Bab 54 : Micky

11.6K 1.6K 18
                                    

Sabrina tidak mendengar suara adu pedang di luar kereta kuda. Rasanya sedikit aneh dengan keadaan yang terlalu tenang. Pada akhirnya dia turun dari kereta kudannya. Velix juga tidak mencegah nonanya turun saat melihat sosok yang membuatnya kesal. Wanita itu benar-benar kembali dan setelah ini hidupnya tidak akan tenang kembali. Dia membuang nafas kasar. 

Sabrina terdiam saat melihat Max dipeluk oleh seorang wanita muda. Rasannya dia sangat ingin memisahkan kedua orang itu. Tapi Sabrina mencoba untuk berpikir positif bisa saja hal itu tidak sesuai dengan pikirannya. 

"Lepas." ucap Max dengan nada dinginnya pada wanita muda yang memeluk badannya sangat erat. Sedangkan wanir menatap kesal pada Max. Dia masih merindukan pria ini tapi seperti biasa tidak bersikap manis padannya. Wanita menatap seorang wanita yang keluar dari kereta kuda. Senyumannya melebar saat melihat wanita yang sudah merubah Max menjadi pria baik. Dia tahu itu juga dari sang temannya yang menceritakan tentang perubahan Max, 

Wanita itu berjalan mendekat Sabrina. Tanpa meminta izin, dia langsung memeluk Sabrina. Tentu saja hal itu yang membuatnya terkejut mendapatkan perlakuan ini dari wanita asing. Sedangkan Max menatap sebal wanita itu. "Lepaskan pelukanmu dari tunanganku." ucap Max yang tidak diperdulikan oleh wanita itu.

"Tidak aku ingin memeluk calon adik iparku. Pasti dia selama ini tertekan di samping pria dingin sepertimu itu." ucap wanita itu yang membuat Sabrina semakin terkejut. Dia tidak tahu kalau seorang Max memiliki kakak perempuannya. Seingatnya dalam cerita yang dibaca, raja Octavain hanya memiliki anak laki-laki. Itupun hanya dua pangeran yang diceritakan dari tiga pangeran kuturan raja octavain sekarang. 

"Kamu pasti belum dikasih tahu oleh adik nakal ini. Dia memang tidak pernah mengakuiku sebagai kakaknya. Padahal kita memiliki rambut yang sama. " ucap Wanita itu yang menurunkan kupluknya dan terlihat warna rambut yang sama dengan Max. Bagaimana bisa wanita itu memiliki rambut yang sama dengan Max. "Pasti kamu bingung kenapa aku memiliki rambut sama dengan tunanganmu. Alasannya adalah karena kita memiliki ibu yang sama. " ucap wanita itu dengan senyuman manis. Sedangkan Sabrina mencoba mencerna kejadian di depannya ini.

"Kamu yang melakukannya ?"tanya Max yang sudah merebut Sabrina dari pelukan sang kakak. Dia awalnya sama seperti sabrina. Tapi perlahan dia mengerti dengan penjelasan dari wanita yang berbeda beberapa tahun darinya itu. Wanita itu hanya menjelaskan kalau dirinya adalah kakak perempuan Max. Tidak ada lebih atau kurang dari penjelasannya. 

"Tentu saja siapa lagi yang melakukannya? aku yang membuat sihir perlindungnya dan aku yang bisa membunuhnya. Setelah seluruh sihirku kembali, tidak akan aku sia-siakan untuk membunuh pria itu itu." ucap wanita itu tanpa rasa bersalah dengan perbuatannya. "Sihir perlindung yang hanya bisa dihancurkan oleh keturunan Giodest. Kamu tidak mungkin melakukannya bukan hingga kapanpun. Jadi aku yang akan melakukannya setelah seluruh sihirku kembali." jelas wanita itu yang sekarang menatap kehadiaran velix. Sebelum pria itu kabur, wanita itu sudah menarik badan velix. 

"Kamu mau pergi kemana? kamu tidak rindu padaku. "ucap wanita itu yang langsung memeluk velix. Terlihat jelas wajah pasrah yang pada Velix. Seharusnya tadi dia langsung menggunakan sihirnya sebelum wanita ini menyadarinnya. 

"Nona Micky bisa lepaskan pelukanmu." ucap velix dengan nada lirihnya. Sabrina dan Millie yang tidak pernah melihat seorang velix seperti saat ini tentu saja terkejut. Pria itu seperti kucing kecil yang tidak memiliki kekuatan melawan kucing besar. 

"AKu masih merindukanmu setelah bertahun-tahun aku tidak bertemu. Kamu makin tampan saja." ucap wanita yang bernama Micky memang memliki hubungan yang sangat dekat dengan kedua tangan kanan adiknya. Walaupun hanya Clovis yang bersikap ramah dan hangat padannya. Sedangkan Velix lebih suka kabur dari Micky. Alasannya wanita itu suka menyiksanya. 

Tatapan memelas velix dilemparkan pada clovis. Hanya temannya itu yang bisa menyelamatkannya dari nenek sihir seperti kakak tuannya. Kalau Tuannya seperti iblis yang tidak memiliki belas kasih. Sedangkan Micky seperti ratu iblis yang suka menyiksa orang seperti velix. Masih teringat kekejaman wanita itu dalam menjaili seorang Velix. 

"Nona apakah anda tidak merindukan saya?"tanya Clovis yang merasa kasihan dengan nasib sang sahabat. Walaupun dia menikmati seorang velix tersiksa. Siapa lagi orang yang bisa membuat seorang velix menderita kalau bukan nonannya. 

Micky menatap tangan kanan adiknya yang paling disayanginya. Tanpa menunggu wanita itu langsung menghamburkan pelukan pada pria yang sudah mencuri hatinya. Walaupun dia tidak pernah menyatakan perasaanya pada Clovis. Biar waktu yang bercerita perasaan keduannya. Max dan Velix tahu tentang hubungan rumit yang dimiliki kedua oran yang sekarang sedang berpelukan. 

"Saya pikir nona tidak akan kembali lagi?"ucap Clovis yang sangat senang melihat kakak nakal dari tuannya itu telah kembali. Dia pikir wanita itu tidak akan pernah kembali setelah bisa kabur dari sangkar yang dibuat oleh ayahnya sendiri. Tidak ada yang tahu kalau putri kerajaan ini masih hidup. Semua itu dilakukan oleh sang raja. Tentu saja alasan dibalik semua itu bukan rasa sayang. Tapi pria tua itu hanya ingin menggunakan sihir yang dimiliki oleh anak gadisnya. 

"Tentu saja aku kembali, aku merindukanmu Clovis. Hidupku tidak indah tanpa ada keberadaanmu." ucap Micky yang semakin erat memeluk badan kekar pria itu. Rasannya seperti sudah berabad-abad dirinya berpisah dengan pria ini. Hanya Clovis tempat seorang micky bisa mencurahkan perasaanya selama ini.

"Bisakan kamu berhenti membuat drama seperti ini. Kita sedang dikejar waktu. Putra mahkota bisa saja mengabil seluruh kendali kerajaan. Kalau seperti itu terjadi bisa bahaya." protes Max yang menatap sebal pada kakaknya dan tangan kananya. Bukan saat keduannya bermesraan setelah membuat masalah tanpa rencana sebelumnya. Kedua tangan MAx dilipat di dada dengan tatapan tajam yang membuat Clovis tersipu malu. 

"Dasar pengganggu, aku sedang merindukan pria yang aku cintai." ucap Micky yang membuat rona muncul di wajah Clovis. Sedangkan Sabrina kagum dengan wanita yang sepertinya terlalu terbukan dengan perasaanya itu. Dia sedikit salut dengan wanita itu. 

"Kamu bisa bermesraan setelah masalah yang kamu perbuat selesai. " ucap MAx yang masih menatap tajam pada wanita itu. Sedangkan Micky membuang nafas kasar melihat adiknya yang kesal.

"Tenanglah, ada seseorang yang akan menangani itu sebelum kamu kembali. Aku juga akan menemui kakak kita. Kamu mau ikut?"tanya Micky yang dijawab dengan gelengan kepala. Sebenarnya Max belum yakin dengan perkataan wanita di depannya. Tentang mereka yang bersadura dan satu ibu. Karena selama ini dia dirawat oleh selir raja yang mati tragis di hadapannya. Apalagi dia tahu kalau wanita yang selama ini mengurusnya bukanlah ibunya. Melainkan wanita yang mengambil dirinya dari sang ibu. Tapi dia tetap menyangi wanita itu bagaimanapun faktannya. 

"Kamu harus bertemu dengannya. Mungkin tidak sekarang. Tapi kamu harus mempersiapkan diri kamu bertemu dengan kakak kita yang bodoh itu." ucap Micky sebelum tubuhnya menghilang. "Kita harus segera kembali ke istana. Sayang kamu tetap di dalam kereta kuda. Velix akan menjagamu." ucap Max sebelum dia menghilang bersama dengan Clovis.

The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang