di matanya. Sayangnya hubungannya bersama Max tidak semenggemaskan ini. Tunangannya itu terlalu agresif saat menyadari ketertarikan padannya.

Sedangkan velix dan Millie sama-sama tidak ada yang ingin mengutarakan perasaanya. Mereka malah terlihat seperti kucing dan anjing setiap di samping sabrina. Mungkin itu cara untuk Velix menunjukkan ketertarikannya pada pelayannya.

"Nona kami tidak ada hubungan apapun" ucap Millie yang membuat senyuman tipis muncul di wajah Sabrina. Dia melihat kekesalan dari Velix saat ini. Dia seperti tuannya kalau sabrina sedang menolaknya. Sepertinya majikan dan tuan memiliki sikap yang sama-sama menyebalkan. Dia lupa kalau dirinya juga tidak beda jauh dengan Millie saat ini.

"Saya menyukai pelayan bodoh nona." ucap Velix yang membuat Millie menatap tajam pria itu. Dia mengatakan perasaanya atau mau menghinannya. Sedangkan Sabrina tidak bisa lagi menahan tawannya. Keduannya mengingatkan hubungannya dengan Max. Dulu Sabrina dan Max hampir tidak pernah beradut mulut.

"hahahhahaha. kalian tidak perlu menyembunyikan perasaan kalian. Kalian seperti saat aku dan max dulu. Awas awalnya berantem akhirnya jadi cinta." ucap Sabrina yang membuat Millie melebarkan matanya. Sedangkan velix tidak mempermasalahkan itu. Sejak kejadian di kamar nonannya itu. Sebuah perasaan muncul untuk pelayan sabrina yang suka sekali marah -marah padannya dan bersikap ceroboh.

Millie memilih diam saja, dia tidak ingin memikirkan ucapan nonanya. Walaupun tanpa dia sadari sudah ada perasaan tumbuh untuk tempat berantemnya itu. Mereka memang tidak bisa akur selama ini. Tapi hal itu yang membuat keduannya dekat tanpa disadari.

Tempat lain seorang wanita yang menggunakan tudung hitam untuk menutupi wajah dan rambut biru gelapnya itu. Baru saja melakukan perpindahan ke sebuah ruangan gelap yang kurang pencahayaan. Hanya sebuah lilin yang menerangi ruangan itu.

"Kamu siapa datang ke tempat ini?"ucap zenith yang menatap tajam seseorang yang tiba-tiba muncul. Padahal tempat ini hanya diketahui oleh pasukan pembunuh bayaran Eagle dan Anya. Tidak banyak orang yang tahu tempat tersembunyi di bawah tanah sebuah bar yang terkenal di ibu kota. Tempat itu memang sangat tersembunyi untuk menghindari serangan dari pasukan kerajaan.

"Apakah kamu tidak bisa mengenaliku?"tanya wanita itu yang tak lain adalah Micky. Wanita itu menahan senyumannya. Sudah lama dia mencari keberadaan kakaknya. Awalnya dia berpikir kakanya mati bersama seperti ibunya dan pamannya. Tapi seorang wanita yang menyelamatkannya beberapa tahun lalu menyeritakan tentang kakaknya. Wanita itu juga yang membantunnya untuk mengembalikan sihirnya yang terkuras habis untuk membuat sihir perlindung saat itu.

Micky ingin berlari ke dalam pelukan pria yang sedang menatapnya tajam. Tapi dia yakin pria itu tidak menyadari kalau wanita di hadapannya adalah adiknya. Adik yang selama ini dianggap telah tiada karena hukuman yang dijatuhkan untuk seluruh keturunan sang ratu. Raja yang sekaligus ayahnya itu memang sangat kejam pada seluruh anaknya dari sang ratu. Semua itu terjadi karena seorang wanita yang dicintai oleh sang ayah.

"Siapa kamu? aku tidak suka berbasa-basi. Aku bisa membunuh sekali serangan." peringatan pria itu yang sudah menarik pedang di pinggangnya. Hingga gerakannya terhenti bersamaan tudung Micky dibuka. Pria itu menjatuhkan pedangnnya. Dia masih tidak menyangka wanita yang dihadapannya adalah seseorang yang sangat dikenali. Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu. Tapi Zenith sangat mengenal wanita cantik dengan rambut biru tua yang merupakan lambang dari keluarga Giodest.

"Micky?"panggil Zenith yang tanpa sadar air matannya keluar membasahi pipinya. Dia masih tidak percaya wanita muda yang ada di hadapannya adalah adiknya. Ternyata sang adiknya masih hidup hingga saat ini.

Micky berlari ke dalam pelukan sang kakak yang selama ini dirindukannya. Banyak hal yang terjadi dan membuatnya harus terpisah dengan sang kakak. Dia juga tidak menyangka Max adalah adiknya. Dia baru sadar saat mengamati warna rambut yang sama dengannya. Sedangka selir tercinta raja tidak memiliki warna rambut biru. selain itu sebuah kutukan yang bersarang pada adiknya adalah sesutu yang terjadi untuk keturunan Giodest.

"kakak.Aku sangat merindukanmu." ucap Micky yang sekarang memeluk erat badan kakaknya. Zenith juga memeluk badan wanita yang selama ini selalu dirindukannya. Dia tidak menyangka keluargannya masih hidup.

"Terima kasih kamu masih hidup adikku." ucap Zenith yang membuat senyuman terbit di wajah wanita itu. Dia juga sangat senang mendengar kakaknya masih hidup hingga saat ini. Kedua anak sang raja yang kematiannya disembunyikan oleh orang -orang. Bahkan raja tahu kalau putra mahkota Zenith masih hidup dan berada di bawah kelompok pembunuh Eagle. Karena itu ayahnya mengejar kelompok itu untuk membunuh anaknnya sendiri. Pria tua itu takut kejahatan di masa lalu terbongkar.

"Kakak, adik kita masih hidup hingga saat ini." ucap Micky. Dia yakin kakaknya belum tahu itu. Karena keberadaan Max memang disembunyikan saat itu. Raja tidak mengijinkan siapapunn bertemu dengan pangeran ketiga. Hingga selir raja mati ditangan sang paman.

"Kakak sudah tahu dan bodohnya kakak mencoba membunuh adik kakak sendiri." ucap Zenith yang mengingat kebodohannya. Dia hampir kehilangan adiknya untuk kedua kali. Beruntungnya rencananya tidak berhasil Kalau tidak dia akan merasa bersalah hingga saat ini.

"Raja telah tiada."ucap Micky yang membuat Zenith melepaskan pelukannya. Dia menatap adiknya. Bagaimana adiknya tahu kalau raja telah tiada. Zenith tentu saja tahu karena dia menyimpan mata-mata di istana."Aku yang membunuh yang mulia raja untuk membayar kematian mom." ucap Micky yang membuat Zenith untuk kedua kalinya dia terkejut. Bagaimana bisa adiknya mengotori tangannya untuk membunuh raja biadab itu.

"Kakak harus kembali ke istana untuk menolong Max. Kita harus membuktikan kejahatan raja dan menyelamatkan posisi raja selanjutnya. Kehadiran kakak dengan segala bukti kejahatan raja bisa membalikkan keadaan kakak. Bagaimanapun kita adalah keturunan dari Giodest. Keturunan yang memiliki hak untuk memerintah kerajaan ini." ucap Micky yang dianggukkan oleh Zenith. Tentu saja saat ini kesempatan untuk mengambil kembali harga diri keluarga Giodest yang hancur oleh ayahnya.

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang